Tindaklanjuti Petunjuk Sulinggih Terkait Gempa, Bangli Siapkan Upacara Pawehweh
Upacara Pawehweh yang digelar bersamaan Tawur Kasanga itu, salah satu banten adalah Caru Siap Kelawu Sapeleken.
BANGLI, NusaBali
Pemkab Bangli akan menggelar Upacara Paweweh sehubungan dengan gempa yang terjadi pada Rabu (22/3) pagi. Upacara Pawehweh akan dilaksanakan berbarengan dengan Tawur Kasanga yang akan digelar di Catus Pata Bangli, Senin (27/3).
Tujuan dan makna Upacara Paweweh adalah memohon keselamatan terkait musibah gempa, yang salah satu dampaknya adalah rusaknya candi bentar Pura Kehen Bangli. “Itu semua berdasarkan petunjuk sulinggih,” papar Kabag Kesra Pemkab Bangli Jero Penyarikan Widata, Kamis (23/3).
Sulinggih dimaksud adalah Ida Pedanda Gede Putra Temuku dari Griya Gede Jaksa Manuaba Bangli, yang notabene Ketua Paruman Dharma Adhyaksa PHDI Bangli.
Dijelaskan Jero Widata, beberapa saat setelah gempa, Bupati melalui Sekda Ida Bagus Gede Giri Putra, memintanya agar segera nangkil ke griya memohon petunjuk. Jero Widata pun langsung ke griya. Berdasar petunjuk itulah, diwajibkan menggelar Upacara Pawehweh barengan dengan Tawur Kasanga. Salah satu banten Upacara Pawehweh itu, menurut Jero Widata, Caru Siap Kelawu Sapeleken. “Hanya itu antara lain yang saya ingat,” ucapnya. Yang lain Jero Widata mengaku tidak ingat.
Sebelumnya Bupati Made Gianyar menyatakan, dia sudah memerintahkan Kabag Kesra memohon petunjuk kepada sulinggih terkait gempa Rabu pagi tersebut. “Karena ini kejadian kan pada sasih kasanga, dekat dengan Nyepi,” ujar Bupati Made Gianyar. Pada prinsipnya, Bupati Made Gianyar menyatakan agar aspek sekala-niskala jalan. Sekalanya, agar BPBD melakukan pendataan dan menghitung kerusakan dan korban akibat gempa. “Ini sama dengan penanganan bencana alam pada umumnya,” imbuh Bupati Made Gianyar. Sedang aspek niskalanya, perlu petunjuk dari sulinggih, lantaran di Bali masalah sekala-niskala tidak terpisahkan.
Sebagaimana diketahui gempa Rabu (22/3) menyebabkan belasan bangunan, di Bangli rusak. Salah satunya adalah candi bentar Pura Kehen Bangli. Candi bentar Pura Kehen paling timur di madya mandala itu jebol pada murda (ujung atas) akibat goyangan gempa. Kerugian sementara dari jebolnya candi bentar tersebut sekitar Rp 10 juta. * k17
Pemkab Bangli akan menggelar Upacara Paweweh sehubungan dengan gempa yang terjadi pada Rabu (22/3) pagi. Upacara Pawehweh akan dilaksanakan berbarengan dengan Tawur Kasanga yang akan digelar di Catus Pata Bangli, Senin (27/3).
Tujuan dan makna Upacara Paweweh adalah memohon keselamatan terkait musibah gempa, yang salah satu dampaknya adalah rusaknya candi bentar Pura Kehen Bangli. “Itu semua berdasarkan petunjuk sulinggih,” papar Kabag Kesra Pemkab Bangli Jero Penyarikan Widata, Kamis (23/3).
Sulinggih dimaksud adalah Ida Pedanda Gede Putra Temuku dari Griya Gede Jaksa Manuaba Bangli, yang notabene Ketua Paruman Dharma Adhyaksa PHDI Bangli.
Dijelaskan Jero Widata, beberapa saat setelah gempa, Bupati melalui Sekda Ida Bagus Gede Giri Putra, memintanya agar segera nangkil ke griya memohon petunjuk. Jero Widata pun langsung ke griya. Berdasar petunjuk itulah, diwajibkan menggelar Upacara Pawehweh barengan dengan Tawur Kasanga. Salah satu banten Upacara Pawehweh itu, menurut Jero Widata, Caru Siap Kelawu Sapeleken. “Hanya itu antara lain yang saya ingat,” ucapnya. Yang lain Jero Widata mengaku tidak ingat.
Sebelumnya Bupati Made Gianyar menyatakan, dia sudah memerintahkan Kabag Kesra memohon petunjuk kepada sulinggih terkait gempa Rabu pagi tersebut. “Karena ini kejadian kan pada sasih kasanga, dekat dengan Nyepi,” ujar Bupati Made Gianyar. Pada prinsipnya, Bupati Made Gianyar menyatakan agar aspek sekala-niskala jalan. Sekalanya, agar BPBD melakukan pendataan dan menghitung kerusakan dan korban akibat gempa. “Ini sama dengan penanganan bencana alam pada umumnya,” imbuh Bupati Made Gianyar. Sedang aspek niskalanya, perlu petunjuk dari sulinggih, lantaran di Bali masalah sekala-niskala tidak terpisahkan.
Sebagaimana diketahui gempa Rabu (22/3) menyebabkan belasan bangunan, di Bangli rusak. Salah satunya adalah candi bentar Pura Kehen Bangli. Candi bentar Pura Kehen paling timur di madya mandala itu jebol pada murda (ujung atas) akibat goyangan gempa. Kerugian sementara dari jebolnya candi bentar tersebut sekitar Rp 10 juta. * k17
Komentar