Masih Nihil Kasus, Klungkung Waspada PMK
Kronologis masuknya PMK (penyakit mulut dan kuku) ini ke Bali diawali terjadi kasus di Gianyar, kemudian di Buleleng, Karangasem dan akhir Juni terjadi di Bangli.
SEMARAPURA, NusaBali
Dinas Pertanian Klungkung sudah mengingatkan para peternak dan pelaku usaha bidang peternakan agar mewaspadai penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak. Lebih-lebih penyakit menular ini sudah ditemukan di sejumlah kabupaten di Bali.
Kepala Dinas Pertanian Klungkung Ida Bagus Gede Juanida mengatakan terkait dengan Kasus PMK di Bali, dengan merujuk kepada Surat Kementan tertanggal 1 Juli 2022, tentang penanganan PMK di Bali, pada 1 Juli 2022, atas inisiasi Balai Besar Veteriner Denpasar. Dirinya mengaku diundang rapat secara virtual, yang pada prinsipnya menyampaikan bahwa PMK sudah masuk ke Bali. "Kronologis masuknya PMK ini ke Bali diawali terjadi kasus di Gianyar, kemudian di Buleleng, Karangasem dan akhir Juni terjadi di Bangli," ujar Juanida.
Untuk di Kabupaten Klungkung hingga saat ini belum ditemukan kasus PMK. Walaupun demikian, sejak merebaknya kasus PMK di jawa timur, di awal Juni 2022 lalu, Distan Klungkung sudah mengeluarkan surat imbauan kewaspadaan kepada seluruh kepala desa, dengan ditembuskan ke camat.
"Secara formal kami juga sudah melakukan sosialisasi kewaspadaan kepada perbekel dan bendesa adat. Sosialisasi pencegahan secara periodik kepada peternak serta sudah memberikan bantuan desinfektan ke beberapa kelompok ternak," ujar Juanida, Minggu (3/7).
Arahan Kementan pada virtual kemarin, jelas Juanida, setiap kabupaten diperintahkan untuk melakukan pengamatan secara intensif, terhadap kemungkinan munculnya kasus baru, dan segera melaporkannya untuk dilakukan tindakan lebih lanjut. "Pusat juga memerintahkan untuk membentuk Satgas Penanganan PMK di masing wilayah berkoordinasi dengan BPBD di bawah koordinator Sekda," ujar Juanida
Untuk kebijakan lebih lanjut, akan ada rapat koordinasi, pada Senin (4/7) hari ini yang akan membahas tindakan yang akan dilakukan terkait kasus PMK ini di Bali.
Secara umum untuk daging sapi dan babi, Klungkung masih bisa mandiri dari produksi dalam daerah. Kalau domba memang tidak ada kebutuhan di klungkung. Sementara kambing yang sebagian kecil kadang ada yg didatangkan dari luar, inilah yang ditekankan kepada masyarakat agar jangan dulu memasukkan lagi dari luar. "Pemeliharaan kesehatan ternak dan juga pengolahan daging agar hiegenis dan benar - benar matang," kata Juanida.
Adapun ciri-ciri PMK yang saat ini tengah menyebar, di antaranya muncul luka lepuh di lidah dan di mukosa rongga mulut. Kemudian hewan mengalami pincang, luka pada kaki dan terjadi lepas kuku pada beberapa ekor sapi. Tidak mau makan, gemetar atau sulit berdiri, dan bernapas dengan cepat.*wan
Kepala Dinas Pertanian Klungkung Ida Bagus Gede Juanida mengatakan terkait dengan Kasus PMK di Bali, dengan merujuk kepada Surat Kementan tertanggal 1 Juli 2022, tentang penanganan PMK di Bali, pada 1 Juli 2022, atas inisiasi Balai Besar Veteriner Denpasar. Dirinya mengaku diundang rapat secara virtual, yang pada prinsipnya menyampaikan bahwa PMK sudah masuk ke Bali. "Kronologis masuknya PMK ini ke Bali diawali terjadi kasus di Gianyar, kemudian di Buleleng, Karangasem dan akhir Juni terjadi di Bangli," ujar Juanida.
Untuk di Kabupaten Klungkung hingga saat ini belum ditemukan kasus PMK. Walaupun demikian, sejak merebaknya kasus PMK di jawa timur, di awal Juni 2022 lalu, Distan Klungkung sudah mengeluarkan surat imbauan kewaspadaan kepada seluruh kepala desa, dengan ditembuskan ke camat.
"Secara formal kami juga sudah melakukan sosialisasi kewaspadaan kepada perbekel dan bendesa adat. Sosialisasi pencegahan secara periodik kepada peternak serta sudah memberikan bantuan desinfektan ke beberapa kelompok ternak," ujar Juanida, Minggu (3/7).
Arahan Kementan pada virtual kemarin, jelas Juanida, setiap kabupaten diperintahkan untuk melakukan pengamatan secara intensif, terhadap kemungkinan munculnya kasus baru, dan segera melaporkannya untuk dilakukan tindakan lebih lanjut. "Pusat juga memerintahkan untuk membentuk Satgas Penanganan PMK di masing wilayah berkoordinasi dengan BPBD di bawah koordinator Sekda," ujar Juanida
Untuk kebijakan lebih lanjut, akan ada rapat koordinasi, pada Senin (4/7) hari ini yang akan membahas tindakan yang akan dilakukan terkait kasus PMK ini di Bali.
Secara umum untuk daging sapi dan babi, Klungkung masih bisa mandiri dari produksi dalam daerah. Kalau domba memang tidak ada kebutuhan di klungkung. Sementara kambing yang sebagian kecil kadang ada yg didatangkan dari luar, inilah yang ditekankan kepada masyarakat agar jangan dulu memasukkan lagi dari luar. "Pemeliharaan kesehatan ternak dan juga pengolahan daging agar hiegenis dan benar - benar matang," kata Juanida.
Adapun ciri-ciri PMK yang saat ini tengah menyebar, di antaranya muncul luka lepuh di lidah dan di mukosa rongga mulut. Kemudian hewan mengalami pincang, luka pada kaki dan terjadi lepas kuku pada beberapa ekor sapi. Tidak mau makan, gemetar atau sulit berdiri, dan bernapas dengan cepat.*wan
1
Komentar