nusabali

Dikalahkan Belanda, Wales Harus Belajar 'Ilmu Hitam'

  • www.nusabali.com-dikalahkan-belanda-wales-harus-belajar-ilmu-hitam

CARDIFF, NusaBali
Kapten tim nasional Wales Gareth Bale mengatakan dirinya dan rekan-rekannya harus mempelajari ‘ilmu hitam’ untuk mempersiapkan diri tampil di Piala Dunia 2022 Qatar pada akhir tahun ini.

Ilmu hitam yang dimaksud adalah kemampuan untuk mencegah pemain lawan memiliki kesempatan mencetak gol pada menit-menit akhir pertandingan. Hal itu diungkapkan Bale, usai Wales kalah tragis 1-2 dari Belanda dalam pertandingan UEFA Nations League Divisi A Grup 4 di Cardiff, Kamis (9/6) dinihari WITA.

Wales yang tertinggal lebih dulu sejak awal babak kedua mampu menyamakan kedudukan pada menit kedua injury time. Namun dua menit berselang harus rela kalah karena gol dramatis Wout Weghorst untuk Belanda.

Gol itu lahir dari kreasi serangan Frenkier de Jong yang melenggang melewati hadangan beberapa pemain Wales di lini tengah sebelum mengirimkan umpan yang dikonversi lewat sundulan meluncur Weghorst.

Ya, Belanda unggul lebih dulu melalui Teun Koopmeiners pada menit ke-50. Lalu disamakan Wales pada menit 90+2 berkat Rhys Norrington-Davies, sebelum Weghorst menutup laga lewat gol sundulannya.

Kemenangan itu membuat Belanda menduduki puncak klasemen sementara Grup A4 dengan enam poin dari dua laga. Sedangkan Wales di posisi juru kunci tanpa poin.  Pada laga lainnya Grup A4, Belgia menang 6-1 atas Polandia. Kemenangan itu membawa Belgia di urutan kedua dengan 3 poin, dan Polandia di urutan ketiga dengan 3 poin.

Karena itulah, Bale merasa seharusnya salah satu rekannya dapat mencegah peluang Belanda dengan secara sengaja melanggar jatuh De Jong demi menghentikan situasi serangan lawan.

"Setelah susah payah menyamakan kedudukan hanya untuk kebobolan lagi jelas menyesakkan, tapi kami harus belajar ilmu hitam untuk menjatuhkan lawan," kata Bale, yang ditarik keluar pada menit ke-77, Kamis dinihari Wita.

"Kami harus menjadikan ini pelajaran. Jika itu terjadi lagi di Piala Dunia, kami harus melakukan yang dibutuhkan ... ketika menghadapi tim-tim elevel atas, jangan sampai membiarkan lawan menghukum kami," ujar pemain Real Madrid itu.

Pelatih interim Wales Rob Page mengaku anak-anak asuhnya memang memiliki kekurangan dalam aspek "mentalitas jalanan" sehingga terjebak perilaku naif yang berujung kekalahan.

Wales untuk pertama kalinya setelah 64 tahun mampu mencapai putaran final Piala Dunia lagi seusai menyisihkan Ukraina dalam pertandingan playoff kualifikasi. Di Qatar nanti, Wales tergabung di Grup B bersama Amerika Serikat, Inggris, dan Iran. *ant

Komentar