DKPP Laporkan Buleleng Surplus Cadangan Pangan
SINGARAJA, NusaBali
Tim Satgas Pangan Kabupaten Buleleng sedang mengencangkan ikat pinggang untuk mengantisipasi krisis pangan yang menjadi isu nasional.
Ketersediaan 11 kebutuhan pokok di Buleleng dipastikan masih aman bahkan surplus. Kondisi ini dilaporkan setiap harinya oleh Tim Analisis Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Buleleng.
Kepala DKPP Buleleng I Gede Putra Aryana, Rabu (22/6) kemarin, menjelaskan antisipasi krisis pangan ini dilakukan Pemkab Buleleng sesuai dengan arahan pemerintah pusat. Hasil analisa harian tim DKPP, menyatakan ketersediaan 11 kebutuhan pokok di Buleleng masih melebihi kebutuhan masyarakat. Meskipun di pasar tradisional terjadi kenaikan harga sejumlah kebutuhan seperti cabai, telur ayam, hingga bawang putih.
“Tim analisis kami bergerak dan melaporkan setiap hari kepada Satgas Pangan Pemkab Buleleng terkait ketersediaan 11 bahan pokok. Sampai hari ini (Rabu) masih aman dan surplus,” ungkap Putra Aryana.
Dia mencontohkan seperti ketersediaan beras di Buleleng pada Rabu kemarin, di sejumlah distributor mencapai 265 ton. Sedangkan kebutuhan per hari di Buleleng mencapai 258,43 ton. Ketersediaan bawang putih per harinya 1,5 ton, masih mencukupi kebutuhan masyarakat Buleleng sebanyak 0,43 ton. Kondisi ketersediaan surplus sesuai data juga terlihat pada jagung, bawang merah, cabai besar, cabai rawit, daging sapi dan kerbau, daging ayam ras, telur ayam ras, gula pasir hingga minyak goreng.
Meskipun demikian, Putra Aryana menyebut Buleleng tidak bisa lengah. Sebab sejumlah kebutuhan pokok hanya mengalami surplus tipis dari kebutuhan harian masyarakat Buleleng. Seperti cabai rawit yang surplus hanya 0,01 ton dari kebutuhan. “Hemat kami sebagai langkah antisipasi, DKPP bagian dari Tim Satgas Pangan memetakan antara persediaan dan kebutuhan pangan ini. Termasuk pengawasan dan pemantauan langsung ke distributor yang ada di Buleleng,” kata mantan Camat Busungbiu ini.
Langkah awal yang juga telah dilakukan DKPP mengecek ketersediaan gabah kering giling di 16 Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) yang tersebar di sembilan kecamatan. *k23
1
Komentar