Negara Kantong Wisman Masih Minim ke Bali
DENPASAR,NusaBali
Kalangan pelaku pariwisata Bali mengapresiasi kebijakan pemerintah yang membuka border, sehingga aktivitas pariwisata Bali menggeliat dari sebelumnya ‘mati suri’.
Hanya saja, karena pandemi masih berlangsung, belum semua negara yang menjadi ‘kantong’ wisman berkontribusi mengirimkan wisatawannya ke Bali. Salah satu diantaranya China.
Padahal wisman China memiliki kontribusi signifikan pada jumlah wisman ke Bali yakni lebih dari 1 juta per tahun, sebelum pandemi Covid-19. Juga beberapa negara kantong wisman Bali yang lain seperti Korea.
“Karena itulah tahun 2022 ini, pariwisata Bali belum akan pulih benar,” ujar Ketua Aliansi Masyarakat Pariwisata Bali I Gusti Kade Sutawa, Kamis (23/6).
Demikian juga wisman Korea, masih nihil ke Bali. Salah satu kendalanya faktor penerbangan. Belum ada maskapai dari Korea yang terbang langsung ke Bali.
Kondisi tersebut disusul harga tiket pesawat yang mahal, sehingga biaya berpergian ke luar negeri menjadi lebih mahal dari sebelumnya. Padahal di sisi lain banyak warga Korea yang ingin berlibur ke Pulau Dewata, namun terganjal masalah penerbangan.
“Saya tahu dari kolega dan rekan- rekan di sana,” ujar IGK Sutawa yang juga Ketua Umum Nawa Cita Pariwisata Indonesia (NCPI).
Namun karena pesawat terbatas dan harga tiket mahal, menyebabkan wisman Korea nyaris sepi di Bali. “Karena itulah tahun 2022, pariwisata Bali belum bisa pulih benar. Masih menunggu sampai nanti tahun 2023,” ujar IGK Sutawa, yang juga Ketua Umum Nawa Cita Pariwisata Indonesia (NCPI).
Khususnya harga tiket pesawat, IGK Sutawa menuturkan pihaknya sedang berupaya nego dengan maskapai dan pemerintah, sehingga makin banyak pesawat yang datang. “Dan harganya menjadi lebih murah,” ucapnya.
Kalau bisa dari maskapai dalam negeri seperti Garuda dan lainnya, sehingga keuntungan juga masuk ke Indonesia. Kata dia, semua sekarang dalam proses. “Mudah-mudahan ada pesawat carter dengan harga tiket yan lebih moderat,” ujar IGK Sutawa. *K17
Komentar