Di Denpasar Belum Ditemukan PMK, Distan Terus Lakukan Antisipasi
DENPASAR, NusaBali
Hingga kini di Kota Denpasar masih belum terdeteksi ternak yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) terutama yang menyerang sapi.
Mengantisipasi hal tersebut, Dinas Pertanian (Distan) Kota Denpasar tetap melakukan langkah-langkah pencegahan. Kabid Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kota Denpasar I Made Ngurah Sugiri saat dikonfirmasi, Minggu (3/7), pihaknya melakukan langkah antisipasi dengan cara melakukan pengecekan ke seluruh peternak di Denpasar. “Untuk Denpasar, sementara ini secara klinis belum ditemukan adanya PMK baik pada sapi, kambing, maupun babi. Tapi kami tetap melakukan antisipasi,” ucapnya.
Menurut dia, penyemprotan disinfektan juga terus dilakukan ke ternak khususnya sapi. “Kami juga sudah membagikan disinfektan kepada peternak, dan kami minta mereka melakukan penyemprotan secara rutin,” kata Sugiri.
Selain itu, di masing-masing kecamatan pihaknya juga sudah menyiagakan petugas. Jika ada tanda-tanda sapi terkena PMK ataupun sakit, peternak diminta untuk menghubungi petugas bersangkutan.
Sugiri juga meminta kepada peternak agar melakukan lockdown jika ada hewan ternak sakit. “Kami sudah standby nomor HP kalau ada peternak yang menemukan sapinya dalam kondisi sakit, agar cepat menghubungi petugas di kecamatan tersebut. Jangan dipindahkan ke mana-mana kalau sapi, kambing atau babinya sakit. Karena itu berpotensi menyebarluaskan PMK, jika sakitnya mengarah pada PMK,” imbuh Sugiri.
Adapun data populasi hewan ternak di Denpasar yakni sapi sebanyak 4.290 ekor dengan rincian Denpasar Selatan 1.806 ekor, Denpasar Timur 1.216 ekor, Denpasar Barat 492 ekor, dan Denpasar Utara 776 ekor. Untuk kerbau ada dua ekor di Denpasar, kambing atau domba sebanyak 189 ekor.
Sementara populasi babi sebanyak 4.601 ekor dengan rincian Densel 866 ekor, Dentim 1.857 ekor, Denbar 1.352 ekor, dan Denut sebanyak 526 ekor. Sedangkan untuk populasi kuda sebanyak 20 ekor yang ada di wilayah Denpasar Selatan. *mis
Menurut dia, penyemprotan disinfektan juga terus dilakukan ke ternak khususnya sapi. “Kami juga sudah membagikan disinfektan kepada peternak, dan kami minta mereka melakukan penyemprotan secara rutin,” kata Sugiri.
Selain itu, di masing-masing kecamatan pihaknya juga sudah menyiagakan petugas. Jika ada tanda-tanda sapi terkena PMK ataupun sakit, peternak diminta untuk menghubungi petugas bersangkutan.
Sugiri juga meminta kepada peternak agar melakukan lockdown jika ada hewan ternak sakit. “Kami sudah standby nomor HP kalau ada peternak yang menemukan sapinya dalam kondisi sakit, agar cepat menghubungi petugas di kecamatan tersebut. Jangan dipindahkan ke mana-mana kalau sapi, kambing atau babinya sakit. Karena itu berpotensi menyebarluaskan PMK, jika sakitnya mengarah pada PMK,” imbuh Sugiri.
Adapun data populasi hewan ternak di Denpasar yakni sapi sebanyak 4.290 ekor dengan rincian Denpasar Selatan 1.806 ekor, Denpasar Timur 1.216 ekor, Denpasar Barat 492 ekor, dan Denpasar Utara 776 ekor. Untuk kerbau ada dua ekor di Denpasar, kambing atau domba sebanyak 189 ekor.
Sementara populasi babi sebanyak 4.601 ekor dengan rincian Densel 866 ekor, Dentim 1.857 ekor, Denbar 1.352 ekor, dan Denut sebanyak 526 ekor. Sedangkan untuk populasi kuda sebanyak 20 ekor yang ada di wilayah Denpasar Selatan. *mis
1
Komentar