Bali United Bergantung Grup Lain
Jika mampu mengalahkan Kaya FC di pertandingan ketiga, Bali United tetap harus menunggu hasil grup lai untuk menjadi runner up terbaik.
GIANYAR, NusaBali
Kekalahan ‘sukar dipercaya’ dari Visakha FC membuat Bali United di ujung tanduk untuk bisa lolos dari fase Grup G Piala AFC. Pasalnya, posisi juara grup sebagai syarat lolos dari babak penyisihan, sudah tak bisa digapai. Kini, Serdadu Tridatu juga harus menunggu pertandingan grup lainnya.
Sebagaimana diketahui Bali United dijungkalkan wakil Kamboja pada laga di Stadion Kapten Dipta pada Senin (27/6). Akibat kacaunya organisasi permainan, Bali United harus rela menerima kekalahan telak 2-5 dari skuad Blue Horse –julukan Visakha FC. Serdadu Tridatu pun tertahan di peringkat kedua dengan tiga poin, sedangkan Visakha FC melesat ke puncak klasemen sementara dengan koleksi enam angka.
Hasil ini membuat peluang Ilija Spasojevic dan kolega untuk menembus babak semifinal AFC Cup zona Asia Tenggara (ASEAN) menjadi sulit. Sebab hanya akan ada satu runner up terbaik yang berhak melaju dari fase grup. Laga terakhir di grup G melawan Kaya FC Iloilo pada Kamis (30/6) mendatang tentu wajib dimenangkan oleh Bali United. Namun, ternyata kemenangan tidak cukup untuk menggaransi kelolosan Serdadu Tridatu.
Dari sisi kans lolos fase grup, Visakha FC memiliki peluang terbesar, karena hanya butuh hasil seri untuk bisa melenggang ke babak selanjutnya. Di laga terakhir Visakha FC akan bertemu Kedah Darul Aman FC pada sesi kedua Kamis (30/6). Sementara poin Bali United maksimal 6, jika berhasil menang pada penyisihan terakhir nanti. Poin 6 masih harus diadu dengan klub lainnya di grup berbeda untuk mencari salah satu runner up terbaik.
Anak asuh Stefano Cugurra ini masih harus bergantung dengan hasil pertandingan di grup H dan I, yakni antara Kuala Lumpur FC melawan Tampines Rovers dan Viettel FC menghadapi Hougang. Kuala Lumpur FC yang tergabung di grup H harus menahan imbang Tampines Rovers, sedangkan Viettel FC wajib menang besar atas Hougang di grup I untuk memastikan langkah Bali United lolos ke semifinal ASEAN. "Jika menang belum tentu lolos, selisih gol akan diadu dengan tim rival di grup lain, peluang kita tipis, tapi tetap berjuang dan fokus pada pertandingan terakhir nanti," kata Teco.
Teco menambahkan, peluang tipis karena harus diadu selisih gol meskipun menang di pertandingan terakhir. "Kita masih minus 1 gol, ini juga jadi kendala yang membuat peluang kita tipis ke fase selanjutnya. Pertama harus menang, kedua harus menang dalam jumlah gol yang banyak untuk nantinya bisa bersaing saat diadu dengan tim runner up terbaik di grup lainnya," kata coach Teco.
Melihat cukup beratnya skenario tersebut, pelatih Bali United, Stefano Cugurra tetap optimis. Karena baginya, semua hal mungkin terjadi di dunia kulit bulat. Pelatih asal Brasil tersebut juga telah menyiapkan langkah agar Serdadu Tridatu lebih siap bertempur melawan Kaya FC.
“Tentu saja itu sangat sulit. Ketika kalah dengan banyak gol tentu saja itu sangat berat. Namun, dalam sepak bola semuanya bisa terjadi. Jadi tentu saja kami tidak menginginkan untuk mendapat kekalahan seperti hari ini (kemarin). Saya pikir kekalahan, seri, ataupun kemenangan dalam sepak bola itu sangatlah normal. Namun, jika kalah dengan banyak gol tentu saja berdampak buruk untuk moral tim. Masalahnya sekarang adalah waktu kompetisi yang mepet, dalam seminggu kami bermain tiga pertandingan. Saya tentu harus melihat pemain yang lebih fit untuk bermain lagi. Jika mereka memiliki kualitas tetapi tidak bugar, maka mereka tidak bisa bermain baik,” jelas Coach Teco.
Coach Teco pun mencoba untuk kembali membangun semangat serta optimisme para pemain terlebih dahulu agar mampu bekerja keras pada pertandingan terakhir. “Jadi, apapun bisa terjadi dan kami harus tetap semangat sehingga mampu bermain baik di laga terakhir. Lihat apa yang akan terjadi di pertandingan ke depan. Kami akan bekerja keras dan bermain baik untuk lolos, serta menghibur suporter,” ujar Coach Teco.
Skuad Bali United tentu harus memanfaatkan waktu jeda selama dua hari untuk memulihkan kondisi tim agar kembali siap dan prima jelang laga penentuan melawan Kaya FC (30/6). *dek
Sebagaimana diketahui Bali United dijungkalkan wakil Kamboja pada laga di Stadion Kapten Dipta pada Senin (27/6). Akibat kacaunya organisasi permainan, Bali United harus rela menerima kekalahan telak 2-5 dari skuad Blue Horse –julukan Visakha FC. Serdadu Tridatu pun tertahan di peringkat kedua dengan tiga poin, sedangkan Visakha FC melesat ke puncak klasemen sementara dengan koleksi enam angka.
Hasil ini membuat peluang Ilija Spasojevic dan kolega untuk menembus babak semifinal AFC Cup zona Asia Tenggara (ASEAN) menjadi sulit. Sebab hanya akan ada satu runner up terbaik yang berhak melaju dari fase grup. Laga terakhir di grup G melawan Kaya FC Iloilo pada Kamis (30/6) mendatang tentu wajib dimenangkan oleh Bali United. Namun, ternyata kemenangan tidak cukup untuk menggaransi kelolosan Serdadu Tridatu.
Dari sisi kans lolos fase grup, Visakha FC memiliki peluang terbesar, karena hanya butuh hasil seri untuk bisa melenggang ke babak selanjutnya. Di laga terakhir Visakha FC akan bertemu Kedah Darul Aman FC pada sesi kedua Kamis (30/6). Sementara poin Bali United maksimal 6, jika berhasil menang pada penyisihan terakhir nanti. Poin 6 masih harus diadu dengan klub lainnya di grup berbeda untuk mencari salah satu runner up terbaik.
Anak asuh Stefano Cugurra ini masih harus bergantung dengan hasil pertandingan di grup H dan I, yakni antara Kuala Lumpur FC melawan Tampines Rovers dan Viettel FC menghadapi Hougang. Kuala Lumpur FC yang tergabung di grup H harus menahan imbang Tampines Rovers, sedangkan Viettel FC wajib menang besar atas Hougang di grup I untuk memastikan langkah Bali United lolos ke semifinal ASEAN. "Jika menang belum tentu lolos, selisih gol akan diadu dengan tim rival di grup lain, peluang kita tipis, tapi tetap berjuang dan fokus pada pertandingan terakhir nanti," kata Teco.
Teco menambahkan, peluang tipis karena harus diadu selisih gol meskipun menang di pertandingan terakhir. "Kita masih minus 1 gol, ini juga jadi kendala yang membuat peluang kita tipis ke fase selanjutnya. Pertama harus menang, kedua harus menang dalam jumlah gol yang banyak untuk nantinya bisa bersaing saat diadu dengan tim runner up terbaik di grup lainnya," kata coach Teco.
Melihat cukup beratnya skenario tersebut, pelatih Bali United, Stefano Cugurra tetap optimis. Karena baginya, semua hal mungkin terjadi di dunia kulit bulat. Pelatih asal Brasil tersebut juga telah menyiapkan langkah agar Serdadu Tridatu lebih siap bertempur melawan Kaya FC.
“Tentu saja itu sangat sulit. Ketika kalah dengan banyak gol tentu saja itu sangat berat. Namun, dalam sepak bola semuanya bisa terjadi. Jadi tentu saja kami tidak menginginkan untuk mendapat kekalahan seperti hari ini (kemarin). Saya pikir kekalahan, seri, ataupun kemenangan dalam sepak bola itu sangatlah normal. Namun, jika kalah dengan banyak gol tentu saja berdampak buruk untuk moral tim. Masalahnya sekarang adalah waktu kompetisi yang mepet, dalam seminggu kami bermain tiga pertandingan. Saya tentu harus melihat pemain yang lebih fit untuk bermain lagi. Jika mereka memiliki kualitas tetapi tidak bugar, maka mereka tidak bisa bermain baik,” jelas Coach Teco.
Coach Teco pun mencoba untuk kembali membangun semangat serta optimisme para pemain terlebih dahulu agar mampu bekerja keras pada pertandingan terakhir. “Jadi, apapun bisa terjadi dan kami harus tetap semangat sehingga mampu bermain baik di laga terakhir. Lihat apa yang akan terjadi di pertandingan ke depan. Kami akan bekerja keras dan bermain baik untuk lolos, serta menghibur suporter,” ujar Coach Teco.
Skuad Bali United tentu harus memanfaatkan waktu jeda selama dua hari untuk memulihkan kondisi tim agar kembali siap dan prima jelang laga penentuan melawan Kaya FC (30/6). *dek
1
Komentar