Banjar Dinas Kelod Kauh Jadi Banjar Digital
Dorong Perputaran Perekonomian
SINGARAJA, NusaBali
Banjar Dinas Kelod Kauh, Desa Panji, Kecamatan Sukasada, Buleleng terpilih sebagai salah satu peserta program Banjar Digital di Bali.
Program yang diinisiasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali bersama BPD Bali disebut salah satu upaya mempercepat perputaran perekonomian di Bali.
Kepala Kantor Perwakilan BI Bali Trisno Nugroho usia meresmikan Banjar Digital, Jumat (24/6), menjelaskan yang menjadi sasaran digitalisasi adalah pembayaran dan transaksi jual beli. Sejumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), bank sampah hingga Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang ada kini sudah dapat bertransaksi digital. Salah satunya menggunakan Quick Response Code Indonesia Standar (QRIS).
“Digitalisasi uang ini sudah terbukti naik sepanjang pandemi Covid-19, mempercepat perputaran ekonomi. Saat pandemi Covid-19 kita tidak bisa kemana-mana tertolong dengan digitalisasi ini. Sehingag ekonomi kita tidak jauh turun ke bawah dan Bali bisa bertahan,” ucap Trisno Nugroho.
Digitalisasi keuangan ini disebut Trisno hampir tidak ada kekurangan. Pembayaran menggunakan QRIS maupun platform pembayaran digital lainnya banyak untung. Transaksi digital memudahkan masyarakat yang dapat bertransaksi hanya dari rumah, tidak ada kontak langsung antara pembeli dan pedagang, menghindari uang palsu, menghindari kembalian permen.
“Kami memulai dari banjar, karena Bali punya banyak sekali banjar. Kalau banjar maju, Bali juga maju. Harapannya dengan gerakan ini ekosistem di Bali siap menghadapi dunia yang kini serba digital. Kalau tidak cepat Bali ketinggalan, sehingga harus banyak dikenalkan kepada semua kalangan masyarakat,” imbuh dia.
Sementara itu dalam peresmian Banjar Digital juga dihadiri oleh Anggota Komisi XI DPR RI dapil Bali, I gusti Agung Rai Wirajaya, Asisten III Setda Buleleng, Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) dan BPD Bali dan Perangkat Desa Panji.
Perbekel Desa Panji Made Mangku Ariawan dalam sambutannya mengapresiasi BI Bali bersama BPD Bali telah mendorong masyarakatnya menyesuaikan diri menggunakan pembayaran digital. Menurutnya secara umum pelayanan di Desa Panji baik dari BUMD maupun UMKM sudah menerapkan transaksi digital. Hanya saja belum dapat maksimal, karena belum semua masyarakat paham menggunakan pembayaran digital.
“Mudah-mudahan melalui Banjar Digital ini bisa memaksimalkan kembali digitalisasi pembayaran di daerah kami. Tidak hanya di Banjar Dinas Kelod Kauh tetapi bisa mengimbas ke banjar lainnya di Desa Panji,” kata Mangku Ariawan, *k23
1
Komentar