Operasi Patuh Agung Tindak Ratusan Pelanggar Lalu Lintas
SINGARAJA, NusaBali
Sat Lantas Polres Buleleng menindak ratusan pengendara yang melanggar lalu lintas dalam Operasi Patuh Agung 2022.
Ratusan pengendara tersebut, merupakan target operasi penindakan. Seluruh pelanggar yang ditindak ini, tidak dikenakan sanksi tilang, melainkan imbauan untuk tidak melanggar lalu lintas.
Kasat Lantas Polres Buleleng Iptu Anton Suherman mengatakan, hingga hari ke-12 sejak Operasi Patuh Agung 2022 dilaksanakan, setidaknya sudah ada 530 lebih pengendara yang dilakukan penindakan. Pengendara yang melanggar aturan lalu lintas tersebut, didominasi oleh pengendara yang tidak menggunakan helm dan melawan arus.
"Dari tujuh target operasi yang paling banyak dilakukan penindakan pelanggar yang tidak menggunakan helm dan pengendara melawan arus. Seluruhnya kami lakukan peneguran secara lisan," kata Iptu Anton, Jumat (24/6).
Iptu Anton menyebutkan, saat dilaksanakan Operasi Agung 2022 angka kecelakaan lalu lintas di Buleleng mengalami penurunan. Namun pihaknya tak menyebutkan pasti berapa jumlah angka penurunan kecelakaan. "Laka lantas selama Operasi Patuh Agung mengalami penurunan, dibanding tahun kemarin," katanya.
Selain tujuh target operasi tersebut, pihaknya juga melakukan penindakan terhadap pengendara yang menggunakan knalpot brong. Diakui Iptu Anton, pengendara yang menggunakan knalpot brong di Buleleng, saat ini juga masih banyak ditemukan. Terutama pengendara kalangan anak muda.
Menurutnya, pengendara yang menggunakan knalpot brong tidak hanya berdampak bagi pengguna jalan raya. Namun juga berdampak bagi ketidaknyamanan warga sekitar. "Di pemukiman penggunaan knalpot brong ini juga sangat berdampak. Yang mengakibatkan ketidaknyamanan. Saya harap masyarakat meminimalisir, atau tidak menggunakan knalpot brong," ujarnya.
Iptu Anton menambahkan pihaknya saat ini tengah gencar melakukan sosialisasi tentang tidak menggunakan sandal jepit saat berkendara. Sosialisasi itu dilakukan selama Operasi Patuh Agung dan dengan menggunakan mobil siaran keliling dengan menyasar pusat keramaian. Namun pihaknya belum melakukan penindakan terkait hal ini.
"Untuk masyarakat memikirkan kembali, untuk berkendara tidak menggunakan sandal dan lebih baik menggunakan sepatu atau alas kaki yang sifatnya menutup seluruh bagian kaki. Tujuannya untuk keselamatan pengendara. Ini masih sifatnya sosialisasi belum ada dilakukan penindakan," kata Iptu Anton. *mz
Komentar