Desa Adat Kelaci Gelar Upacara Pembersihan
Pasca Bule Aussie Nekat Panjat Pohon Keramat
TABANAN, NusaBali
Desa Adat Kelaci Kelod, Banjar Dakdakan, Desa Abiantuwung, Kecamatan Kediri, Tabanan akan melaksanakan upacara pembersihan secara niskala di sekitar pohon yang dipanjat bule asal Australia Samuel Lockton.
Upacara dengan sarana banten Prayascita dan Tebasan Durmanggala ini akan digelar pada Soma Kliwon Kuningan, Senin (12/6) hari ini pukul 11.00 Wita. Rencananya bule ini juga ikut hadir dengan mengajak pihak imigrasi.
Bendesa Adat Kelaci Kelod, I Gusti Made Astawa mengatakan sesuai dengan kesepakatan bersama prajuru dan petunjuk niskala, pasca bule panjat pohon diputuskan melaksanakan upacara pembersihan menggunakan sarana banten Prayascita dan Tebasan Durmanggala. "Maknanya untuk pembersihan secara niskala," jelas Gusti Astawa, Minggu (12/6). Dikatakannya, dalam upacara yang akan digelar ini rencananya bule Samuel Lockton hadir dengan mengajak pihak imigrasi. "Rencananya akan hadir ikut melaksanakan upacara dengan pihak imigrasi. Alasanya bule itu memohon maaf secara niskala," sebutnya.
Menurutnya upacara pembersihan ini sama dengan yang dilakukan saat desa adat memangkas dahan pohon ketika hujan angin beberapa waktu lalu untuk menghindari adanya pelinggih yang tertimpa pohon. "Jadi habis pemangkasan kami haturkan Prayascita Durmanggala," katanya. Bendesa Gusti Astawa menambahkan pohon beringin ini tumbuhnya di luar Pura atau di areal setra (kuburan). Namun memang keramat karena di bawahnya itu ada patung Pancadatu atau patung pengulun setra berwujud celuluk. Bahkan pohon ini tumbuh dari bagian lengan kanan patung.
"Awalnya pohon ini tumbuh dari atas kepala. Kemudian warga mencabut agar tidak merusak patung. Beberapa tahun kemudian muncul lagi di lengan kanannya. Sejak itu masyarakat tidak berani lagi mencabut," jelasnya. Masih menurut Gusti Astawa patung celuluk ini dibuat sekitar tahun 1970. Kemudian pohon tumbuh dari atas kepalanya itu sekitar tahun 1980. "Sekarang itu patung sudah terbalut akar pohon beringin ini. Maka dari itu pohon saat ini dikeramatkan," tambah Gusti Astawa.
Kemudian mengenai bule Samuel yang masih ngutang untuk pembiayaan upakara, Astawa menyebutkan akan dibayar. Itu sesuai dengan surat perjanjian bule ini di Polsek Kediri. "Kemarin itu bule ini memang benar-benar bawa uang Rp 150.000 saja, dan itu diterima oleh petajuh kami. Namun sisa utang ini bule sudah berjanji akan dipenuhi," tandasnya. Terpisah Kapolres Tabanan, AKBP Ranefli Dian Candra mengungkapkan proses selanjutnya terhadap Samuel Lockton akan dilakukan pihak Imigrasi.
"Tim Imigrasi melakukan interogasi juga. Saat ini yang bersangkutan (bule) itu kami serahkan kepada pihak Imigrasi untuk penanganan lebih lanjutnya," jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya kasus warga negara asing (WNA) memanjat pohon keramat kembali terjadi di Kabupaten Tabanan, Sabtu (11/6). Kali ini, pohon beringin di Pura Dalem Prajapati Banjar Dakdakan, Desa Adat Kelaci Kelod, Desa Abiantuwung, Kecamatan Kediri, menjadi sasaran. Diketahui seorang pria bernama Samuel Lockton asal Australia naik pohon beringin tersebut hingga ketinggian 10 meter, demi konten TikTok.
Aksi heboh ini sempat viral di media sosial. Bahkan banyak warga yang menonton karena lokasi pohon berada di jalan raya jurusan Denpasar – Gilimanuk. Kepala Kewilayahan Banjar Dakdakan Gusti Ngurah Adnyana, menyatakan peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 14.30 Wita. Saat itu dia dapat laporan dari warga, bahwa ada orang yang naik di pohon beringin tersebut. Dia pun langsung ke lokasi untuk melihat peristiwa dimaksud. *des
Bendesa Adat Kelaci Kelod, I Gusti Made Astawa mengatakan sesuai dengan kesepakatan bersama prajuru dan petunjuk niskala, pasca bule panjat pohon diputuskan melaksanakan upacara pembersihan menggunakan sarana banten Prayascita dan Tebasan Durmanggala. "Maknanya untuk pembersihan secara niskala," jelas Gusti Astawa, Minggu (12/6). Dikatakannya, dalam upacara yang akan digelar ini rencananya bule Samuel Lockton hadir dengan mengajak pihak imigrasi. "Rencananya akan hadir ikut melaksanakan upacara dengan pihak imigrasi. Alasanya bule itu memohon maaf secara niskala," sebutnya.
Menurutnya upacara pembersihan ini sama dengan yang dilakukan saat desa adat memangkas dahan pohon ketika hujan angin beberapa waktu lalu untuk menghindari adanya pelinggih yang tertimpa pohon. "Jadi habis pemangkasan kami haturkan Prayascita Durmanggala," katanya. Bendesa Gusti Astawa menambahkan pohon beringin ini tumbuhnya di luar Pura atau di areal setra (kuburan). Namun memang keramat karena di bawahnya itu ada patung Pancadatu atau patung pengulun setra berwujud celuluk. Bahkan pohon ini tumbuh dari bagian lengan kanan patung.
"Awalnya pohon ini tumbuh dari atas kepala. Kemudian warga mencabut agar tidak merusak patung. Beberapa tahun kemudian muncul lagi di lengan kanannya. Sejak itu masyarakat tidak berani lagi mencabut," jelasnya. Masih menurut Gusti Astawa patung celuluk ini dibuat sekitar tahun 1970. Kemudian pohon tumbuh dari atas kepalanya itu sekitar tahun 1980. "Sekarang itu patung sudah terbalut akar pohon beringin ini. Maka dari itu pohon saat ini dikeramatkan," tambah Gusti Astawa.
Kemudian mengenai bule Samuel yang masih ngutang untuk pembiayaan upakara, Astawa menyebutkan akan dibayar. Itu sesuai dengan surat perjanjian bule ini di Polsek Kediri. "Kemarin itu bule ini memang benar-benar bawa uang Rp 150.000 saja, dan itu diterima oleh petajuh kami. Namun sisa utang ini bule sudah berjanji akan dipenuhi," tandasnya. Terpisah Kapolres Tabanan, AKBP Ranefli Dian Candra mengungkapkan proses selanjutnya terhadap Samuel Lockton akan dilakukan pihak Imigrasi.
"Tim Imigrasi melakukan interogasi juga. Saat ini yang bersangkutan (bule) itu kami serahkan kepada pihak Imigrasi untuk penanganan lebih lanjutnya," jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya kasus warga negara asing (WNA) memanjat pohon keramat kembali terjadi di Kabupaten Tabanan, Sabtu (11/6). Kali ini, pohon beringin di Pura Dalem Prajapati Banjar Dakdakan, Desa Adat Kelaci Kelod, Desa Abiantuwung, Kecamatan Kediri, menjadi sasaran. Diketahui seorang pria bernama Samuel Lockton asal Australia naik pohon beringin tersebut hingga ketinggian 10 meter, demi konten TikTok.
Aksi heboh ini sempat viral di media sosial. Bahkan banyak warga yang menonton karena lokasi pohon berada di jalan raya jurusan Denpasar – Gilimanuk. Kepala Kewilayahan Banjar Dakdakan Gusti Ngurah Adnyana, menyatakan peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 14.30 Wita. Saat itu dia dapat laporan dari warga, bahwa ada orang yang naik di pohon beringin tersebut. Dia pun langsung ke lokasi untuk melihat peristiwa dimaksud. *des
Komentar