Cadangan Pangan Buleleng Libatkan Lumbung Pangan Masyarakat
SINGARAJA, NusaBali
Pemkab Buleleng sedang bersiap untuk pengadaan beras Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) untuk kondisi darurat kebencanaan.
Pengadaan dan penyiapan CPPD diserahkan kepada Perusahaan Daerah (PD) Swatantra Buleleng. Rencananya CPPD akan diambil dari belasan Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) dan usaha penyosohan beras. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Buleleng I Gede Putra Aryana, Senin (27/6), mengatakan penyiapan CPPD merupakan tindak lanjut dari Perda Cadangan Pangan yang telah diketok palu tahun lalu. Cadangan pangan daerah disiapkan untuk memudahkan regulasi pencairan bantuan dalam kondisi darurat bencana.
Pendistribusian beras CPPD pada situasi darurat bencana, disebutnya lebih sederhana. Cukup laporan dari perbekel di daerah bencana yang diketahui camat, selanjutnya tim DKPP akan melakukan kajian sebelum dimintakan persetujuan dari bupati. “Memang CPPD ini dibuat untuk menyederhanakan birokrasi khusus pengamprahan bantuan kebencanaan. Kalau pada umumnya harus ada penetapan masa darurat bencana dengan proses yang cukup panjang, baru bisa diturunkan bantuan,” ucap Putra Aryana.
Pemerintah tahun ini akan menyiapkan CPPD beras sebanyak 11 ton. Pengadaan dan pengelolaannya akan diserahkan kepada PD Swatantra. Hal itu dikarenakan DKPP belum memiliki gudang penyimpanan yang representatif. “Untuk pasokan kami memang mengarahkan beras diambil dari hasil pertanian di Buleleng. Bisa bekerjasama dengan LPM dan penyosohan beras,” imbuh mantan Camat Busungbiu ini.
Sementara itu dikonfirmasi terpisah Dirut PD Swatantra Buleleng I Gede Bobi Suryanto menjelaskan pengadaan CPPD beras akan dimulai Juli mendatang. Pengadaan di tahun pertama memang sedikit terlambat, karena masih menunggu turunan Perda berupa Peraturan Bupati dan SK penunjukkan pengelola.
“Kemarin kami sudah tanda tangan kerjasama bersama DKPP. Kami siap mulai pengadaan Juli mendatang. Tentu kami akan utamakan beras Buleleng dulu, kalau kurang baru ambil di luar daerah,” jelas dia.
Menurut Bobi , PD Swatantra sudah menyiapkan gudang penyimpanan. CPPD beras pun tidak akan disimpan setahun penuh. Untuk mengantisipasi penurunan kualitas beras, CPPD beras akan diputar dan dipasarkan selama tidak ada bencana.
“Waktu simpan beras maksimal empat bulan, sehingga pasokan dan ketersediaan terus kami akan putar ke langganan seperti ASN dan non ASN di Buleleng, termasuk permintaan rutin RSUD Buleleng 2 ton per bulan. Tetapi saat ada keadaan darurat kami pastikan stok tersedia,” tegas Bobi. *k23
Komentar