ASN Gianyar Khawatir TPP Dihanguskan
Mei - Juni 2022, TPP belum ada cair. Takutnya kayak tahun lalu, ditunggu -tunggu ternyata dihanguskan.
GIANYAR, NusaBali
Pemkab Gianyar telah menghanguskan uang Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) untuk ASN di Gianyar selama empat bulan, yakni September hingga Desember 2021. Kasus yang sama dikhawatiri akan terulang kembali sehingga kondisi keuangan ASN makin apes.
Informasi NusaBali, penghangusan TPP empat bulan tahun 2021, menjadi ‘pil pahit’ badi ASN di Gianyar. Kalangan ASN kembali was-was tentang penghangusan itu akan terulang kembali. Beberapa ASN pun pakrimik (memprotes) terkait pencairan TPP yang molor dari biasanya. "Mei - Juni 2022, TPP belum ada cair. Takutnya kayak tahun lalu, ditunggu -tunggu ternyata dihanguskan. Gaji ke- 13 juga belum ada kejelasan, kapan cair," ujar seorang ASN di Gianyar.
Meskipun belum cair, ASN tersebut menegaskan, pihaknya tetap bekerja secara profesional. "Tetap kami semangat bekerja, cuma kami harap apa yang seharusnya kami dapat, ya dapat. Ini bukan soal dapat uang baru bekerja atau bagaimana, tapi menyangkut hak. Apalagi TPP tahun 2021 kan sempat hangus," tegasnya.
Dikonfirmasi terkait kegelisahan para ASN itu, Bupati Mahayastra memastikan tak akan menghanguskan TPP untuk tahun 2022, seperti tahun sebelumnya. "Ndaaakk, TTP tahun ini lancar. Yang tidak cair itu tahun 2021. Kalau itu kan demi rakyat kan direlakan lah," ujarnya, saat ditemui di gedung DPRD Gianyar, Jumat (1/7). Termasuk pencairan TPP dua bulan (Mei dan Juni) yang molor, menurutnya, tidak benar. "Cair, buktinya kemarin ini sudah cair. Tanggal 1 Juli, terus tiap bulan cair. Tahun 2022 lancar," tegasnya.
Mahayastra mengatakan, tahun 2021 lalu itu pihaknya harus memilih opsi terbaik dalam situasi pandemi Covid-19. Antara mencairkan Bantuan Kesehatan (BK) rawat inap kelas 3 yang besarannya mencapai Rp 70 miliar atau pencairan TPP ASN. "Yang tidak lancar itu tahun kemarin karena Covid-19. Memang ada belanja yang sifatnya wajib. Contoh, kami harus memprioritaskan rakyat melalui Bantuan Kesehatan (BK). Itu Rp 70 miliar supaya masyarakat bisa berobat gratis. Sumbernya sama dari PAD, sementara TPP juga sumbernya PAD. Sebagai Bupati, saya pasti lebih pilih bantuan kesehatan daripada TPP," bebernya.
Meski menegaskan TPP tahun ini lancar. "Sudah cair, itu masuk ke rekening pribadinya," jelas Mahayastra. Terkait gaji ke-13, Mahayastra mengatakan saat ini sedang berproses. "Kan baru sekarang itu diproses. Kan baru mulai tahapan untuk pencarian (gaji ke-13)," tegasnya. *nvi
Informasi NusaBali, penghangusan TPP empat bulan tahun 2021, menjadi ‘pil pahit’ badi ASN di Gianyar. Kalangan ASN kembali was-was tentang penghangusan itu akan terulang kembali. Beberapa ASN pun pakrimik (memprotes) terkait pencairan TPP yang molor dari biasanya. "Mei - Juni 2022, TPP belum ada cair. Takutnya kayak tahun lalu, ditunggu -tunggu ternyata dihanguskan. Gaji ke- 13 juga belum ada kejelasan, kapan cair," ujar seorang ASN di Gianyar.
Meskipun belum cair, ASN tersebut menegaskan, pihaknya tetap bekerja secara profesional. "Tetap kami semangat bekerja, cuma kami harap apa yang seharusnya kami dapat, ya dapat. Ini bukan soal dapat uang baru bekerja atau bagaimana, tapi menyangkut hak. Apalagi TPP tahun 2021 kan sempat hangus," tegasnya.
Dikonfirmasi terkait kegelisahan para ASN itu, Bupati Mahayastra memastikan tak akan menghanguskan TPP untuk tahun 2022, seperti tahun sebelumnya. "Ndaaakk, TTP tahun ini lancar. Yang tidak cair itu tahun 2021. Kalau itu kan demi rakyat kan direlakan lah," ujarnya, saat ditemui di gedung DPRD Gianyar, Jumat (1/7). Termasuk pencairan TPP dua bulan (Mei dan Juni) yang molor, menurutnya, tidak benar. "Cair, buktinya kemarin ini sudah cair. Tanggal 1 Juli, terus tiap bulan cair. Tahun 2022 lancar," tegasnya.
Mahayastra mengatakan, tahun 2021 lalu itu pihaknya harus memilih opsi terbaik dalam situasi pandemi Covid-19. Antara mencairkan Bantuan Kesehatan (BK) rawat inap kelas 3 yang besarannya mencapai Rp 70 miliar atau pencairan TPP ASN. "Yang tidak lancar itu tahun kemarin karena Covid-19. Memang ada belanja yang sifatnya wajib. Contoh, kami harus memprioritaskan rakyat melalui Bantuan Kesehatan (BK). Itu Rp 70 miliar supaya masyarakat bisa berobat gratis. Sumbernya sama dari PAD, sementara TPP juga sumbernya PAD. Sebagai Bupati, saya pasti lebih pilih bantuan kesehatan daripada TPP," bebernya.
Meski menegaskan TPP tahun ini lancar. "Sudah cair, itu masuk ke rekening pribadinya," jelas Mahayastra. Terkait gaji ke-13, Mahayastra mengatakan saat ini sedang berproses. "Kan baru sekarang itu diproses. Kan baru mulai tahapan untuk pencarian (gaji ke-13)," tegasnya. *nvi
1
Komentar