Krama Adat Kawan Tengah Tampaksiring Gelar Karya Mamungkah Mupuk Pedagingan
GIANYAR, NusaBali
Krama Desa Adat Kawan Tengah Tampaksiring, Desa/Kecamatan Tampaksiringm Gianyar menggelar Karya Mamungkah Mupuk Pedagingan Tawur Rsi Gana lan Melaspas Palinggih di Pura Dalem Agung, desa adat setempat, Anggara Umanis Kuningan, Selasa (14/6), bertepatan Purnama Sada.
Karya ini dipuput oleh tiga sulinggih yakni Yajamana Ida Pedanda Siwa Putra Keniten dari Griya Kranjangan, Desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring, Ida Pedanda Buda dari Griya Gunung Sari, Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, dan Ida Rsi Bujangga Waisnawa dari Griya Angkling, Desa Bakbakan, Kecamatan Gianyar.
Upacara yang berlangsung sore hari itu disaksikan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace, para prajuru dan bendesa adat se Kecamatan Tampaksiring, serta tamu undangan penting lainnya.
Di sela-sela upacara, Bendesa Pura I Dewa Made Semara Jaya mengatakan karya ageng ini baru bisa digelar setelah karya serupa dilaksanakan oleh para krama dan tetua di banjar adat setempat 74 tahun lalu, tepatnya tahun 1948. Karya ini baru bisa digelar dengan mempertimbangkan biaya yag tak kecil. Selain itu, pelaksanaan karya mesti menunggu rehab sejumlah palinggih pura. ‘’Kami memugar sejumlah palinggih di pura ini sejak sepuluh tahun lalu. Kini sudah tuntas sekitar 95 persen,’’ jelasnya.
Dewa Semara Jaya menyatakan pemugaran sejumlah palinggih sejak tahun 2012 tersebut menelan anggaran total sekitar Rp 6,7 miliar. Dana ini didapatkan dari urunan krama desa, punia (bantuan krama), hasil kegiatan bazar penjualan kupon undian, bantuan pemerintah dari pemerintah pusat, Provinsi Bali, dan Kabupaten Gianyar.
Sedangkan khusus untuk Tawur, dalam karya ini terbagi menjadi dua jenis, yakni Tawur Agung untuk di Pura Pingit dengan kurban utama berupa Kerbau, Kambing, Godel, Kambing Kuning, dan lainnya. Pura ini masih berada dalam satu kawasan dengan Pura Dalem Agung.
Satu lagi, Tawur Manca Sanak di Pura Dalem Agung, dengan kurban utama Kambing, dan hewan lainnya. Karya ini diperkirakan menghabiskan biaya sekitar Rp 920 juta. Biaya ini dipakai untuk pembiayaan sejak persiapan sampai upacara terakhi, yani Maajar-ajar pada Sukra Umanis Merakih, Jumat (29/7), di Pura Goa Lawah, Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung. Kegiatan karya dan anggaran karya ditopang dengan anggaran utama berupa urunan oleh krama pangempon 483 KK dan krama pangarep 133 KK
Dewa Semara Jaya mengakui biaya karya ini relatif kecil karena digarap dengan model gotong royong. ‘’Banyak sekali perlengkapan upakara untuk karya ini haturan-haturan (persembahan) oleh krama sehingga kami tak perlu lagi membeli. Beberapa jenis perlengkapan dan bahan upakara juga kamedalin oleh krama. Sehingga kami dapat menekan biaya,’’ jelasnya. *lsa
Komentar