Perumda Air Minum Tambah Pompa Cadangan
Dukung Perhelatan KTT G-20
Jika venue acara KTT G-20 memerlukan tambahan suplai air baku, Perumda Air Minum Tirta Mangutama siap meningkatkan kapasitas produksi.
MANGUPURA, NusaBali
Guna mendukung perhelatan KTT G-20 yang dijadwalkan berlangsung di Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Perumda Air Minum Tirta Mangutama Kabupaten Badung berupaya maksimal suplai air baku ke venue acara tidak mengelami kendala. Selain membentuk tim URC penanganan gangguan air, perusahaan plat merah ini juga membeli tambahan unit pompa cadangan untuk mendukung suksesnya KTT G-20.
Dirut Perumda Air Minum Tirta Mangutama Kabupaten Badung, Wayan Suyasa, mengatakan perhelatan KTT G-20 merupakan acara yang sangat penting bagi negara, sehingga harus disukseskan. Terlebih air baku merupakan hal yang sangat penting dalam mendukung pelaksanaan kegiatan. “Kami sudah membeli pompa untuk persiapan. Ada 2 pompa benam dan 6 cadangan motor, itu untuk mengantisipasi jika terjadi sesuatu terhadap pengolahan air. Bagian pelayanan umum juga menyiapkan mobil tangki dan berkoordinasi dengan teman lain seperti damkar untuk mengantisipasi suplai air,” kata Suyasa, Minggu (5/6).
Masih menurut Suyasa, di samping itu telah membentuk tim URC yang siaga setiap hari di lapangan. Baik itu pekerja fisik, maupun petugas yang akan mengemudikan mobil tangki, bila dibutuhkan. Pihaknya juga berharap agar masyarakat bisa ikut melaporkan ketika terjadi gangguan terhadap air dan infrastruktur, sehingga bisa dengan cepat diperbaiki.
“Kami sudah melakukan langkah perhitungan, jadi saat ada sesuatu, responnya bisa cepat. Masing-masing bagian sudah disiapkan untuk langkah solusinya,” tegas Suyasa.
Saat ini kondisi air baku yang diproduksi sebenarnya belum semuanya terserap seperti saat pandemi. Jika dibandingkan tahun 2019, keterserapan air baku yang diolah baru mencapai 70 persen. Saat ini jumlah pengolahan air baku per hari maksimal berada di angka 3.500 meter kubik. Namun, jika venue acara KTT G-20 nantinya memerlukan tambahan suplai air baku, pihaknya telah menyiapkan suplai dengan meningkatkan kapasitas produksi. “Apabila diperlukan tambahan suplai, kami juga siap melakukan peningkatan produksi air baku untuk disuplai ke tempat acara,” kata mantan anggota DPRD Badung ini.
Masih menurut Suyasa, sejumlah event yang dilaksanakan di Bali pada tahun 2022 sangat berkontribusi terhadap peningkatan konsumsi air baku. Sebab sektor pariwisata selama ini banyak menjadi konsumen Perumda Air Minum Tirta Mangutama. Dengan semakin menggeliatnya sektor pariwisata, maka konsumsi air minum secara otomatis akan meningkat. Jika dibandingkan dengan tahun 2021, suplai air baku meningkat sekitar 30 persen. Sementara jika dibandingkan tahun 2019, kondisinya meningkat 35 persen.
“Memang konsumsi air baku kini mulai meningkat, tapi pendapatan dan biaya operasional sebenarnya belum normal. Pada tahun 2021 kami lakukan sejumlah efisiensi. Tahun ini kami lakukan normalisasi perlahan,” kata Suyasa. *dar
Dirut Perumda Air Minum Tirta Mangutama Kabupaten Badung, Wayan Suyasa, mengatakan perhelatan KTT G-20 merupakan acara yang sangat penting bagi negara, sehingga harus disukseskan. Terlebih air baku merupakan hal yang sangat penting dalam mendukung pelaksanaan kegiatan. “Kami sudah membeli pompa untuk persiapan. Ada 2 pompa benam dan 6 cadangan motor, itu untuk mengantisipasi jika terjadi sesuatu terhadap pengolahan air. Bagian pelayanan umum juga menyiapkan mobil tangki dan berkoordinasi dengan teman lain seperti damkar untuk mengantisipasi suplai air,” kata Suyasa, Minggu (5/6).
Masih menurut Suyasa, di samping itu telah membentuk tim URC yang siaga setiap hari di lapangan. Baik itu pekerja fisik, maupun petugas yang akan mengemudikan mobil tangki, bila dibutuhkan. Pihaknya juga berharap agar masyarakat bisa ikut melaporkan ketika terjadi gangguan terhadap air dan infrastruktur, sehingga bisa dengan cepat diperbaiki.
“Kami sudah melakukan langkah perhitungan, jadi saat ada sesuatu, responnya bisa cepat. Masing-masing bagian sudah disiapkan untuk langkah solusinya,” tegas Suyasa.
Saat ini kondisi air baku yang diproduksi sebenarnya belum semuanya terserap seperti saat pandemi. Jika dibandingkan tahun 2019, keterserapan air baku yang diolah baru mencapai 70 persen. Saat ini jumlah pengolahan air baku per hari maksimal berada di angka 3.500 meter kubik. Namun, jika venue acara KTT G-20 nantinya memerlukan tambahan suplai air baku, pihaknya telah menyiapkan suplai dengan meningkatkan kapasitas produksi. “Apabila diperlukan tambahan suplai, kami juga siap melakukan peningkatan produksi air baku untuk disuplai ke tempat acara,” kata mantan anggota DPRD Badung ini.
Masih menurut Suyasa, sejumlah event yang dilaksanakan di Bali pada tahun 2022 sangat berkontribusi terhadap peningkatan konsumsi air baku. Sebab sektor pariwisata selama ini banyak menjadi konsumen Perumda Air Minum Tirta Mangutama. Dengan semakin menggeliatnya sektor pariwisata, maka konsumsi air minum secara otomatis akan meningkat. Jika dibandingkan dengan tahun 2021, suplai air baku meningkat sekitar 30 persen. Sementara jika dibandingkan tahun 2019, kondisinya meningkat 35 persen.
“Memang konsumsi air baku kini mulai meningkat, tapi pendapatan dan biaya operasional sebenarnya belum normal. Pada tahun 2021 kami lakukan sejumlah efisiensi. Tahun ini kami lakukan normalisasi perlahan,” kata Suyasa. *dar
1
Komentar