RSUD Karangasem Tambah 12 Mesin Hemodialisa
Tambahan 12 mesin cuci darah untuk mendekatkan pelayanan sehingga tidak perlu lagi cuci darah ke luar Karangasem.
AMLAPURA, NusaBali
Bupati Karangasem I Gede Dana didampingi Wakil Bupati I Wayan Artha Dipa, Sekda I Ketut Sedana Merta, dan Direktur RSUD Karangasem dr I Gede Yuliasena meresmikan Ruang Hemodialisa di RSUD Karangasem, Jalan Ngurah Rai, Amlapura, Senin (6/6). RSUD Karangasem menambah 12 mesin cuci darah. Kini RSUD Karangasem memiliki 32 mesin hemodialisa. Pasien cuci darah dari Karangasem tidak lagi menjalani perawatan di luar Karangasem.
Bupati Gede Dana mengatakan, sebelumnya RSUD Karangasem punya 20 mesin hemodialisa. Hanya 18 mesin yang digunakan melayani pasien cuci darah, dua mesin lagi digunakan untuk cadangan. Setelah ada penambahan 12 mesin baru, maka bisa melayani sekitar 96 pasien per bulan. Dari 32 mesin itu, yang terpakai maksimal sebanyak 30 mesin, sedangkan 2 mesin digunakan cadangan. “Sekali pelayanan bisa melayani 30 pasien cuci darah dengan durasi waktu 4,5 hingga 5 jam,” jelas Bupati Gede Dana.
Tambahan 12 mesin cuci darah ini untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat sehingga tidak perlu lagi cuci darah ke luar Karangasem, juga menghemat biaya pasien. Didukung fasilitas antar jemput pasien gratis. Pasien diringankan untuk dapat pelayanan ke RSUD Karangasem.
Direktur RSUD Karangasem, dr I Gede Yuliasena memaparkan, semua pasien telah terdaftar dan punya jadwal masing-masing. Ada yang punya jadwal setiap tiga hari sekali, ada juga setiap seminggu sekali tergantung kondisi pasien masing-masing. “Mesin cuci darah itu sebagai pengganti ginjal, pasien yang cuci darah mengalami gagal ginjal,” kata dr Gede Yuliasena. Perlakukan pasien cuci darah sedikit berbeda mengingat masih status pandemi Covid-19. Setiap pasien yang hendak cuci darah terlebih dahulu tes antigen. Jika negatif, tetap mematuhi protokol kesehatan, lanjut cuci darah.
Dijelaskan, pasien yang gagal ginjal, penyakitnya tidak bisa hilang, kecuali melakukan operasi ginjal. Ginjal yang tidak berfungsi diganti dengan yang baru. Itu pun jika ginjal yang digunakan cocok dengan tubuh pasien. Sebab golongan darah dan struktur tubuh pasien mesti cocok dengan ginjal yang baru. Perlu diwaspadai bagi pasien cuci darah agar tidak terjadi komplikasi di antaranya tekanan darah tinggi, anemia, kram otot, gatal-gatal, dan sebagainya. *k16
Bupati Gede Dana mengatakan, sebelumnya RSUD Karangasem punya 20 mesin hemodialisa. Hanya 18 mesin yang digunakan melayani pasien cuci darah, dua mesin lagi digunakan untuk cadangan. Setelah ada penambahan 12 mesin baru, maka bisa melayani sekitar 96 pasien per bulan. Dari 32 mesin itu, yang terpakai maksimal sebanyak 30 mesin, sedangkan 2 mesin digunakan cadangan. “Sekali pelayanan bisa melayani 30 pasien cuci darah dengan durasi waktu 4,5 hingga 5 jam,” jelas Bupati Gede Dana.
Tambahan 12 mesin cuci darah ini untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat sehingga tidak perlu lagi cuci darah ke luar Karangasem, juga menghemat biaya pasien. Didukung fasilitas antar jemput pasien gratis. Pasien diringankan untuk dapat pelayanan ke RSUD Karangasem.
Direktur RSUD Karangasem, dr I Gede Yuliasena memaparkan, semua pasien telah terdaftar dan punya jadwal masing-masing. Ada yang punya jadwal setiap tiga hari sekali, ada juga setiap seminggu sekali tergantung kondisi pasien masing-masing. “Mesin cuci darah itu sebagai pengganti ginjal, pasien yang cuci darah mengalami gagal ginjal,” kata dr Gede Yuliasena. Perlakukan pasien cuci darah sedikit berbeda mengingat masih status pandemi Covid-19. Setiap pasien yang hendak cuci darah terlebih dahulu tes antigen. Jika negatif, tetap mematuhi protokol kesehatan, lanjut cuci darah.
Dijelaskan, pasien yang gagal ginjal, penyakitnya tidak bisa hilang, kecuali melakukan operasi ginjal. Ginjal yang tidak berfungsi diganti dengan yang baru. Itu pun jika ginjal yang digunakan cocok dengan tubuh pasien. Sebab golongan darah dan struktur tubuh pasien mesti cocok dengan ginjal yang baru. Perlu diwaspadai bagi pasien cuci darah agar tidak terjadi komplikasi di antaranya tekanan darah tinggi, anemia, kram otot, gatal-gatal, dan sebagainya. *k16
1
Komentar