Mahasiswa Undiksha Borong Juara di Ajang Business Plan
SINGARAJA, NusaBali
Kabar gembira kembali datang dari mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha ( Undiksha) Singaraja.
I Gede Artha Wibawa, Prodi Sistem Informasi dan Ni Kadek Anggun Purwita Sari dari Prodi Manajemen berhasil meraih empat juara dalam kompetisi business plan tingkat nasional.
Capaian ini disampaikan kepada Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Hubungan Masyarakat, dan Alumni, Prof. Dr. I Wayan Suastra, M.Pd., Selasa (31/5). Ditemui usai pertemuan, Artha Wibawa menjelaskan lomba yang diikuti berlangsung secara melalui luring dan daring. Lomba luring pertama berlangsung pada 21 Mei 2022 di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Pada lomba yang diikuti 26 tim, kedua mahasiswa Undiksha ini membawakan platform digitalisasi pasar tradisional. Ide tersebut dalam rangka meningkatkan reputasi pasar tradisional di kalangan masyarakat. Platform ini mengantarkannya meraih Juara I. “Kami melihat belum ada transformasi dari tradisional ke digital. Dengan platform ini, kami ingin mengangkat reputasi pasar tradisional yang selama ini masih dianggap rendah,” jelasnya.
Lomba berikutnya adalah pada 24 Mei 2022 yang berlangsung di Universitas Negeri Semarang. Businness plan yang dibawakan bernama “Fruzy”, yaitu sebuah platform untuk pemasaran buah sisa dari petani. Melalui ide kreatif ini, hasil panen petani dapat dipasarkan lebih maksimal. “Biasanya hasil panen petani yang masuk pasar besar harus disortir dulu. Yang terjual yang kualitasnya paling bagus. Yang kualitasnya kurang bagus, tidak diambil. Ini kami mencoba membuat platform, bagaimana sisa hasil panen ini bisa dipasarkan untuk bahan olahan lainnya,” katanya. Rencana bisnis ini berhasil meraih juara II setelah bersaing dengan 45 tim.
Sementara itu, untuk lomba yang berlangsung secara daring, pertama, berlangsung di Universitas Bakti Tunas Husada pada 14 Mei 2022. Project yang dibawakan adalah “IZI”, yaitu platform yang dapat menghubungkan pelamar kerja dengan sektor UMKM. Bersaing dengan 20 tim, project ini berhasil meraih juara II. Lomba kedua, berlangsung di Universitas Sriwijaya yang puncaknya pada 21 Mei 2022. Pada kompetisi yang diikuti 40 tim itu, Artha Wibawa dan Anggun membawakan project yang bernama U-high, yaitu sebuah platform yang bisa digunakan untuk memfasilitasi freelancer menampilkan portofolio untuk mencari pekerjaan. “Ini mendapat juara I,” ungkapnya.
Meraih prestasi bukan kali pertama bagi dua mahasiswa semester IV ini. Bulan sebelumnya di tahun 2022, tercatat ada lima juara yang berhasil diraih. Prestasi itu juga bidang business plan. “Jadi sejauh ini sudah ada sembilan juara yang diraih. Kami menaruh perhatian pada sektor UMKM. Jadi platform yang dibuat, semua tujuannya untuk mendukung kebangkitan UMKM sebagai penopang ekonomi negara. Apalagi era digital, platform ini sangat penting,” terangnya.
Wakil Rektor Undiksha, I Wayan Suastra memberikan apresiasi atas raihan prestasi gemilang ini. Menurutnya, prestasi tidak hanya penting untuk mendukung pemeringkatan universitas, khususnya bidang kemahasiswaan, tetapi juga untuk mendukung daya saing mahasiswa maupun lulusan nantinya.
“Prestasi ini bisa menjadi pendamping ijazah. Ini yang dilihat saat mencari kerja,” katanya. Mengingat dampaknya yang sangat positif, ia mengajak mahasiswa lain untuk turut semangat mengikuti kompetisi dan berprestasi. Kami di pimpinan sangat mendukung mahasiswa yang ingin ikut lomba atau program-program kemahasiswaan,” pungkasnya. *
Capaian ini disampaikan kepada Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Hubungan Masyarakat, dan Alumni, Prof. Dr. I Wayan Suastra, M.Pd., Selasa (31/5). Ditemui usai pertemuan, Artha Wibawa menjelaskan lomba yang diikuti berlangsung secara melalui luring dan daring. Lomba luring pertama berlangsung pada 21 Mei 2022 di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Pada lomba yang diikuti 26 tim, kedua mahasiswa Undiksha ini membawakan platform digitalisasi pasar tradisional. Ide tersebut dalam rangka meningkatkan reputasi pasar tradisional di kalangan masyarakat. Platform ini mengantarkannya meraih Juara I. “Kami melihat belum ada transformasi dari tradisional ke digital. Dengan platform ini, kami ingin mengangkat reputasi pasar tradisional yang selama ini masih dianggap rendah,” jelasnya.
Lomba berikutnya adalah pada 24 Mei 2022 yang berlangsung di Universitas Negeri Semarang. Businness plan yang dibawakan bernama “Fruzy”, yaitu sebuah platform untuk pemasaran buah sisa dari petani. Melalui ide kreatif ini, hasil panen petani dapat dipasarkan lebih maksimal. “Biasanya hasil panen petani yang masuk pasar besar harus disortir dulu. Yang terjual yang kualitasnya paling bagus. Yang kualitasnya kurang bagus, tidak diambil. Ini kami mencoba membuat platform, bagaimana sisa hasil panen ini bisa dipasarkan untuk bahan olahan lainnya,” katanya. Rencana bisnis ini berhasil meraih juara II setelah bersaing dengan 45 tim.
Sementara itu, untuk lomba yang berlangsung secara daring, pertama, berlangsung di Universitas Bakti Tunas Husada pada 14 Mei 2022. Project yang dibawakan adalah “IZI”, yaitu platform yang dapat menghubungkan pelamar kerja dengan sektor UMKM. Bersaing dengan 20 tim, project ini berhasil meraih juara II. Lomba kedua, berlangsung di Universitas Sriwijaya yang puncaknya pada 21 Mei 2022. Pada kompetisi yang diikuti 40 tim itu, Artha Wibawa dan Anggun membawakan project yang bernama U-high, yaitu sebuah platform yang bisa digunakan untuk memfasilitasi freelancer menampilkan portofolio untuk mencari pekerjaan. “Ini mendapat juara I,” ungkapnya.
Meraih prestasi bukan kali pertama bagi dua mahasiswa semester IV ini. Bulan sebelumnya di tahun 2022, tercatat ada lima juara yang berhasil diraih. Prestasi itu juga bidang business plan. “Jadi sejauh ini sudah ada sembilan juara yang diraih. Kami menaruh perhatian pada sektor UMKM. Jadi platform yang dibuat, semua tujuannya untuk mendukung kebangkitan UMKM sebagai penopang ekonomi negara. Apalagi era digital, platform ini sangat penting,” terangnya.
Wakil Rektor Undiksha, I Wayan Suastra memberikan apresiasi atas raihan prestasi gemilang ini. Menurutnya, prestasi tidak hanya penting untuk mendukung pemeringkatan universitas, khususnya bidang kemahasiswaan, tetapi juga untuk mendukung daya saing mahasiswa maupun lulusan nantinya.
“Prestasi ini bisa menjadi pendamping ijazah. Ini yang dilihat saat mencari kerja,” katanya. Mengingat dampaknya yang sangat positif, ia mengajak mahasiswa lain untuk turut semangat mengikuti kompetisi dan berprestasi. Kami di pimpinan sangat mendukung mahasiswa yang ingin ikut lomba atau program-program kemahasiswaan,” pungkasnya. *
Komentar