SMAN 1 Amlapura Gelar Workshop Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka mulai diberlakukan pada tahun ajaran 2022/2023. Workshop menghadirkan Kasek SMAN 3 Singaraja, Dr I Putu Eka Wilantara MPd, sebagai narasumber. SMAN 3 Singaraja telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.

Dr Putu Eka Wilantara mengatakan, Kurikulum Merdeka muncul karena posisi Indonesia di bidang literasi dan numerasi peringkat terendah di dunia. Imbas pandemi Covid-19 menyebabkan pendidikan literasi dan numerasi tambah anjlok. “Maka muncul solusi Kurikulum Merdeka atau kurikulum darurat yang lebih sederhana,” jelas Dr Putu Eka Wilantara. Menurutnya, jika kembali menggunakan Kurikulum 2013 butuh waktu lama untuk mengejar ketertinggalan bidang literasi dan numerasi.

Kurikulum Merdeka dinilai lebih fleksibel dan sederhana diberlakukan. “Implementasinya dengan mandiri belajar, mandiri berubah, dan mandiri berbagi,” jelas alumnus program Doktoral Undiksha Singaraja tahun 2021. Kasek berprestasi nasional tahun 2018 dan peraih Trofi Widya Kusuma Provinsi Bali 2019 ini menerangkan, mandiri belajar yakni siswa tidak mengenal jurusan, siswa memilih mata pelajaran yang diinginkan untuk persiapan melanjutkan di perguruan tinggi.

Kasek SMAN 1 Amlapura, I Ketut Marta Ariana, mengatakan workshop diikuti 55 guru SMAN 1 Amlapura. “Kami masih sharing untuk mengenal implementasi Kurikulum Merdeka yang rencananya diberlakukan tahun ajaran 2022/2023,” jelas Marta Ariana. Model pembelajarannya perlu dipahami sejak awal karena nantinya tidak mengenal jurusan, terutama untuk yang kena Kurikulum Merdeka di kelas X. Terpisah, Kasek SMPN 2 Abang I Wayan Sarya juga mengaku telah menggelar workshop Kurikulum Merdeka. *k16