Desa Rendah Capaian Vaksinasi Disisir
Binda Bali Gelar Gebyar Vaksinasi di Buleleng
Selain vaksinasi terpusat Binda Bali bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Buleleng dan aparat desa setempat juga melangsungkan layanan jemput bola.
SINGARAJA, NusaBali
Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Bali, kembali menggelar gebyar vaksinasi di Buleleng. Kali ini menyasar desa-desa yang capaian vaksin Covid-19 dosis III (booster) masih rendah. Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt, Buleleng, menjadi desa sasaran vaksinasi Covid-19 pertama pada, Sabtu (25/6).
Warga Desa Pangkung Paruk berbondong-bondong menuju Balai Desa setempat untuk mendapatkan vaksin dosis III (booster). Selain vaksinasi terpusat Binda Bali bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Buleleng dan aparat desa setempat juga melangsungkan layanan jemput bola. Petugas kesehatan langsung mendatangi rumah warga yang tidak bisa datang ke balai desa.
Anggota Binda Bali Pos Buleleng, I Gusti Hendra ditemui di lokasi mengatakan sasaran vaksinasi ditentukan dengan hasil koordinasi Dinkes Buleleng. “Selain melihat data warga desa yang masih banyak belum mendapatkan booster, kami juga melihat dari demografi wilayahnya. Seperti Pangkung Paruk ini wilayahnya sangat luas, masyarakat ke Puskesmas juga agak jauh. Sehingga kami adakan di sini untuk mendekatkan layanan,” ucap Hendra.
Upaya vaksinasi menyasar desa-desa capaian vaksin rendah akan berlanjut ke desa lain. Untuk Bulan Juni ini sudah dijadwalkan selanjutnya Desa Sidetapa di Kecamatan Banjar dan Desa Sepang di Kecamatan Busungbiu. Setiap desa diharapkan dapat menjaring 1.000 orang warga untuk divaksin.
Perbekel Pangkung Paruk, Ketut Sudiarsana mengatakan data dari Dinas kesehatan yang belum divaksin booster mencapai 2.000 orang. Namun dia menampik jumlah tersebut tidak sesuai dengan kondisi riil di lapangan. Sudiarsana mengaku telah berkoordinasi dengan Kepala Dusun (Kadus), warga yang belum mendapatkan booster hanya tersisa 10 persen dari jumlah wajib vaksin.
Menurutnya jumlah penduduk Desa Pangkung Paruk berjumlah 2.200 KK atau 7.000 jiwa lebih. “Data Dinas yang belum divaksin di angka 2.000. Setelah koordinasi dengan kadus dan staf desa masyarakat yang ditemukan belum booster maksimal hanya sekitar 500 orang. Yang belum mereka terkendala kesibukan dan ada yang bekerja di luar desa juga,” kata Sudiarsana.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Buleleng, dr Sucipto yang juga hadir di lokasi mengatakan vaksinasi booster di Buleleng baru mencapai 46 persen dari target sasaran. Menurunnya capaian vaksinasi per hari tidak dipungkiri Sucipto, karena kepedulian masyarakat terhadap Pandemi Covid-19 juga merosot. Masyarakat banyak yang mengabaikan vaksinasi lanjutan setelah kasus mulai melandai dan kelonggaran aktivitas masyarakat.
Hal ini pun memicu beberapa desa di Buleleng capaian vaksinasinya masih sangat rendah. Hampir di sembilan kecamatan di Buleleng memiliki desa dengan capaian vaksin rendah. “Beberapa desa capaian vaksin booster masih di bawah 50 persen. Seperti beberapa desa-desa yang menjadi sasaran vaksinasi Binda dan juga desa di Kecamatan Tejakula. Memang mobilitas masyarakat di sana tinggi,” ucap Sucipto.
Pemkab Buleleng melalui Dinas Kesehatan menurutnya terus berupaya melakukan pendekatan dengan masyarakat dibantu dari TNI/Polri dan Binda Bali, untuk mendapatkan capaian vaksin yang lebih tinggi. Seperti vaksinasi di Balai Desa, antusiasme masyarakat cukup tinggi. Dinkes pun masih memiliki harapan untuk dapat meningkatkan capaian vaksinasi Covid-19 di Buleleng. *k23
Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Bali, kembali menggelar gebyar vaksinasi di Buleleng. Kali ini menyasar desa-desa yang capaian vaksin Covid-19 dosis III (booster) masih rendah. Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt, Buleleng, menjadi desa sasaran vaksinasi Covid-19 pertama pada, Sabtu (25/6).
Warga Desa Pangkung Paruk berbondong-bondong menuju Balai Desa setempat untuk mendapatkan vaksin dosis III (booster). Selain vaksinasi terpusat Binda Bali bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Buleleng dan aparat desa setempat juga melangsungkan layanan jemput bola. Petugas kesehatan langsung mendatangi rumah warga yang tidak bisa datang ke balai desa.
Anggota Binda Bali Pos Buleleng, I Gusti Hendra ditemui di lokasi mengatakan sasaran vaksinasi ditentukan dengan hasil koordinasi Dinkes Buleleng. “Selain melihat data warga desa yang masih banyak belum mendapatkan booster, kami juga melihat dari demografi wilayahnya. Seperti Pangkung Paruk ini wilayahnya sangat luas, masyarakat ke Puskesmas juga agak jauh. Sehingga kami adakan di sini untuk mendekatkan layanan,” ucap Hendra.
Upaya vaksinasi menyasar desa-desa capaian vaksin rendah akan berlanjut ke desa lain. Untuk Bulan Juni ini sudah dijadwalkan selanjutnya Desa Sidetapa di Kecamatan Banjar dan Desa Sepang di Kecamatan Busungbiu. Setiap desa diharapkan dapat menjaring 1.000 orang warga untuk divaksin.
Perbekel Pangkung Paruk, Ketut Sudiarsana mengatakan data dari Dinas kesehatan yang belum divaksin booster mencapai 2.000 orang. Namun dia menampik jumlah tersebut tidak sesuai dengan kondisi riil di lapangan. Sudiarsana mengaku telah berkoordinasi dengan Kepala Dusun (Kadus), warga yang belum mendapatkan booster hanya tersisa 10 persen dari jumlah wajib vaksin.
Menurutnya jumlah penduduk Desa Pangkung Paruk berjumlah 2.200 KK atau 7.000 jiwa lebih. “Data Dinas yang belum divaksin di angka 2.000. Setelah koordinasi dengan kadus dan staf desa masyarakat yang ditemukan belum booster maksimal hanya sekitar 500 orang. Yang belum mereka terkendala kesibukan dan ada yang bekerja di luar desa juga,” kata Sudiarsana.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Buleleng, dr Sucipto yang juga hadir di lokasi mengatakan vaksinasi booster di Buleleng baru mencapai 46 persen dari target sasaran. Menurunnya capaian vaksinasi per hari tidak dipungkiri Sucipto, karena kepedulian masyarakat terhadap Pandemi Covid-19 juga merosot. Masyarakat banyak yang mengabaikan vaksinasi lanjutan setelah kasus mulai melandai dan kelonggaran aktivitas masyarakat.
Hal ini pun memicu beberapa desa di Buleleng capaian vaksinasinya masih sangat rendah. Hampir di sembilan kecamatan di Buleleng memiliki desa dengan capaian vaksin rendah. “Beberapa desa capaian vaksin booster masih di bawah 50 persen. Seperti beberapa desa-desa yang menjadi sasaran vaksinasi Binda dan juga desa di Kecamatan Tejakula. Memang mobilitas masyarakat di sana tinggi,” ucap Sucipto.
Pemkab Buleleng melalui Dinas Kesehatan menurutnya terus berupaya melakukan pendekatan dengan masyarakat dibantu dari TNI/Polri dan Binda Bali, untuk mendapatkan capaian vaksin yang lebih tinggi. Seperti vaksinasi di Balai Desa, antusiasme masyarakat cukup tinggi. Dinkes pun masih memiliki harapan untuk dapat meningkatkan capaian vaksinasi Covid-19 di Buleleng. *k23
1
Komentar