Kalangan Hotel Apresiasi Penyelenggaraan BBTF
Bertemu dengan Buyer
DENPASAR,NusaBali
Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) ke-8 di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, 15-17 Juni mendapat apresiasi kalangan pelaku pariwisata Bali khususnya kalangan hotel dan villa.
Mereka optimis pelaksanaan BBTF berdampak positif bagi industri pariwisata Bali. “Ini moment yang bagus,” ujar Penasehat Bali Villa Association (BVA) Bali yang juga Sekretaris PHRI Badung I Gede Sukarta, Minggu (19/6).
Dia menyatakan terimakasih kepada Asita Bali sebagai penyelenggara, sehingga memberi peluang, industri khususnya hotel dan villa bisa bertemu dengan buyer.
“Jadi kita bisa bertemu dengan buyer dari luar negeri, diantaranya dari Australia, India dan yang lain,” ujar Sukarta.
Menurutnya moment tersebut tepat untuk mempromosikan pariwisata Bali ke pasar internasional maupun domestik. Kata Gede Sukarta, suasana pariwisata Bali kembali terasa bergairah.
Dia optimistis, Agustus depan kondisi semakin membaik, khususnya tingkat hunian hotel dan villa. “Sekarang sudah booking on hand, sekitar 50 persen,” sebut Gede Sukarta.
Terpisah, I Nyoman Astama, Penasehat Association of Hospitality Leaders Indonesia (AHLI ) I Nyoman Astama juga mengapresiasi pelaksanaan BBTF ke -8.
“Ini sebagai sinyal, bahwa Bali ini tetap optimistis dan pariwisata terus berkembang,” ujar pria yang juga Konsul Kehormatan Ukraina.
Diharapkan BBTF rutin berlangsung dan bisa semakin banyak mengundang buyer dari luar negeri. “Kalau dari Indonesia (buyer) tentunya banyak,” ujar Astama.
Kata Astama, pasar domestik merupakan basis atau pasar utama, namun di pihak lain Bali juga membutuhkan semakin banyak pasar manca negara. Karena Bali memang membutuhkan atau Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) yang lebih banyak.
“Ibarat makan, pasar domestik merupakan nasi, sedang sayur dan lauknya pasar luar negeri, yang memberi nilai tambah,” ujar dia.
BBTF -8 tahun 2022 diikuti 273 buyer dari 30 negara. Ketua DPD Asita Bali sekaligus Ketua Panitia BBTF Putu Winastra menyatakan kehadiran buyer menunjukkan antusias mempromosikan dan memasarkan produk industri pariwisata Bali tinggi. Dia mencontohkan ada buyer dari Nigeria, dari Afrika Selatan yang siap memasarkan luxury destination. *K17
Dia menyatakan terimakasih kepada Asita Bali sebagai penyelenggara, sehingga memberi peluang, industri khususnya hotel dan villa bisa bertemu dengan buyer.
“Jadi kita bisa bertemu dengan buyer dari luar negeri, diantaranya dari Australia, India dan yang lain,” ujar Sukarta.
Menurutnya moment tersebut tepat untuk mempromosikan pariwisata Bali ke pasar internasional maupun domestik. Kata Gede Sukarta, suasana pariwisata Bali kembali terasa bergairah.
Dia optimistis, Agustus depan kondisi semakin membaik, khususnya tingkat hunian hotel dan villa. “Sekarang sudah booking on hand, sekitar 50 persen,” sebut Gede Sukarta.
Terpisah, I Nyoman Astama, Penasehat Association of Hospitality Leaders Indonesia (AHLI ) I Nyoman Astama juga mengapresiasi pelaksanaan BBTF ke -8.
“Ini sebagai sinyal, bahwa Bali ini tetap optimistis dan pariwisata terus berkembang,” ujar pria yang juga Konsul Kehormatan Ukraina.
Diharapkan BBTF rutin berlangsung dan bisa semakin banyak mengundang buyer dari luar negeri. “Kalau dari Indonesia (buyer) tentunya banyak,” ujar Astama.
Kata Astama, pasar domestik merupakan basis atau pasar utama, namun di pihak lain Bali juga membutuhkan semakin banyak pasar manca negara. Karena Bali memang membutuhkan atau Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) yang lebih banyak.
“Ibarat makan, pasar domestik merupakan nasi, sedang sayur dan lauknya pasar luar negeri, yang memberi nilai tambah,” ujar dia.
BBTF -8 tahun 2022 diikuti 273 buyer dari 30 negara. Ketua DPD Asita Bali sekaligus Ketua Panitia BBTF Putu Winastra menyatakan kehadiran buyer menunjukkan antusias mempromosikan dan memasarkan produk industri pariwisata Bali tinggi. Dia mencontohkan ada buyer dari Nigeria, dari Afrika Selatan yang siap memasarkan luxury destination. *K17
Komentar