Mulai Didatangi Wisatawan, Didominasi Wisdom
Desa Wisata Pinge Menggeliat Kembali
DENPASAR,NusaBali
Pandemi Covid-19 yang melandai berimbas positif terhadap banyak daya tarik wisata (DTW).
Salah satunya Desa Wisata Pinge di Desa Baru, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. Karenanya Pinge, desa wisata yang terkenal dengan penataan telajakan dan tata letak perumahan yang berdasarkan asta kosala-kosali (lontar tentang tata letak bangunan perumahan) kini menggeliat kembali.
Wisatawan, terutama wisatawan domestik, meramaikan Pinge yang sebelumnya sempat lengang, ketika pandemi memuncak 1-2 tahun lalu.
“Sudah sejak dua bulan terakhir ini mulai ada kunjungan,” ujar Ketua Kelompok Sadar Wisata(Pokdarwis) Anak Agung Ngurah Arimbawa, Selasa (21/6).
Dijelaskan sebagian besar pengunjung, adalah wisatawan domestik, baik dari Bali maupun luar Bali. Diantaranya rombongan atau grup- grup pelajar dan mahasiswa.
“Karena kami di sini juga mengembangkan wisata untuk edukasi,” jelas Gung Arimbawa. Selain berwisata, mahasiswa maupun pelajar yang berkunjung belajar tentang sejumlah hal. Diantaranya pengelolaan desa wisata, potensi dan kearifan lokal dan lingkungan di desa Pinge.
”Ya, seperti praktik kerja lapangan (PKL), “ beber Gung Arimbawa. Terkait wisata edukasi itu, sebelumnya Desa Wisata Pinge sudah ada menjalin ‘MoU’ atau kesepahaman bersama dengan sejumlah kampus di Bali. Diantaranya dengan IKIP PGRI Bali yang kini menjadi Uversitas Mahadewa, Politeknik Pariwisata Negeri Bali (Poltekpar Bali), Fakuktas Pertanian Universitas Warmadewa dan Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional (IPBI), Denpasar.
“Selain belajar, kadang dari mahasiswa memberi masukkan juga kepada kami,” kata Gung Arimbawa. Sementara dalam beberapa waktu ke depan, 3 grup wisatawan sudah booking untuk menikmati keunikan desa wisata Pinge.
Ditambahkan Gung Arimbawa, wisatawan manca negara juga sudah ada yang datang ke Pinge. “Namun belum banyak, baru satu dua atau tiga orang waktu belakangan ini,” jelasnya.
Pengelola Desa Wisata Pinge, semakin optimistis akan kian banyak wisatawan yang datang. Apalagi Pinge, pada Jumat(17/6) sempat jadi 'tuan rumah' table top untuk pemasaran produk pariwisata. Acara Table Top dilaksanakan pemangku kepentingan, diantaranya biro perjalanan wisata (Kirana Tour).
“Pembukaannya di Lad Uma, sedang table top di rumah penduduk,” terang Gung Arimbawa menyebut tempat table top yang pertama kali dilaksanakan di Pinge.
Kata dia, seller lumayan banyak yang datang. Dari kalangan industri perhotelan sekitar 30 seller. Sedang buyer 25, diantaranya dari Malaysia, Thailand, Vietnam, Korea dan lainnya. “Kita berharap Pinge semakin ramai dapat kunjungan,” ujar Gung Arimbawa. *K17.
Wisatawan, terutama wisatawan domestik, meramaikan Pinge yang sebelumnya sempat lengang, ketika pandemi memuncak 1-2 tahun lalu.
“Sudah sejak dua bulan terakhir ini mulai ada kunjungan,” ujar Ketua Kelompok Sadar Wisata(Pokdarwis) Anak Agung Ngurah Arimbawa, Selasa (21/6).
Dijelaskan sebagian besar pengunjung, adalah wisatawan domestik, baik dari Bali maupun luar Bali. Diantaranya rombongan atau grup- grup pelajar dan mahasiswa.
“Karena kami di sini juga mengembangkan wisata untuk edukasi,” jelas Gung Arimbawa. Selain berwisata, mahasiswa maupun pelajar yang berkunjung belajar tentang sejumlah hal. Diantaranya pengelolaan desa wisata, potensi dan kearifan lokal dan lingkungan di desa Pinge.
”Ya, seperti praktik kerja lapangan (PKL), “ beber Gung Arimbawa. Terkait wisata edukasi itu, sebelumnya Desa Wisata Pinge sudah ada menjalin ‘MoU’ atau kesepahaman bersama dengan sejumlah kampus di Bali. Diantaranya dengan IKIP PGRI Bali yang kini menjadi Uversitas Mahadewa, Politeknik Pariwisata Negeri Bali (Poltekpar Bali), Fakuktas Pertanian Universitas Warmadewa dan Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional (IPBI), Denpasar.
“Selain belajar, kadang dari mahasiswa memberi masukkan juga kepada kami,” kata Gung Arimbawa. Sementara dalam beberapa waktu ke depan, 3 grup wisatawan sudah booking untuk menikmati keunikan desa wisata Pinge.
Ditambahkan Gung Arimbawa, wisatawan manca negara juga sudah ada yang datang ke Pinge. “Namun belum banyak, baru satu dua atau tiga orang waktu belakangan ini,” jelasnya.
Pengelola Desa Wisata Pinge, semakin optimistis akan kian banyak wisatawan yang datang. Apalagi Pinge, pada Jumat(17/6) sempat jadi 'tuan rumah' table top untuk pemasaran produk pariwisata. Acara Table Top dilaksanakan pemangku kepentingan, diantaranya biro perjalanan wisata (Kirana Tour).
“Pembukaannya di Lad Uma, sedang table top di rumah penduduk,” terang Gung Arimbawa menyebut tempat table top yang pertama kali dilaksanakan di Pinge.
Kata dia, seller lumayan banyak yang datang. Dari kalangan industri perhotelan sekitar 30 seller. Sedang buyer 25, diantaranya dari Malaysia, Thailand, Vietnam, Korea dan lainnya. “Kita berharap Pinge semakin ramai dapat kunjungan,” ujar Gung Arimbawa. *K17.
Komentar