Lemhannas Tertarik Beras Alami Mentik Susu Desa Sidan
GIANYAR, NusaBali
Lemhannas RI melaksanakan studi lapangan terkait Isu Strategis Nasional (SLISN) PPRA LXIII Tahun 2022 di Kissidan Resto Eco Hill, Desa Sidan, Kecamatan Gianyar, Rabu (15/6).
Rombongan Lemhannas melihat sawah beras organik hingga tata kelola sampah, dan tertarik dengan beras mentik susu khas Desa Sidan. Salah satu anggota peserta Lemhannas RI Laksmana TNI Dato Rusman SN menyatakan program yang dilaksanakan desa Sidan ini bisa dijadikan sebagai contoh. "Sebagai prototipe desa lain kalau pemerintah mengelola dengan baik. Karena ini berkaitan dengan ketahanan pangan. Dan juga pemberdayaan masyarakat dan pemberdayaan lahan tidur,” ujarnya.
Dikatakan, tanaman padi organik yang ditanam di lahan tidur menurut masyarakat tidak subur, ternyata bisa. “Lalu ada sampah yang dikelola mulai dari rumah, kemudian diolah jadi kompos dan didistribusikan ke petani sebagai pupuk organik,” ujarnya.
Menurut dia, pupuk organik tidak merusak struktur hara tanah. Apabila dibanding dengan pupuk kimia justru mengurangi kandungan hara. “Kalau organik malah diperlukan oleh tanah,” ujarnya.
Mengenai edukasi di tempat lain, program yang dilaksanakan oleh Desa Sidan, diharapkan dari provinsi menyampaikan bahwa ini percontohan. “40 persen di Bali sudah kembangkan. Sisanya akan dilakukan. Bali surplus beras. Yang defisit adalah bawang putih, ini yang harus dikembangkan,” ujarnya.
Dengan kehadiran Lemhannas, sebagai isu strategis mengenai ketahanan pangan. “Kami ingin lihat, mencoba cari jalan keluar. Mungkin kami akan berikan masukan ke pemerintah apa yang bisa dilakukan untuk penguatan ekonomi,” ujar dia. Harapan Lemhanas agar pertanian organik di Desa Sidan lebih dikembangkan. Agar lebih luas lagi, 2024 diharapkan bisa ratusan hektar. “Kalau bisa muncul di desa lain. Dengan varietas lainnya,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, beras organik menyehatkan. “Organik bermanfaat baik untuk kesehatan. Kalau sehat, konsumsi organik. Rasanya juga sama, gak ada bedanya, lebih lembut,” jelasnya. Lemhanas berpesan kepada perbekel Sidan agar terus produktif.
Perbekel Desa Sidan Made Sukra Suyasa merasakan suatu kehormatan dikunjungi Lemhanas. “Saya diundang sebelumnya jadi narasumber bagaimana Sidan membangun organik dengan bonus wisata. Kami bersyukur, desa di ujung timur Gianyar bisa dikunjungi,” ujarnya.
Harapan ke depan, agar Sidan lebih semangat. Termasuk berharap kehadiran Lemhanas membantu mempromosikan desa Sidan. “Sekaligus menyerap aspirasi masyarakat desa kami,” ujarnya.
Dikatakan hasil presentasi kepada Lemhanas, cukup bagus. “Kenyataan sekarang dilihat, bahwa dulu kimia, sekarang ke organik,” ujarnya. Sukra sangat bangga karena Desa Sidan bisa dikenal. “Kami syukur atas kehadiran mahasiswa calon pejabat tinggi. Harapan kami ke Lemhanas, setelah makan, mencicipi, mereka siap memasarkan kebutuhan petani agar dibantu ke depan,” ujarnya.*nvi
1
Komentar