Sameton Suka Duka Fans Radio Gelar Lomba Karaoke Lagu Bali
GIANYAR, NusaBali
Sameton Suka Duka Fans Radio (SSDFR) menggelar Lomba Karaoke Lagu Bali di Kissidan Ecohill, Desa Sidan, Kecamatan Gianyar, Minggu (19/6).
Lomba ini serangkaian peringatan HUT perdana organisasi tersebut. Ketua SSDFR I Nyoman Sunarbawa menjelaskan lomba karaoke ini diikuti 20 peserta. Kategori usia 17 tahun - 60 tahun. Lagu wajib yang dinyanyikan antara lain Taksu, Bunga Sandat, dan Kasmaran. Peserta juga menyanyikan satu lagu Bali pilihan lainnya. Peserta memperebutkan piala dan hadiah jutaan rupiah. Peserta yang memenuhi kriteria pula akan langsung masuk dapur rekaman Kandasuta Studio. "Bagi yang punya bakat prestasi bagus, nanti ditentukan oleh dewan juri," jelas Nyoman Sunarbawa, fans radio yang juga praktisi pariwisata ini.
Dewan juri yang dilibatkan antara lain penyanyi pencipta lagu Ari Ariama, penyanyi solo Diva Ucik dari Kandasuta Record, dan pencipta lagu Dewa Mayura.
Pria asal Banjar Sangging Kelod, Kelurahan Gianyar ini mengatakan SSDFR dibentuk setahun terakhir. Berawal dari menghimpun satu persatu para fans Radio Gelora, Radio YPG dan Radio Mandala di Desa Serongga, Gianyar. "Dulunya para fans fanatismenya di masing-masing radio. Kemudian saya jadikan satu bentuk Sameton Suka Duka. Sekarang sudah berbaur jadi satu, berkumpul dan senang karaoke," jelasnya.
Setelah terbentuk, ternyata bakat para fans tidak saja menyanyi. Melainkan ada berbakat pada seni budaya lain. "Awalnya hanya nyanyi-nyanyi bareng, kemudian saya tampung aspirasi kawan-kawan yang hobi berkesenian sehingga sekaligus kami bentuk Sanggar Saraswati Puja Gianyar. Kami sudah sering pentas di tempat umum," jelasnya.
Sanggar juga punya Sekaa Bondres, Sekaa Gaguntangan, dan Arja Negak yang sudah sering pentas di sejumlah acara. Termasuk saat lomba karaoke ini. "Selain seni budaya, kami juga ada kegiatan bakti sosial berbagi pada masyarakat yang kena musibah. Ke depannya, semoga Semeton tetap kompak dalam suka duka," terangnya.
Salah satu peserta, Ni Wayan Meyna Sitra,21, mengaku senang bisa ikut lomba untuk mengasah kemampuan vokal. Gadis kelahiran Banjar Peninjoan, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati ini menyukai dunia tarik suara semenjak sekolah dasar dan diasah terus hingga kini. *nvi
Dewan juri yang dilibatkan antara lain penyanyi pencipta lagu Ari Ariama, penyanyi solo Diva Ucik dari Kandasuta Record, dan pencipta lagu Dewa Mayura.
Pria asal Banjar Sangging Kelod, Kelurahan Gianyar ini mengatakan SSDFR dibentuk setahun terakhir. Berawal dari menghimpun satu persatu para fans Radio Gelora, Radio YPG dan Radio Mandala di Desa Serongga, Gianyar. "Dulunya para fans fanatismenya di masing-masing radio. Kemudian saya jadikan satu bentuk Sameton Suka Duka. Sekarang sudah berbaur jadi satu, berkumpul dan senang karaoke," jelasnya.
Setelah terbentuk, ternyata bakat para fans tidak saja menyanyi. Melainkan ada berbakat pada seni budaya lain. "Awalnya hanya nyanyi-nyanyi bareng, kemudian saya tampung aspirasi kawan-kawan yang hobi berkesenian sehingga sekaligus kami bentuk Sanggar Saraswati Puja Gianyar. Kami sudah sering pentas di tempat umum," jelasnya.
Sanggar juga punya Sekaa Bondres, Sekaa Gaguntangan, dan Arja Negak yang sudah sering pentas di sejumlah acara. Termasuk saat lomba karaoke ini. "Selain seni budaya, kami juga ada kegiatan bakti sosial berbagi pada masyarakat yang kena musibah. Ke depannya, semoga Semeton tetap kompak dalam suka duka," terangnya.
Salah satu peserta, Ni Wayan Meyna Sitra,21, mengaku senang bisa ikut lomba untuk mengasah kemampuan vokal. Gadis kelahiran Banjar Peninjoan, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati ini menyukai dunia tarik suara semenjak sekolah dasar dan diasah terus hingga kini. *nvi
1
Komentar