HUT Ke-1, IAMARSI Gelar Seminar Nasional Medical Tourism
DENPASAR, NusaBali
Pengembangan medical tourism masih menjadi pengharapan besar untuk bisa diterapkan di Indonesia, khususnya Bali.
Sebagai daerah pariwisata, potensi Bali pun terasa menjanjikan untuk bisa mengembangkan medical tourism ini. Menyikapi isu ini, Ikatan Ahli Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (IAMARSI) PW Bali bekerja sama dengan Privy Identitas Digital menggelar Seminar Nasional dengan tema ‘Building World Class Medical Tourism Destination Hospital by Implementing End to End Digital Process’ pada Sabtu (25/6).
Seminar yang berlangsung secara hybrid dari Hotel Sunset Road Kuta ini dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Dr dr I Nyoman Gede Anom MKes. Seminar serangkaian HUT ke-1 IAMARSI dan pengukuhan Pengurus Wilayah IAMARSI. “Seminar sesuai dengan kondisi saat ini. Setelah Covid, semua negara perlu menyiapkan bagaimana mereka harus bangkit lagi di bidang ekonomi, termasuk kesehatan,” kata dr Agus Bintang MKes, Ketua Panitia Pelaksana Seminar Nasional.
Dari sisi potensi ekonomi, IAMARSI menyebut hampir Rp 158 triliun dana warga Indonesia tersedot ke luar negeri, lantaran lebih memilih berobat ke luar negeri. “Karena itu perumahsakitan di Indonesia perlu membangun body of knowledge terkait wisata kesehatan di Indonesia,” pesan Ketua IAMARSI PW Bali Dr dr AAN Jaya Kusuma SpOG K KFM MARS.
Seminar yang dihadiri oleh 150 peserta dari lintas provinsi di Indonesia diawali sambutan secara daring Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang menegaskan perlunya inovasi dalam pelayanan kesehatan di Indonesia. “Dalam menindaklanjuti perkembangan pelayanan kesehatan di Indonesia perlu upaya-upaya inovatif yang melibatkan kolaborasi dari seluruh ekosistem wisata kesehatan dan bekerja sama dengan multi stakeholders,” ujar Sandiaga.
Dalam seminar ini, Prof dr Laksono Trisnantoro MSc PhD membawakan materi konsep meta leadership, kemudian dilanjutkan pemaparan Dr dr Fathema Djan Rachmat Sp B SpBTKV (K), MPH yang memberikan pengalamannya membangun konsep medical tourism di Indonesia sekaligus menutup sesi pertama. Sementara sesi kedua Marshall Pribadi selaku Co Founder CEO Privy, secara detail menjelaskan digitalisasi dalam proses pelayanan rumah sakit mampu mempercepat layanan dan meningkatkan kepuasan pasien.
Dilanjutkan dr Made Indra Wijaya FISQua MARS PhD membawakan materi terkait regulasi yang berkaitan dengan medical tourism. Seminar ditutup oleh dr Martha ML Siahaan MARS MHKes yang merupakan direktur RS Premier Bintaro yang telah sukses mengembangkan medical tourism.
“Momentum yang tepat setelah terpuruk selama dua tahun oleh pandemi Covid-19 harus dimanfaatkan oleh seluruh rumah sakit untuk berperan meningkatkan ekonomi masyarakat dengan menyusun strategi untuk mendatangkan wisatawan berobat ke Indonesia sekaligus meningkatkan kepercayaan masyarakat Indonesia untuk berobat di dalam negeri,” kata dr Martha. *mao
Komentar