Satgas Pangan Atensi Harga Cabai, Bawang, dan Telur
SINGARAJA, NusaBali
Sedikitnya tiga komoditas kebutuhan pokok di Buleleng, yakni, cabai merah, bawang merah dan telur ayam ras menjadi prioritas pengawasan dan monitoring Tim Satgas Ketahanan Pangan Kabupaten Buleleng.
Meskipun dinyatakan aman, namun jika dibandingkan jumlah ketersediaan dengan jumlah kebutuhan cukup tipis, dan harga mengalami peningkatan.
Cabai misalnya, sebelum hari raya Galungan atau bulan Mei lalu, berkisar di harga Rp 55.000-Rp 60.000 per kilogram, sekarang menjadi Rp 85.000. Lalu telur dari Rp 38.000 per krat menjadi Rp 50.000. Sedangkan bawang merah dari Rp 20.000 - Rp 25.000 per kilogram, kini menjadi Rp 30.000.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Buleleng I Gede Putra Aryana usai rapat Tim Satgas Ketahanan Pangan, Kamis (23/6), mengatakan, segera akan mengambil langkah antisipatif. Tim Satgas yang terdiri dari beberapa instansi akan melakukan pemantauan dan pengawasan menyasar titik sentra produksi tiga komoditas itu.
“Besok kami mulai turun bersama Tim Satgas Ketahanan Pangan memonitoring daerah sentra produksi tiga komoditas itu. Jangan sampai produksi petani Buleleng dibeli pengepul atau distributor kabupaten lain karena harga lebih tinggi. Sehingga di sini terkesan langka,” ucap Putra Aryana.
Mantan Camat Busungbiu ini juga mengatakan dari hasil rapat Tim Satgas Ketahanan Pangan mengharapkan Perusahaan Umum Daerah (Perumda), dapat membeli dan menyediakan produk pertanian. Tentunya dengan harga bersaing dengan pengepul dan distributor luar kabupaten.
Skema tersebut diyakini Tim Satgas Ketahanan Pangan Buleleng dapat menstabilkan ketersediaan dan juga harga. Hal itu diyakini karena dua dari tiga komoditas yang rawan kelangkaan produksinya cukup banyak di sejumlah daerah Buleleng.
Sementara itu Dirut Perusahaan Daerah (PD) Swatantra Gede Boby Suryanto dihubungi terpisah mengatakan siap memfasilitasi, jika memang diinstruksikan pemerintah daerah. Hanya saja PD Swatantra akan berkoordinasi dengan Perumda Pasar Argha Nayotama untuk penyediaan tiga komoditas tersebut.
“Biar tidak tumpang tindih kami akan koordinasi dulu dengan Perumda Pasar. Tetapi kalau memang kurang kami siap membantu untuk penyediaannya,” tegas Boby.
Sejauh ini PD Swatantra yang bergerak di usaha sektor pertanian sudah menyerap hasil panen petani di Buleleng, di antaranya beras dan kopi. “Kalau beras kami sudah lakukan, tahun ini saja per Mei sudah terserap 46 ton beras petani lokal yang kami distribusikan ke ASN dan non ASN di Buleleng. Kopi juga sudah jalan dari tahun lalu,” tutur Boby. *k23
Cabai misalnya, sebelum hari raya Galungan atau bulan Mei lalu, berkisar di harga Rp 55.000-Rp 60.000 per kilogram, sekarang menjadi Rp 85.000. Lalu telur dari Rp 38.000 per krat menjadi Rp 50.000. Sedangkan bawang merah dari Rp 20.000 - Rp 25.000 per kilogram, kini menjadi Rp 30.000.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Buleleng I Gede Putra Aryana usai rapat Tim Satgas Ketahanan Pangan, Kamis (23/6), mengatakan, segera akan mengambil langkah antisipatif. Tim Satgas yang terdiri dari beberapa instansi akan melakukan pemantauan dan pengawasan menyasar titik sentra produksi tiga komoditas itu.
“Besok kami mulai turun bersama Tim Satgas Ketahanan Pangan memonitoring daerah sentra produksi tiga komoditas itu. Jangan sampai produksi petani Buleleng dibeli pengepul atau distributor kabupaten lain karena harga lebih tinggi. Sehingga di sini terkesan langka,” ucap Putra Aryana.
Mantan Camat Busungbiu ini juga mengatakan dari hasil rapat Tim Satgas Ketahanan Pangan mengharapkan Perusahaan Umum Daerah (Perumda), dapat membeli dan menyediakan produk pertanian. Tentunya dengan harga bersaing dengan pengepul dan distributor luar kabupaten.
Skema tersebut diyakini Tim Satgas Ketahanan Pangan Buleleng dapat menstabilkan ketersediaan dan juga harga. Hal itu diyakini karena dua dari tiga komoditas yang rawan kelangkaan produksinya cukup banyak di sejumlah daerah Buleleng.
Sementara itu Dirut Perusahaan Daerah (PD) Swatantra Gede Boby Suryanto dihubungi terpisah mengatakan siap memfasilitasi, jika memang diinstruksikan pemerintah daerah. Hanya saja PD Swatantra akan berkoordinasi dengan Perumda Pasar Argha Nayotama untuk penyediaan tiga komoditas tersebut.
“Biar tidak tumpang tindih kami akan koordinasi dulu dengan Perumda Pasar. Tetapi kalau memang kurang kami siap membantu untuk penyediaannya,” tegas Boby.
Sejauh ini PD Swatantra yang bergerak di usaha sektor pertanian sudah menyerap hasil panen petani di Buleleng, di antaranya beras dan kopi. “Kalau beras kami sudah lakukan, tahun ini saja per Mei sudah terserap 46 ton beras petani lokal yang kami distribusikan ke ASN dan non ASN di Buleleng. Kopi juga sudah jalan dari tahun lalu,” tutur Boby. *k23
1
Komentar