BKKBN Bali Cek Bayi Stunting di Nusa Penida
SEMARAPURA, NusaBali
Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bali Ni Luh Gede Sukardiasih meninjau keluarga dengan anak berstatus stunting, Jumat (1/6), di Kecamatan Nusa Penida.
Peninjauan melibatkan Wakil Bupati (wabup) Klungkung I Made Kasta bersama tim. Ada dua keluarga yang ditinjau, yakni pasangan keluarga I Ketut Hadi,35, - Desak Made Diah Puspita,32, yang memiliki anak Ni Kadek Nandita Puspitasari, berusia 23 bulan dengan status stunting, di Banjar Ketapang Kauh, Desa Batununggul, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung.
Satu lagi, pasangan keluarga I Wayan Wardana,30, - I Gusti Ayu Artini,29, orangtua dari Made Arjuna Putra Wardana berusia 22 bulan dengan status stunting, di Dusun Gelagah, Desa Kutampi, Nusa Penida.
Selain meninjau dan melihat secara langsung faktor-faktor penyebab stunting, Wabup Kasta juga memberikan bantuan berupa sembako kepada mereka.
“Stunting bukanlah penyakit. Namun gangguan tumbuh kembang karena kekurangan asupan gizi. Sekarang sudah kami lihat langsung kondisinya, kita harus bergerak cepat dan libatkan semua sektor,” ujar Wabup Kasta.
I Gusti Ayu Artini, ibu dari Made Arjuna Putra Wardana menyampaikan terima kasihnya kepada pemerintah karena sudah memberikan pengarahan dan bantuan.
Sebelum ke lapangan, Wabup Kasta mengajak tim untuk menyatukan tekad, guna mempercepat penurunan stunting. "Kami telah membentuk tim percepatan penurunan stunting, data pasti sudah kita miliki, cara mengatasi sudah dirancang, sekarang tugas kita adalah satukan pikiran dan kerja bersama-sama untuk mengatasi permasalahan stunting ini," ujar Wabup Kasta. Wabup juga berkoordinasi kecamatan dan monitoring percepatan penurunan stunting di Aula UPT Bersama Nusa Penida, Jumat kemarin.
Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bali Ni Luh Gede Sukardiasih, menjelaskan monitoring ini penting dilaksanakan. Tujuannya untuk mengevaluasi pelaksanaan tugas percepatan penurunan stunting di Kabupaten Klungkung yang diawali di Kecamatan Nusa Penida. “Target kami untuk Provinsi Bali harus menurunkan prevalensi stunting menjadi 6,51 persen pada tahun 2024," ujar Sukardiasih.
Upaya tersebut dilakukan dengan meningkatkan cakupan pelayanan kepada kelompok sasaran percepatan penurunan stunting yang meliputi remaja, calon pengantin/calon pasangan usia subur, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak usia 0 sampai 59 bulan.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Klungkung dr Ni Made Adi Swapatni mengatakan angka stunting di Kabupaten Klungkung tahun 2021 tercatat 653 orang atau 6,20 persen. Anak ini tersebar di seluruh wilayah Puskesmas di Kabupaten Klungkung. Sebagian besar balita stanting status sosialnya merupakan keluarga miskin. "Untuk itu kami membentuk Tim Percepatan Penurunan Stanting (TPPS)," kata Swapatni, beberapa waktu lalu. *wan
1
Komentar