Wabah PMK Akhirnya Masuk Bali
63 Ekor Sapi Diketahui Positif PMK, Pengiriman Ternak Di-lockdown
Pasca kepastian PMK di Bali, maka diberlakukan lockdown (penyetopan) pengiriman ternak ke luar Bali, baik sapi maupun ternak lain keluar dari Bali.
DENPASAR, NusaBali
Sempat dinyatakan berstatus bebas dari penyakit kuku dan mulut (PMK), Bali akhirnya dinyatakan positif terjangkit PMK. Untuk sementara berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium sudah 63 ekor sapi yang positif PMK di Bali. Rincian 63 ekor sapi tersebut tersebar di 3 (tiga) lokasi, yakni di Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt, Buleleng 21 ekor, di Desa Medahan, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar 38 ekor dan di Desa/Kecamatan Rendang, Karangasem sebanyak 4 ekor.
Dari jumlah tersebut di dua lokasi sudah dilakukan stamping out atau pemotongan paksa, yakni di Desa Lokapaksa, Buleleng dan di Medahan, Gianyar. Sedang yang di Desa Rendang, Karangasem belum dilakukan stamping out, namun segera akan dilakukan pemotongan paksa untuk pencegahan penularan PMK.
Informasi soal PMK yang sudah positif menjangkiti ternak sapi di Bali ini dibenarkan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Dr I Wayan Sunada SP MAgb.
“Ini sudah berdasarkan hasil pemeriksaan lab,” jelas Sunada tentang kepastian merebaknya PMK di Bali melalui sambungan telepon, Jumat (1/7). Kapan pemeriksaan laboratorium tersebut dilakukan, Sunada mengelak menjelaskan. Dia beralasan untuk menentukan positif atau negatifnya ternak terinfeksi PMK tidak bisa secara sembarangan, namun mesti berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium dan itu ada proses waktu. Karena masih menunggu kepastian hasil pemeriksaan lab itulah, Bali sebelumnya masih berstatus bebas PMK.
“Kan sebelumnya sedang dalam proses. Namun sekarang ada hasilnya. Ini sudah resmi itu positif (PMK),” ucap birokrat asal Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan ini. Seiring kepastian PMK di Bali, maka diberlakukan lockdown (penyetopan) pengiriman ternak ke luar Bali. Tidak boleh ada pengiriman sapi maupun ternak lain keluar dari Bali. Pengiriman sapi dari Bali ke luar daerah stop sementara, sampai menanti perkembangan lebih lanjut kondisi PMK. “Kita lakukan lockdown,” jelasnya.
Sunada menyampaikan Pemprov Bali sudah langsung meminta vaksin PMK ke pemerintah pusat untuk penanggulangan PMK di Bali. “Per hari ini (kemarin) sudah langsung bersurat ditandatangani Pak Sekda (Sekda Bali I Dewa Made Indra),” ungkap Sunada.
Apakah akan dilakukan vaksinasi massal untuk penanggulangan dan pencegahan penyebaran PMK, Sunada belum menyebutkan. Namun demikian kewaspadaan dan upaya pencegahan sudah pasti. Selain lockdown, usaha pencegahan juga dilakukan dengan penyemprotan disinfektan di sekitar tempat atau kandang ternak sapi dan ternak lain diminta dilakukan oleh masyarakat peternak. Dia menyatakan penanganan PMK tidak bisa dilakukan satu pihak saja, tetapi harus bersama-sama dengan pemangku kepentingan yang lain.
”Termasuk pengusaha ternak,” tegas Mantan Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali ini. Karena penerapan lockdown, Sunada memastikan tidak boleh pengiriman sapi dari Bali keluar daerah. Termasuk pengiriman kuota yang telah ditetapkan sebelumnya. Dari penjelasan Sunada, masih ada sekitar 6.000 ekor dari 55.000 ekor kuota pengiriman sapi tahun 2022. Sebelumnya sekitar 49.000 ekor sapi Bali sudah dikirim keluar daerah. Permintaan dari luar Bali cukup tinggi, terutama menjelang Hari Raya Idul Adha. *k17
Dari jumlah tersebut di dua lokasi sudah dilakukan stamping out atau pemotongan paksa, yakni di Desa Lokapaksa, Buleleng dan di Medahan, Gianyar. Sedang yang di Desa Rendang, Karangasem belum dilakukan stamping out, namun segera akan dilakukan pemotongan paksa untuk pencegahan penularan PMK.
Informasi soal PMK yang sudah positif menjangkiti ternak sapi di Bali ini dibenarkan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Dr I Wayan Sunada SP MAgb.
“Ini sudah berdasarkan hasil pemeriksaan lab,” jelas Sunada tentang kepastian merebaknya PMK di Bali melalui sambungan telepon, Jumat (1/7). Kapan pemeriksaan laboratorium tersebut dilakukan, Sunada mengelak menjelaskan. Dia beralasan untuk menentukan positif atau negatifnya ternak terinfeksi PMK tidak bisa secara sembarangan, namun mesti berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium dan itu ada proses waktu. Karena masih menunggu kepastian hasil pemeriksaan lab itulah, Bali sebelumnya masih berstatus bebas PMK.
“Kan sebelumnya sedang dalam proses. Namun sekarang ada hasilnya. Ini sudah resmi itu positif (PMK),” ucap birokrat asal Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan ini. Seiring kepastian PMK di Bali, maka diberlakukan lockdown (penyetopan) pengiriman ternak ke luar Bali. Tidak boleh ada pengiriman sapi maupun ternak lain keluar dari Bali. Pengiriman sapi dari Bali ke luar daerah stop sementara, sampai menanti perkembangan lebih lanjut kondisi PMK. “Kita lakukan lockdown,” jelasnya.
Sunada menyampaikan Pemprov Bali sudah langsung meminta vaksin PMK ke pemerintah pusat untuk penanggulangan PMK di Bali. “Per hari ini (kemarin) sudah langsung bersurat ditandatangani Pak Sekda (Sekda Bali I Dewa Made Indra),” ungkap Sunada.
Apakah akan dilakukan vaksinasi massal untuk penanggulangan dan pencegahan penyebaran PMK, Sunada belum menyebutkan. Namun demikian kewaspadaan dan upaya pencegahan sudah pasti. Selain lockdown, usaha pencegahan juga dilakukan dengan penyemprotan disinfektan di sekitar tempat atau kandang ternak sapi dan ternak lain diminta dilakukan oleh masyarakat peternak. Dia menyatakan penanganan PMK tidak bisa dilakukan satu pihak saja, tetapi harus bersama-sama dengan pemangku kepentingan yang lain.
”Termasuk pengusaha ternak,” tegas Mantan Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali ini. Karena penerapan lockdown, Sunada memastikan tidak boleh pengiriman sapi dari Bali keluar daerah. Termasuk pengiriman kuota yang telah ditetapkan sebelumnya. Dari penjelasan Sunada, masih ada sekitar 6.000 ekor dari 55.000 ekor kuota pengiriman sapi tahun 2022. Sebelumnya sekitar 49.000 ekor sapi Bali sudah dikirim keluar daerah. Permintaan dari luar Bali cukup tinggi, terutama menjelang Hari Raya Idul Adha. *k17
1
Komentar