Ibu Nekat Tikam Bayinya
Usai Menganiaya Si Bayi, Pelaku Tusuk Perut Sendiri
Usai insiden berdarah di Desa Penarungan dinihari kemarin, pelaku Ni Wayan DW dibawa ke RSUD Mangusada, sementara bayinya dirujuk ke RS Sanglah
MANGUPURA, NusaBali
Seorang ibu muda, Ni Putu DW, 22, nekat menusuk bayinya yang baru berusia 1 bulan 13 hari saat tidur di rumahnya kawasan Banjar Senguang, Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi, Badung, Kamis (30/3) dinihari. Habis menganiaya bayinya, pelaku nekat tusuk perut sendiri. Akibatnya, pelaku dan bayinya sama-sama dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi terluka.
Informasi di lapangan, sebelum insiden penusukan terjadi, Kamis dinihari sekitar pukul 00.30 Wita, pelaku Ni Putu DW awalnya tidur bersama buah hatinya berusia 1 bulan 13 hari yang diberi nama I Putu R. Selain bersama bayinya, pelaku Ni Putu DW yang kesehariannya bekerja sebagai karyawati sebuah hotel juga tidur bertiga dengan adiknya, Ni Kadek PA, 16.
Ketika semuanya sedang tertidur pulas, pelaku Ni Putu DW bangun sembari berteriak histeris. Dalam teriakannya,pelaku mengaku melihat sosok pria berbadan besar di dalam kamarnya. Pria berbadan besar itu disebutnya hendak membekap pelaku dan bayinya. Sontak, seisi rumah terbangun dari tidur, termasuk ayah, ibu, adik, dan sepupu pelaku. Mereka semua menghampiri pelaku Ni Putu DW yang sudah berada di depan pintu kamar mandi.
Saat dihampiri, pelaku Ni Putu DW sudah berlumuran darah di bagian perut. Melihat ada kejanggalan itu, ayah pelaku langsung mengangkat putrinya ini untuk ditempatkan di ruangan tamu, sembari memeriksanya. Ternyata, Ni Putu DW terluka di bagian perut. Sebalik-nya, ibu pelaku menengok kondisi di dalam kamar. Dia kaget bukan main karena mendapati cucunya, bayi I Putu R, juga dalam kondisi terlu-ka dan berlumuran darah.
Kedua orangtua pelaku kemudian melarikan Ni Putu DW dan bayinya yang terluka ke RSUD Mangusada di Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung untuk mendapatkan penanganan medis. Saat dibawa ke RSUD Mangusada, kondisi bayi malang berusia 1 bulan 13 hari tersebut dalam keadaan kritis. Sedangkan ibunya, Ni Putu DW, shock berat dan terus memegangi lukanya di bagian perut.
Karena peralatan kurang memadai, bayi I Putu R yang lahir pada 12 Februari 2017 dirujuk ke RS Sanglah, Denpasar, Kamis dinihari sekitar pukul 03.00 Wita untuk dilakukan tindakan operasi. Bayi laki-laki tanpa dosa yang lahir di RSU Surya Husada Ubung, Denpasar Barat ini diketahui mengalami tiga luka tusukan di bagian perut. Sedangkan pelaku Ni Putu DW tetap dirawat di RSUD Mangusada.
Kapolsek Mengwi, Kompol I Nengah Patrem, menyatakan pihaknya masih mendalami motif di balik kasus ibu menusuk bayinya, lalu nekat tusuk perut sendiri ini. Kapolsek Nengah Patrem mengaku telah mendatangi RSUD Mangusada untuk menggali keterangan pelaku Ni Putu DW. Hanya saja, pelaku belum bisa dikorek keterangannya, karena masih dalam keadaan lemas di ruang perawatan.
“Kita belum bisa menginterogasinya, karena pelaku masih perlu tindakan operasi akibat terluka di bagian perut,” jelas Kapolsek Nengah Patrem saat dikonfirmasi NusaBali, Kamis kemarin.
Dari keterangan saksi-saksi di lokasi TKP di Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi, lanjut dia, tidak ada yang mengetahui secara pasti insiden penusukan bayi oleh ibunya tersebut. Saat penghuni rumah terbangun, kondisi pelaku dan bayinya sudah terluka bersimbah darah
Namun, informasi lain menyebutkan, pelaku Ni Putu DW diduga depresi hingga nekat menusuk bayinya. Konon, bayi ini lahir duluan sebelum ni-kah. Pelaku Ni Putu DW rencananya akan menikah, 3 April 2017 nanti. Hanya saja, sumber di kepolisian belum mengetahui nama calon suaminya.
Sayangnya, pihak keluarga masih enggan memberikan keterangan terkait kasus ini. Saat NusaBali coba menyambangi tempat perawatan pelaku Ni Putu DW di Ruang Janger RSUD Mangusada, pihak keluarga tidak memperkenankannya untuk meliput. Karena permintaan pihak keluarga, petugas di RSUD mangusada juga melarang ambil gambar.
Seorang perawat menyebutkan, sejak Ni Putu DW masuk ke ruang rawat inap RSUD Mangusada, pihak keluarga cenderung tertutup. “Paling hanya bilang infusnya habis, itu saja,” cerita perawat tersebut. “Untuk luka pasien sudah ditangani tim dokter. Kondisi pasien stabil,” ujar Kepala Bidang Pelayanan RSUD Mangusada, dr I Made Nurija MKes.
Sementara itu, bayi malan berusia 1 bulan 13 hari yang jadi korban penusukan oleh ibunya, hingga Kamis sore masih dirawat intensih di PICU Ruang Cempaka RS Sanglah. Bayi malang ini sudah menjalani tindakan operasi atas lukanya. "Kondisi hari pertama pos operasi sudah stabil, sadar, dan tidak timbul panas. Kami masih observasi dengan ketat," ujar Kasubag Humas RS Sanglah, dr Kadek Nariyantha, kepada NusaBali kemarin.
Menurut dr Nariyantha, bayi malang ini masuk Ruang MRS RS Sanglah, Kamis dinihari sekitar pukul 03.00 Wita dan langsung dilakukan operasi. "Saat di ruang OK, dilakukan operasi semua, untuk perbaikan dan penyambungan usus di perut. Usai operasi, kami observasi ketat saat di ruang PICU. Masuk PICU tadi pagi pukul 8.30 Wita," jelas dr Nariyantha.
Disebutkan, bayi malang ini mengalami tiga luka tusukan di bagian perut. Namun, dr Nariyantha tidak bisa memastikan berapa lebar dan kedalaman lukanya. Yang jelas, penanganan dan perawatan luka si bayi sudah sesuai protap. “Perkembangan selanjutnya, kami berharap pasien cepat pulih," tegasnya. * dar,asa,in
Komentar