IPA: Permintaan Pastry Chef 'Gencar’
Kunjungan Wisatawan Menanjak
DENPASAR,NusaBali
Membaiknya pariwisata Bali yang ditandai dengan semakin meningkatnya kunjungan wisatawan ke Bali, berdampak langsung terhadap profesional pastry dan bakery atau pastry chef.
Mereka yang sebelumnya sempat ‘menganggur’ kini sudah aktif kembali, bekerja di industri, hotel, restoran, kafe dan lainnya.
Hal tersebut disampaikan Ketua Indonesia Pastry Alliance (IPA) Bali I Gede Agus Susanta, Minggu (3/7). Dikatakan dari 250 anggota, 90 persen sudah kembali aktif.
“Bagi kami ini jelas perkembangan yang positif,” uja Ketua IPA asal Tabanan, tersebut. Karena itulah lanjut Agus Susanta, para anggota IPA Bali kini sebagian besar sedang sibuk di tempat- tempat mereka bekerja. Apalagi dalam beberapa waktu ke depan, akan banyak event yang bertalian dengan pariwisata digelar di Bali. Salah satunya konferensi G20 yang puncaknya nanti pada November depan.
Bahkan permintaan terhadap tenaga pastry atau pastry chef ramai gencar belakangan ini. “Karena memang tingkat hunian hotel rata- rata sudah membaik, “ucapnya.
Agus Susanta menyebutkan di kawasan Nusa Dua, tingkat hunian rata- rata 70 persen. Tingkat hunian tersebut, menunjukkan tamu atau kunjungan wisatawan semakin meningkat. Otomatis kebutuhan terhadap kuliner, khususnya pastry dan bakery juga menanjak. Oleh karenanya, profesional pastry dan bakery sangat dibutuhkan.
“Ini peluang bagi teman- teman yang profesional,” ucapnya.
IPA, lanjut Agus Susanta, mendorong semakin banyak muncul profesional pastry dan bakery. Polanya nanti lewat sharing ilmu kepada junior dari para senior atau yang sudah purna bakti.
“Karena pastry merupakan bagian dari industri pariwisata itu sendiri,” ujar Agus Susanta yang merupakan Executive Pastry Chef di Merusaka Nusa Dua Hotel.
Bagaimana nanti pola transfer ilmu dari para pastry chef senior itu kepada para junior, itulah yang akan disiapkan skemanya.
“Itu agenda organisasi (IPA) nanti,” ucap dia. Saat ini para pastry chef, sebagian besar sedang suntuk dengan pekerjaan masing- masing di tempat kerja. *K17
Hal tersebut disampaikan Ketua Indonesia Pastry Alliance (IPA) Bali I Gede Agus Susanta, Minggu (3/7). Dikatakan dari 250 anggota, 90 persen sudah kembali aktif.
“Bagi kami ini jelas perkembangan yang positif,” uja Ketua IPA asal Tabanan, tersebut. Karena itulah lanjut Agus Susanta, para anggota IPA Bali kini sebagian besar sedang sibuk di tempat- tempat mereka bekerja. Apalagi dalam beberapa waktu ke depan, akan banyak event yang bertalian dengan pariwisata digelar di Bali. Salah satunya konferensi G20 yang puncaknya nanti pada November depan.
Bahkan permintaan terhadap tenaga pastry atau pastry chef ramai gencar belakangan ini. “Karena memang tingkat hunian hotel rata- rata sudah membaik, “ucapnya.
Agus Susanta menyebutkan di kawasan Nusa Dua, tingkat hunian rata- rata 70 persen. Tingkat hunian tersebut, menunjukkan tamu atau kunjungan wisatawan semakin meningkat. Otomatis kebutuhan terhadap kuliner, khususnya pastry dan bakery juga menanjak. Oleh karenanya, profesional pastry dan bakery sangat dibutuhkan.
“Ini peluang bagi teman- teman yang profesional,” ucapnya.
IPA, lanjut Agus Susanta, mendorong semakin banyak muncul profesional pastry dan bakery. Polanya nanti lewat sharing ilmu kepada junior dari para senior atau yang sudah purna bakti.
“Karena pastry merupakan bagian dari industri pariwisata itu sendiri,” ujar Agus Susanta yang merupakan Executive Pastry Chef di Merusaka Nusa Dua Hotel.
Bagaimana nanti pola transfer ilmu dari para pastry chef senior itu kepada para junior, itulah yang akan disiapkan skemanya.
“Itu agenda organisasi (IPA) nanti,” ucap dia. Saat ini para pastry chef, sebagian besar sedang suntuk dengan pekerjaan masing- masing di tempat kerja. *K17
Komentar