Ciptakan Mobil Ramah Lingkungan Bertenaga Surya
Aksi Inovatif I Putu Dedi Wihartama Griadhi, Warga Desa Sanggalangit, Gerokgak, Buleleng
Putu Dedy memilih memakai tenaga surya dibandingkan dengan tenaga listrik, karena tidak memerlukan proses pengisian daya yang disambungkan ke sumber listrik.
SINGARAJA, NusaBali
Satu karya inovatif berhasil diciptakan I Putu Dedi Wihartama Griadhi,51, warga Banjar Dinas Kayuputih, Desa Sanggalangit, Kecamatan Gerokgak, Buleleng. Mobil sederhana didesain dan dirangkai menarik dengan memanfaatkan energi terbarukan dan ramah lingkungan dari sinar matahari. Mobil sederhana itu kini selalu menemani dan membantu mengangkut sejumlah keperluan di kebun.
Ditemui di rumahnya, Minggu (12/6) Putu Dedi sedang sibuk memamerkan setiap bagian mobil rakitan sederhananya. Dari segi bentuk, mobil ramah lingkungan itu belum dipoles maksimal. Namun dari segi manfaat, Dedi sudah bisa membawa mobil ciptaannya itu ke kebun dekat rumahnya. Mobil tenaga surya itu digarapnya selama 6 bulan penuh. Pengusaha advertising ini mengaku mendapatkan ide membuat mobil tenaga surya karena merasa risih akan polusi yang dihasilkan dari kendaraan bermotor. Selain itu dia juga gemar mengutak-atik dan memodifikasi barang.
“Kebetulan saya dari kecil memang suka eksperimen. Akhirnya saya coba buat mobil ini 7 bulan lalu. Itu juga melalui masa try and error hingga bisa bergerak dan bisa membantu mengangkut barang dan pergi ke kebun,” ucap Putu Dedy.
Selama enam bulan Sarjana Ekonomi Akuntansi Universitas Warmadewa ini melakukan perakitan dan uji coba berkali-kali. Dia pun mengaku sempat mengalami kesulitan melakukan padu padan bahan yang digunakan. Bahkan Putu Dedy juga sempat mengalami kendala ketika mesin kendaraan bermotornya sudah dipasang dengan rangka, masih susah bermanuver. Mesin yang digunakan adalah mesin sepeda motor. Namun setiap kekurangan terus disempurnakan hingga mendapatkan bentuk saat ini.
Seluruh bahan yang digunakan untuk merakit mobil tenaga surya itu dipenuhi bertahap. Uniknya, Dedi menggunakan panel surya sebagai sumber daya penggerak mobil. Panel surya dipasang di atap mobil, kemudian disambungkan ke baterai untuk disimpan. Selanjutnya ketika akan digunakan tenaga surya yang sudah tersimpan akan disalurkan ke dinamo dan mendorong mesin motor menggerakkan mobil.
Hingga saat ini Putu Dedi mengaku sudah menghabiskan Rp 35 juta untuk membuat mobil tenaga surya tersebut. “Rencananya sih nanti akan disempurnakan lagi dari segi bentuk. Karena rakitan sendiri, puasnya disana kita bisa ubah dan buat standar sendiri sesuai kebutuhan dan kemampuan,” ungkap pria kelahiran 3 Maret 1971 ini. Putu Dedy mengaku lebih memilih memakai tenaga surya dibandingkan dengan tenaga listrik, karena tidak memerlukan proses pengisian daya yang disambungkan ke sumber listrik. Sehingga menurutnya mobil buatannya lebih efektif dan efisien. Dengan aki 20 ampere yang telah menyimpan daya dari tenaga surya, dapat digunakan untuk jarak tempuh 15 kilometer saat kondisi malam. Sedangkan jarak tempuh disebutnya tidak terbatas, sepanjang kendaraan mendapatkan sinar matahari.
“Terbatas itu ketika dibawa malam, karena hanya mengandalkan energi yang sudah tersimpan saja. Pemakaian energinya juga tidak hanya untuk bergerak tetapi ada tambahan lampu juga,” jelas dia. Sedangkan desain bentuk, kerangka mobil tenaga surya dirangkai dari pipa besi hollow dan plat. Secara fisik mobil yang diciptakan Putu Dedi itu bisa mengangkut barang seberat 500 kilogram.
Upaya mengurangi polusi dan menggunakan energi terbarukan juga dilakukan Putu Dedi tak hanya untuk mobil sederhananya. Dia juga memasang panel surya di atap garasi dan rumahnya yang selama ini digunakan untuk keperluan sehari-hari. Salah satunya mengisi ulang daya baterai dan menyalakan sejumlah barang elektronik. *k23
Ditemui di rumahnya, Minggu (12/6) Putu Dedi sedang sibuk memamerkan setiap bagian mobil rakitan sederhananya. Dari segi bentuk, mobil ramah lingkungan itu belum dipoles maksimal. Namun dari segi manfaat, Dedi sudah bisa membawa mobil ciptaannya itu ke kebun dekat rumahnya. Mobil tenaga surya itu digarapnya selama 6 bulan penuh. Pengusaha advertising ini mengaku mendapatkan ide membuat mobil tenaga surya karena merasa risih akan polusi yang dihasilkan dari kendaraan bermotor. Selain itu dia juga gemar mengutak-atik dan memodifikasi barang.
“Kebetulan saya dari kecil memang suka eksperimen. Akhirnya saya coba buat mobil ini 7 bulan lalu. Itu juga melalui masa try and error hingga bisa bergerak dan bisa membantu mengangkut barang dan pergi ke kebun,” ucap Putu Dedy.
Selama enam bulan Sarjana Ekonomi Akuntansi Universitas Warmadewa ini melakukan perakitan dan uji coba berkali-kali. Dia pun mengaku sempat mengalami kesulitan melakukan padu padan bahan yang digunakan. Bahkan Putu Dedy juga sempat mengalami kendala ketika mesin kendaraan bermotornya sudah dipasang dengan rangka, masih susah bermanuver. Mesin yang digunakan adalah mesin sepeda motor. Namun setiap kekurangan terus disempurnakan hingga mendapatkan bentuk saat ini.
Seluruh bahan yang digunakan untuk merakit mobil tenaga surya itu dipenuhi bertahap. Uniknya, Dedi menggunakan panel surya sebagai sumber daya penggerak mobil. Panel surya dipasang di atap mobil, kemudian disambungkan ke baterai untuk disimpan. Selanjutnya ketika akan digunakan tenaga surya yang sudah tersimpan akan disalurkan ke dinamo dan mendorong mesin motor menggerakkan mobil.
Hingga saat ini Putu Dedi mengaku sudah menghabiskan Rp 35 juta untuk membuat mobil tenaga surya tersebut. “Rencananya sih nanti akan disempurnakan lagi dari segi bentuk. Karena rakitan sendiri, puasnya disana kita bisa ubah dan buat standar sendiri sesuai kebutuhan dan kemampuan,” ungkap pria kelahiran 3 Maret 1971 ini. Putu Dedy mengaku lebih memilih memakai tenaga surya dibandingkan dengan tenaga listrik, karena tidak memerlukan proses pengisian daya yang disambungkan ke sumber listrik. Sehingga menurutnya mobil buatannya lebih efektif dan efisien. Dengan aki 20 ampere yang telah menyimpan daya dari tenaga surya, dapat digunakan untuk jarak tempuh 15 kilometer saat kondisi malam. Sedangkan jarak tempuh disebutnya tidak terbatas, sepanjang kendaraan mendapatkan sinar matahari.
“Terbatas itu ketika dibawa malam, karena hanya mengandalkan energi yang sudah tersimpan saja. Pemakaian energinya juga tidak hanya untuk bergerak tetapi ada tambahan lampu juga,” jelas dia. Sedangkan desain bentuk, kerangka mobil tenaga surya dirangkai dari pipa besi hollow dan plat. Secara fisik mobil yang diciptakan Putu Dedi itu bisa mengangkut barang seberat 500 kilogram.
Upaya mengurangi polusi dan menggunakan energi terbarukan juga dilakukan Putu Dedi tak hanya untuk mobil sederhananya. Dia juga memasang panel surya di atap garasi dan rumahnya yang selama ini digunakan untuk keperluan sehari-hari. Salah satunya mengisi ulang daya baterai dan menyalakan sejumlah barang elektronik. *k23
1
Komentar