Diduga Pemalak, Ternyata Pengidap Kejiwaan
Saat kami amankan, suaranya tidak jelas dan kurang fokus saat diajak berbicara. (Kapolsek Ubud Kompol I Made Tama).
GIANYAR, NusaBali
Nasib apes dialami Muhamad Alfin Adam,19. Pemuda yang sempat mengacungkan pisau dapur dan diduga memalak siswa SDN 6 Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Gianyar, hingga nyaris diamuk massa, Jumat (10/6) lalu ternyata mengidap gangguan kejiwaan. Pasca diamankan di Mapolsek Ubud, Alfin atas seizin pamannya langsung diajak berobat ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bali di Bangli.
Hal itu diungkapkan Kapolsek Ubud Kompol I Made Tama saat dikonfirmasi Minggu (12/6). "Yang bersangkutan dibawa ke RSJ saat itu juga," ujar Kompol Tama. Sebelum diajak berobat, Kompol Tama sempat curiga dengan kondisi kejiwaan Alfin. Sebab setiap kali ditanya, jawaban Alfin sulit dimengerti. Bicaranya terbata-bata.
Dia asal Jembrana tinggal bersama pamannya, di Banjar Pengosekan, Desa Mas, Kecamatan Ubud ini, tidak terlihat seperti orang nomal. "Saat kami amankan, suaranya tidak jelas dan kurang fokus saat diajak berbicara," jelasnya. Untuk memastikan itu, Polsek Ubud pun menunggu keluarga korban untuk mengetahui kejiwaan yang bersangkutan.
Kanit Reskrim Polsek Ubud Iptu Gusti Putu Erawan menambahkan, setelah pamannya yang mengajak Alfin tinggal di Pengosekan, dimintai keterangan, yang bersangkutan mengungkapkan bahwa Alfin memang mengalami gangguan kejiwaan. Sebelum insiden di SDN 6 Singakerta tersebut terjadi, Alfin memang akan dibawa ke RSJ. "Sebelumnya tidak memiliki riwayat gangguan kejiwaan. Tapi gangguan kejiwaan tersebut datang baru-baru ini, saat yang bersangkutan tinggal bersama pamannya. Sebelumnya memang ada rencana dibawa ke RSJ, tapi entah kenapa tidak jadi, dan akhirnya kita yang bantu paman korban membawa yang bersangkutan ke sana," ujarnya.
Karena mengalami gangguan kejiwaan, maka kasus itu pun selesai. Adapum kasus yang membuat Alfin dikeroyok massa dan dibawa ke Mapolsek Ubud, karena pada Jumat (10/6), dia membawa senjata tajam berupa pisau, dan ditunjukkan ke para siswa SDN 6 Singakerta, sehingga para siswa ketakutan hingga berteriak histeris. Masyarakat yang mengetahui hal tersebut pun langsung menghakimi yang bersangkutan. "Kasusnya akan diselesaikan, tapi terlebih dahulu akan dibuatkan surat pernyataan," ujar Iptu Endrawan.
Sebelumnya diberitakan, diduga melakukan aksi pemalakan sambil memperlihatkan pisau, seorang pemuda Muhamad Alfin Adam,19, diamankan jajaran Mapolsek Ubud, Jumat (10/6). Pemuda pengangguran tersebut diduga memalak sejumlah siswa SDN 6 Singakerta, Kecamatan Ubud. Teriakan dari siswa yang ketakutan pun mematik reaksi warga sekitar. Pemuda ini dalam sekejap dibekuk. Personil Polsek Ubud yang mengetahui kejadian tersebut langsung mengamankan Alfin ke Mapolsek Ubud. *nvi
Hal itu diungkapkan Kapolsek Ubud Kompol I Made Tama saat dikonfirmasi Minggu (12/6). "Yang bersangkutan dibawa ke RSJ saat itu juga," ujar Kompol Tama. Sebelum diajak berobat, Kompol Tama sempat curiga dengan kondisi kejiwaan Alfin. Sebab setiap kali ditanya, jawaban Alfin sulit dimengerti. Bicaranya terbata-bata.
Dia asal Jembrana tinggal bersama pamannya, di Banjar Pengosekan, Desa Mas, Kecamatan Ubud ini, tidak terlihat seperti orang nomal. "Saat kami amankan, suaranya tidak jelas dan kurang fokus saat diajak berbicara," jelasnya. Untuk memastikan itu, Polsek Ubud pun menunggu keluarga korban untuk mengetahui kejiwaan yang bersangkutan.
Kanit Reskrim Polsek Ubud Iptu Gusti Putu Erawan menambahkan, setelah pamannya yang mengajak Alfin tinggal di Pengosekan, dimintai keterangan, yang bersangkutan mengungkapkan bahwa Alfin memang mengalami gangguan kejiwaan. Sebelum insiden di SDN 6 Singakerta tersebut terjadi, Alfin memang akan dibawa ke RSJ. "Sebelumnya tidak memiliki riwayat gangguan kejiwaan. Tapi gangguan kejiwaan tersebut datang baru-baru ini, saat yang bersangkutan tinggal bersama pamannya. Sebelumnya memang ada rencana dibawa ke RSJ, tapi entah kenapa tidak jadi, dan akhirnya kita yang bantu paman korban membawa yang bersangkutan ke sana," ujarnya.
Karena mengalami gangguan kejiwaan, maka kasus itu pun selesai. Adapum kasus yang membuat Alfin dikeroyok massa dan dibawa ke Mapolsek Ubud, karena pada Jumat (10/6), dia membawa senjata tajam berupa pisau, dan ditunjukkan ke para siswa SDN 6 Singakerta, sehingga para siswa ketakutan hingga berteriak histeris. Masyarakat yang mengetahui hal tersebut pun langsung menghakimi yang bersangkutan. "Kasusnya akan diselesaikan, tapi terlebih dahulu akan dibuatkan surat pernyataan," ujar Iptu Endrawan.
Sebelumnya diberitakan, diduga melakukan aksi pemalakan sambil memperlihatkan pisau, seorang pemuda Muhamad Alfin Adam,19, diamankan jajaran Mapolsek Ubud, Jumat (10/6). Pemuda pengangguran tersebut diduga memalak sejumlah siswa SDN 6 Singakerta, Kecamatan Ubud. Teriakan dari siswa yang ketakutan pun mematik reaksi warga sekitar. Pemuda ini dalam sekejap dibekuk. Personil Polsek Ubud yang mengetahui kejadian tersebut langsung mengamankan Alfin ke Mapolsek Ubud. *nvi
Komentar