Desa Sukawati Gelar Parade Ogoh-ogoh
Pelanggar Nyepi Didenda Pacaraun Guru Piduka
GIANYAR, NusaBali
Guna mempererat persatuan dan kesatuan antar pemuda, Karang Taruna Desa/Kecamatan Sukawati, Gianyar menggelar parade ogoh-ogoh, Minggu (26/3) malam, sehari sebelum Pangrupukan. Parade diikuti 12 ogoh-ogoh, masing-maisng dilengkapi fragmen tari.
Parade dari jaba Pura Desa lan Puseh Desa Pakraman Sukawati menuju Catus Pata Pasar Seni Sukawati. Masyarakat pun antusias menyaksikan kemeriahan parade ini. Ketua Karang Taruna Desa Sukawati, I Made Suantara menjelaskan parade ini yang ketiga kalinya, terbukti mampu meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan antar pemuda. "Rasa persatuan muncul terlihat dari antusias pemuda yang tergabung dalam sekaa teruna untuk terlibat penuh dalam kegiatan ini. Setiap sekaa teruna menampilkan hasil karya terbaik," jelasnya.
Tak ada tema khusus parade, karena setiap sekaa teruna dibebaskan berekspresi. "Kami tidak ingin membatasi kreativitas pemuda. Yang jelas, hasil karya mereka tidak terlepas dari pakem ogoh-ogoh tradisional yakni butha kala, bukan tokoh kartun," jelasnya.
Bendesa Desa Pakraman Sukawati I Nyoman Suantha menjelaskan, pihaknya sangat mendukung kreativitas pemuda. Karena kreativitas praktis dapat meningkatkan rasa persatuan krama. Selain kegiatan berkesenian, pihaknya juga mendukung setiap kegiatan kepemudaan yang mampu mempersatukan desa.
Untuk menjaga keamanan dan kenyamanan lingkungan desa, Bendesa Nyoman Suantha mengimbau supaya para pemuda tidak minum-minuman keras saat mengarak ogoh-ogoh. Sebab sudah dipastikan, dalam kondisi mabuk kesalahan kecilpun bisa menjadi besar. "Kami sudah berkoordinasi dengan Babinsa, Bimas dan Kepolisian untuk ikut serta mengawasi anak-anak. Agar pelaksanaan hari suci Nyepi betul-betul khidmat," jelasnya.
Terkait pelaksanaan Catur Brata Panyepian di Desa Sukawati, sudah dibuatkan surat edaran. Jika ada krama melanggar, pengurus adat dan pecalang yang ronda akan mencatat, siapa, dimana, kapan dan jenis pelanggarannya.
Bendesa yang terpilih sejak Januari 2017 ini menjelaskan, keesokan harinya, pelanggar Panyepian tersebut akan diminta mempersembahkan Guru Piduka di Pura Desa Sukawati. "Sekalian kami berikan pengarahan supaya tidak mengulangi kesalahan dan ikut bersama menjaga keheningan hari suci Nyepi," terangnya. *nvi
Parade dari jaba Pura Desa lan Puseh Desa Pakraman Sukawati menuju Catus Pata Pasar Seni Sukawati. Masyarakat pun antusias menyaksikan kemeriahan parade ini. Ketua Karang Taruna Desa Sukawati, I Made Suantara menjelaskan parade ini yang ketiga kalinya, terbukti mampu meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan antar pemuda. "Rasa persatuan muncul terlihat dari antusias pemuda yang tergabung dalam sekaa teruna untuk terlibat penuh dalam kegiatan ini. Setiap sekaa teruna menampilkan hasil karya terbaik," jelasnya.
Tak ada tema khusus parade, karena setiap sekaa teruna dibebaskan berekspresi. "Kami tidak ingin membatasi kreativitas pemuda. Yang jelas, hasil karya mereka tidak terlepas dari pakem ogoh-ogoh tradisional yakni butha kala, bukan tokoh kartun," jelasnya.
Bendesa Desa Pakraman Sukawati I Nyoman Suantha menjelaskan, pihaknya sangat mendukung kreativitas pemuda. Karena kreativitas praktis dapat meningkatkan rasa persatuan krama. Selain kegiatan berkesenian, pihaknya juga mendukung setiap kegiatan kepemudaan yang mampu mempersatukan desa.
Untuk menjaga keamanan dan kenyamanan lingkungan desa, Bendesa Nyoman Suantha mengimbau supaya para pemuda tidak minum-minuman keras saat mengarak ogoh-ogoh. Sebab sudah dipastikan, dalam kondisi mabuk kesalahan kecilpun bisa menjadi besar. "Kami sudah berkoordinasi dengan Babinsa, Bimas dan Kepolisian untuk ikut serta mengawasi anak-anak. Agar pelaksanaan hari suci Nyepi betul-betul khidmat," jelasnya.
Terkait pelaksanaan Catur Brata Panyepian di Desa Sukawati, sudah dibuatkan surat edaran. Jika ada krama melanggar, pengurus adat dan pecalang yang ronda akan mencatat, siapa, dimana, kapan dan jenis pelanggarannya.
Bendesa yang terpilih sejak Januari 2017 ini menjelaskan, keesokan harinya, pelanggar Panyepian tersebut akan diminta mempersembahkan Guru Piduka di Pura Desa Sukawati. "Sekalian kami berikan pengarahan supaya tidak mengulangi kesalahan dan ikut bersama menjaga keheningan hari suci Nyepi," terangnya. *nvi
Komentar