Koster Gelorakan Tumpek Krulut Sebagai Rahina Tresna Asih
Tumpek Krulut dengan Upacara Jana Kerthi
Gubernur Koster dorong semua pihak bersinergi secara gotong royong laksanakan nilai adiluhung Jana Kerthi dengan tertib, disiplin, dan bertanggung jawab.
DENPASAR, NusaBali
Sebagai implementasi Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 04 tahun 2022 tentang Tata-Titi Kehidupan Masyarakat Bali Berdasarkan Nilai-Nilai Kearifan Lokal Sad Kerthi Dalam Bali Era Baru, Gubernur Bali Wayan Koster menggelorakan Rahina Tresna Asih (Hari Kasih Sayang). Koster instruksikan Perayaan Rahina Tumpek Krulut dengan Upacara Jana Kerthi sesuai dengan Instruksi Nomor 8 tahun 2022.
Perayaan ini merupakan pelaksanaan visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali era Baru.
Instruksi Gubernur Koster ini berlaku bagi pimpinan lembaga vertikal di Bali, Walikota/Bupati se-Bali, Bendesa Agung Majelis Desa Adat Provinsi Bali, Bendesa Madya Majelis Desa Adat Kota/Kabupaten se-Bali, Bendesa Alitan Majelis Desa Adat Kecamatan se-Bali, pimpinan lembaga pendidikan se-Bali, perbekel dan lurah se-Bali, Bendesa Adat atau sebutan lain se-Bali, pimpinan organisasi kemasyarakatan dan swasta se-Bali; dan seluruh masyarakat Bali.
Gubernur Bali mendorong semua pihak bersinergi secara gotong royong melaksanakan nilai-nilai adiluhung Jana Kerthi dengan tertib, disiplin, dan penuh rasa tanggung jawab. Perayaan Rahina Tumpek Klurut dilaksanakan secara serentak di seluruh Bali pada Saniscara Kliwon Krulut, Sabtu (23/7) diawali kegiatan niskala pukul 09.00–10.00 Wita, dan dilanjutkan kegiatan sekala pada pukul 10.00 sampai selesai alias dilaksanakan selama Wuku Krulut (selama 7 hari).
"Pemerintah Provinsi Bali merayakan Rahina Tumpek Krulut secara Niskala dengan upacara penyucian (otonan) sarwa tetangguran (gamelan dan/atau alat musik) untuk memuliakan Hyang Widhi dalam manifestasi sebagai Dewa Iswara/Kawiswara dilanjutkan dengan persembahyangan bersama," ujar Gubernur Koster dalam rilis yang diterima NusaBali, Minggu (3/7). Kegiatan niskala akan dilaksanakan dengan sembahyang bersama di Pura Gelap Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem pada Tumpek Krulut.
Persembahyangan bersama dihadiri langsung Gubernur Koster beserta sejumlah pejabat, seniman, budayawan, mahasiswa, siswa, serta masyarakat.
Sementara kegiatan sekala kata Gubernur Koster dilakukan dengan: 1) pagelaran seni; 2) kunjungan ke panti asuhan, Panti Wreda, rumah tahanan, dan/atau rumah sakit; 3) memberi bantuan kepada siswa atau mahasiswa berprestasi dan/atau kurang mampu, 4) memberi penghargaan kepada penggiat seni dan budaya, olah raga, dan bidang lainnya, 5) memberi ucapan Rahina Tresna Asih/Kasih Sayang Dresta Bali melalui berbagai media.
"Acara pergelaran seni diisi dengan berbagai jenis kesenian dan grand final aransemen lagu Nangun Sat Kerthi Loka Bali, pada Tumpek Krulut di Panggung Terbuka Ardha Candra Taman Budaya,Denpasar," jelas Ketua DPD PDIP Bali ini.
Disebutkan Gubernur Koster pemerintah Kabupaten/Kota se-Bali melaksanakan upacara Tumpek Klurut secara niskala dan sekala sebagaimana halnya kegiatan Pemerintah Provinsi Bali, tempat ditentukan oleh Pemerintah Kota/Kabupaten masing-masing.
"Majelis Desa Adat Provinsi Bali mengikuti kegiatan Pemerintah Provinsi Bali sedangkan Majelis Desa Adat Kabupaten/Kota mengikuti kegiatan Pemerintah Kabupaten/Kota masing-masing," ujar mantan Anggota Komisi X DPR RI dapil Bali tiga periode ini.
Sementara lembaga vertikal merayakan Rahina Tumpek Krulut secara niskala dengan persembahyangan bersama di tempat suci yang ditentukan masing-masing. Peserta kegiatan adalah pimpinan dan pegawai masing-masing instansi.
Sementara Desa/Kelurahan merayakan Rahina Tumpek Krulut secara niskala dengan melaksanakan persembahyangan bersama di Pura Kahyangan Desa. Kegiatan pun sama dengan Pemprov Bali. Untuk sakala dilaksanakan dengan kegiatan pergelaran seni, kunjungan dan kepedulian sosial ke Panti Asuhan, Panti Wreda, rumah tahanan dan/atau Rumah Sakit. Menyelenggarakan kegiatan peduli sosial kepada masyarakat Desa/Kelurahan yang kurang mampu. Memberi penghargaan kepada penggiat seni dan budaya, olah raga, dan bidang lainnya; dan memberi ucapan Rahina Tresna Asih/Kasih Sayang Dresta Bali melalui berbagai media. Peserta kegiatan adalah lerbekel/lurah, perangkat desa/kelurahan, staf kantor desa/kelurahan, dan masyarakat desa/kelurahan.
Sebaliknya Desa Adat merayakan Rahina Tumpek Krulut secara niskala dengan melaksanakan persembahyangan bersama di Pura Kahyangan Desa. Sama dengan Pemprov Bali kegiatan sakala dilaksanakan dengan kegiatan pergelaran seni, kunjungan dan kepedulian sosial ke Panti Asuhan, Panti Wreda, rumah tahanan dan/atau Rumah Sakit, memberi bantuan kepada Yowana berprestasi dan/atau krama kurang mampu, memberi penghargaan kepada penggiat seni dan budaya, olah raga, dan bidang lainnya; dan Memberi ucapan Rahina Tresna Asih/Kasih Sayang Dresta Bali melalui berbagai media. Peserta kegiatan adalah prajuru dan Krama Desa Adat.
Untuk keluarga merayakan Rahina Tumpek Krulut secara niskala dengan melaksanakan persembahyangan bersama di Sanggah/Merajan masing-masing. Kegiatan Sakala dilaksanakan dengan sungkeman anak kepada orang tuanya, orang tua memberi doa, restu, bimbingan, dan tuntunan kepada anaknya agar menjadi anak yang suputra, kunjungan dan kepedulian sosial ke Panti Asuhan, Panti Wreda, rumah tahanan dan/atau Rumah Sakit, dan memberi ucapan Rahina Tresna Asih/Kasih Sayang Dresta Bali melalui berbagai media.
Sedangjan lembaga pendidikan merayakan Rahina Tumpek Krulut secara niskala dengan melaksanakan persembahyangan bersama di tempat suci masing-masing. Kegiatan sakala dilaksanakan dengan sungkeman siswa/mahasiswa kepada guru/dosen; guru/dosen memberi doa, restu, bimbingan, dan tuntunan kepada siswa/mahasiswa agar menjadi siswa/mahasiswa yang suputra, kunjungan dan kepedulian sosial ke Panti Asuhan, Panti Wreda, rumah tahanan dan Rumah Sakit, Memberi penghargaan kepada siswa atau mahasiswa berprestasi dan/atau kurang mampu, memberi penghargaan kepada penggiat seni dan budaya, olah raga, dan bidang lainnya, dan memberi ucapan Rahina Tresna Asih/Kasih Sayang Dresta Bali melalui berbagai media. Peserta kegiatan adalah guru/dosen, siswa/mahasiswa; dan seluruh tenaga kependidikan.
Sementara organisasi kemasyarakatan dan swasta merayakan Rahina Tumpek Krulut dengan melaksanakan persembahyangan bersama di tempat suci yang ditentukan masing-masing. Kegiatan sakala dilaksanakan dengan kegiatan pergelaran seni, kunjungan dan kepedulian sosial ke Panti Asuhan, Panti Wreda, rumah tahanan, dan/atau Rumah Sakit, memberi bantuan kepada masyarakat kurang mampu, memberi penghargaan kepada penggiat seni dan budaya, olah raga, dan bidang lainnya; dan memberi ucapan Rahina Tresna Asih/Kasih Sayang Dresta Bali melalui berbagai media. Peserta kegiatan adalah pimpinan beserta anggota masing-masing ormas dan swasta. *nat
Perayaan ini merupakan pelaksanaan visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali era Baru.
Instruksi Gubernur Koster ini berlaku bagi pimpinan lembaga vertikal di Bali, Walikota/Bupati se-Bali, Bendesa Agung Majelis Desa Adat Provinsi Bali, Bendesa Madya Majelis Desa Adat Kota/Kabupaten se-Bali, Bendesa Alitan Majelis Desa Adat Kecamatan se-Bali, pimpinan lembaga pendidikan se-Bali, perbekel dan lurah se-Bali, Bendesa Adat atau sebutan lain se-Bali, pimpinan organisasi kemasyarakatan dan swasta se-Bali; dan seluruh masyarakat Bali.
Gubernur Bali mendorong semua pihak bersinergi secara gotong royong melaksanakan nilai-nilai adiluhung Jana Kerthi dengan tertib, disiplin, dan penuh rasa tanggung jawab. Perayaan Rahina Tumpek Klurut dilaksanakan secara serentak di seluruh Bali pada Saniscara Kliwon Krulut, Sabtu (23/7) diawali kegiatan niskala pukul 09.00–10.00 Wita, dan dilanjutkan kegiatan sekala pada pukul 10.00 sampai selesai alias dilaksanakan selama Wuku Krulut (selama 7 hari).
"Pemerintah Provinsi Bali merayakan Rahina Tumpek Krulut secara Niskala dengan upacara penyucian (otonan) sarwa tetangguran (gamelan dan/atau alat musik) untuk memuliakan Hyang Widhi dalam manifestasi sebagai Dewa Iswara/Kawiswara dilanjutkan dengan persembahyangan bersama," ujar Gubernur Koster dalam rilis yang diterima NusaBali, Minggu (3/7). Kegiatan niskala akan dilaksanakan dengan sembahyang bersama di Pura Gelap Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem pada Tumpek Krulut.
Persembahyangan bersama dihadiri langsung Gubernur Koster beserta sejumlah pejabat, seniman, budayawan, mahasiswa, siswa, serta masyarakat.
Sementara kegiatan sekala kata Gubernur Koster dilakukan dengan: 1) pagelaran seni; 2) kunjungan ke panti asuhan, Panti Wreda, rumah tahanan, dan/atau rumah sakit; 3) memberi bantuan kepada siswa atau mahasiswa berprestasi dan/atau kurang mampu, 4) memberi penghargaan kepada penggiat seni dan budaya, olah raga, dan bidang lainnya, 5) memberi ucapan Rahina Tresna Asih/Kasih Sayang Dresta Bali melalui berbagai media.
"Acara pergelaran seni diisi dengan berbagai jenis kesenian dan grand final aransemen lagu Nangun Sat Kerthi Loka Bali, pada Tumpek Krulut di Panggung Terbuka Ardha Candra Taman Budaya,Denpasar," jelas Ketua DPD PDIP Bali ini.
Disebutkan Gubernur Koster pemerintah Kabupaten/Kota se-Bali melaksanakan upacara Tumpek Klurut secara niskala dan sekala sebagaimana halnya kegiatan Pemerintah Provinsi Bali, tempat ditentukan oleh Pemerintah Kota/Kabupaten masing-masing.
"Majelis Desa Adat Provinsi Bali mengikuti kegiatan Pemerintah Provinsi Bali sedangkan Majelis Desa Adat Kabupaten/Kota mengikuti kegiatan Pemerintah Kabupaten/Kota masing-masing," ujar mantan Anggota Komisi X DPR RI dapil Bali tiga periode ini.
Sementara lembaga vertikal merayakan Rahina Tumpek Krulut secara niskala dengan persembahyangan bersama di tempat suci yang ditentukan masing-masing. Peserta kegiatan adalah pimpinan dan pegawai masing-masing instansi.
Sementara Desa/Kelurahan merayakan Rahina Tumpek Krulut secara niskala dengan melaksanakan persembahyangan bersama di Pura Kahyangan Desa. Kegiatan pun sama dengan Pemprov Bali. Untuk sakala dilaksanakan dengan kegiatan pergelaran seni, kunjungan dan kepedulian sosial ke Panti Asuhan, Panti Wreda, rumah tahanan dan/atau Rumah Sakit. Menyelenggarakan kegiatan peduli sosial kepada masyarakat Desa/Kelurahan yang kurang mampu. Memberi penghargaan kepada penggiat seni dan budaya, olah raga, dan bidang lainnya; dan memberi ucapan Rahina Tresna Asih/Kasih Sayang Dresta Bali melalui berbagai media. Peserta kegiatan adalah lerbekel/lurah, perangkat desa/kelurahan, staf kantor desa/kelurahan, dan masyarakat desa/kelurahan.
Sebaliknya Desa Adat merayakan Rahina Tumpek Krulut secara niskala dengan melaksanakan persembahyangan bersama di Pura Kahyangan Desa. Sama dengan Pemprov Bali kegiatan sakala dilaksanakan dengan kegiatan pergelaran seni, kunjungan dan kepedulian sosial ke Panti Asuhan, Panti Wreda, rumah tahanan dan/atau Rumah Sakit, memberi bantuan kepada Yowana berprestasi dan/atau krama kurang mampu, memberi penghargaan kepada penggiat seni dan budaya, olah raga, dan bidang lainnya; dan Memberi ucapan Rahina Tresna Asih/Kasih Sayang Dresta Bali melalui berbagai media. Peserta kegiatan adalah prajuru dan Krama Desa Adat.
Untuk keluarga merayakan Rahina Tumpek Krulut secara niskala dengan melaksanakan persembahyangan bersama di Sanggah/Merajan masing-masing. Kegiatan Sakala dilaksanakan dengan sungkeman anak kepada orang tuanya, orang tua memberi doa, restu, bimbingan, dan tuntunan kepada anaknya agar menjadi anak yang suputra, kunjungan dan kepedulian sosial ke Panti Asuhan, Panti Wreda, rumah tahanan dan/atau Rumah Sakit, dan memberi ucapan Rahina Tresna Asih/Kasih Sayang Dresta Bali melalui berbagai media.
Sedangjan lembaga pendidikan merayakan Rahina Tumpek Krulut secara niskala dengan melaksanakan persembahyangan bersama di tempat suci masing-masing. Kegiatan sakala dilaksanakan dengan sungkeman siswa/mahasiswa kepada guru/dosen; guru/dosen memberi doa, restu, bimbingan, dan tuntunan kepada siswa/mahasiswa agar menjadi siswa/mahasiswa yang suputra, kunjungan dan kepedulian sosial ke Panti Asuhan, Panti Wreda, rumah tahanan dan Rumah Sakit, Memberi penghargaan kepada siswa atau mahasiswa berprestasi dan/atau kurang mampu, memberi penghargaan kepada penggiat seni dan budaya, olah raga, dan bidang lainnya, dan memberi ucapan Rahina Tresna Asih/Kasih Sayang Dresta Bali melalui berbagai media. Peserta kegiatan adalah guru/dosen, siswa/mahasiswa; dan seluruh tenaga kependidikan.
Sementara organisasi kemasyarakatan dan swasta merayakan Rahina Tumpek Krulut dengan melaksanakan persembahyangan bersama di tempat suci yang ditentukan masing-masing. Kegiatan sakala dilaksanakan dengan kegiatan pergelaran seni, kunjungan dan kepedulian sosial ke Panti Asuhan, Panti Wreda, rumah tahanan, dan/atau Rumah Sakit, memberi bantuan kepada masyarakat kurang mampu, memberi penghargaan kepada penggiat seni dan budaya, olah raga, dan bidang lainnya; dan memberi ucapan Rahina Tresna Asih/Kasih Sayang Dresta Bali melalui berbagai media. Peserta kegiatan adalah pimpinan beserta anggota masing-masing ormas dan swasta. *nat
Komentar