Sudirta: Pendidikan Kader Bekal Pengabdian kepada Rakyat
JAKARTA, NusaBali
Para peserta Pendidikan Kader Perempuan Tingkat Nasional 2022 diingatkan agar ajaran Bung Karno menjadi bekal dalam kerja-kerja partai di tengah rakyat.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Pengajaran dan Kurikulum Sekolah Partai PDI Perjuangan, I Wayan Sudirta saat memberikan pengantar sebelum Pendidikan Kader Perempuan Tingkat Nasional 2022 di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/6).
Pada kesempatan tersebut, Sudirta mengutip pernyataan Bung Karno yang mengatakan pengetahuan atau teori tidak ada guna jika tidak dipergunakan untuk mengabdi kepada rakyat.
"Bung Karno sangat menekankan manfaat pendidikan untuk pengabdian. Untuk itu, peran konkret kader partai dalam kehidupan masyarakat harus selalu digelorakan," tegas Sudirta yang juga Wakil Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan Badiklat Pusat PDI Perjuangan dalam rilisnya yang diterima NusaBali, Sabtu (11/6).
Selama tiga hari (10-12 Juni 2022) Pendidikan Kader Perempuan Tingkat Nasional 2022, diikuti sebanyak 101 kader perempuan PDI Perjuangan dari 34 provinsi. Mereka diajarkan tentang aplikasi ideologi Pancasila 1 Juni 1945,
kepemimpinan, komunikasi publik, perumusan program dan kebijakan yang berpihak pada kesetaraan gender, serta berbagai tantangan perempuan di masa mendatang.
Kegiatan Pendidikan Kader Perempuan Tingkat Nasional ini dilaksanakan oleh DPP PDI Perjuangan Bidang Ideologi dan Kaderasi dengan pelaksana Badiklat Pusat PDI Perjuangan yang dipimpin Daryatmo Mardiyanto.
Pendidikan dibuka secara resmi sekaligus memberikan pengarahan, Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Kemudian pengantar oleh Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto.
Para pemateri pendidikan kader perempuan antara lain Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Luar Negeri, Ahmad Basarah, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kesehatan, Perempuan dan Anak, Sri Rahayu, anggota Komisi X DPR Fraksi PDI Perjuangan, Puti Guntur Soekarno; Menkumham Yasonna Laoly, Mensos Tri Rismaharini, dan Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang. Dari eksternal, pakar komunikasi Universitas Airlangga, Dr Suko Widodo.
Sudirta yang juga anggota Komisi III DPR ini mengatakan, pelaksanaan pelatihan kader perempuan ini berangkat dari kurikulum kaderisasi PDI Perjuangan yang bersumber dari ide, gagasan, dan pemikiran Bung Karno.
Selain itu, menurut Sudirta pendidikan kader perempuan ini juga diselenggarakan agar para kader partai dapat menemukan spirit perjuangan Bung Karno dalam upaya mewujudkan masyarakat adil dan makmur.
Politisi asal Desa Pidpid, Kecamatan Abang, Karangasem ini juga mengutip pesan seperti yang kerap disampaikan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, "kader harus menjadi mata, otot, dan otak partai."
Untuk mewujudkan hal tersebut, menurut Sudirta, kader harus memiliki bekal lima hal pokok. Pertama, memiliki pemahaman dan kesadaran ideologi yang tinggi. Kedua, memiliki pengetahuan. Ketiga, pengabdian, dan kesadaran politik yang tinggi. Selain itu, yang keempat memiliki kesadaran berpartisipasi yang tinggi serta kelima, memiliki kesadaran lingkungan dan sosial. *Nat
1
Komentar