Badung Rancang Diversifikasi Pariwisata
MANGUPURA, NusaBali.com – Ketergantungan terhadap pariwisata saja tidak cukup bagi Kabupaten Badung. Pengalaman menghadapi pandemi Covid-19 membuat kabupaten di belahan Bali Selatan ini merancang diversifikasi bagi pendapatan asli daerah (PAD) Badung di masa mendatang.
Problematika ini diungkapkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Badung, I Wayan Adi Arnawa, saat membuka Pesta Seni dan Budaya yang diselenggarakan oleh Paiketan Yowana Kecamatan Abiansemal di Desa Mambal, Sabtu (2/7/2022) malam.
Menurunnya jumlah wisatawan domestik dan mancanegara, kata Adi Arnawa, melumpuhkan industri perhotelan, restoran, dan perjalanan maupun transportasi dan pergudangan yang menjadi penyumbang terbesar pendapatan domestik regional bruto (PDRB) Kabupaten Badung pada sebelum pandemi yaitu sebesar 41,4 persen, berdasarkan publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Badung tahun 2019. “Selama ini kita terlalu jemawa melihat hidup kita gampang karena pariwisata,” tutur Arnawa.
Sampai tahun 2019 terdapat 88.272 orang yang terserap sektor penyediaan akomodasi dan restoran, dan merupakan sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja di Kabupaten Badung. Pada tahun 2020, sektor ini mengalami kontraksi sehingga hampir 40 persen tenaga kerja kehilangan mata pencarian di industri tersebut.
Menurut Arnawa, besarnya dominasi sektor pariwisata membuat masyarakat dan pelaku usaha di Kabupaten Badung terkesan mengesampingkan adat dan tradisi seperti pertanian dan seni budaya.
Oleh karena itu, mewakili Pemerintah Kabupaten Badung, Arnawa sangat berterima kasih dan mengapresiasi kegiatan yowana yang mampu menggalakkan dan melestarikan budaya.
“Kita harus berani meredesain kebijakan pola pembangunan dari fokus pariwisata kemudian beralih sedikit demi sedikit ke sektor lain,” tegas pria yang sudah menjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Badung sejak Maret 2017 itu.
Pejabat asal Pecatu, Kuta Selatan itu menambahkan bahwa selama pandemi Covid-19, sektor yang mampu mendongkrak perekonomian Kabupaten Badung adalah UMKM. “Bila saatnya nanti PAD (Pendapatan Asli Daerah) kita mengalami klimaks, apa yang harus dilakukan? Diversifikasi, termasuk pendapatan sehingga harus bergeser ke sektor lain,” tegas Adi Arnawa.
Menjawab ajakan ini, Ketua Paiketan Yowana Kecamatan Abiansemal, I Made Darmawan mengatakan bahwa organisasi yang menaungi 115 sekaa teruna dengan 11.500 anggota yowana se-Kecamatan Abiansemal itu siap mendukung program pemerintah.
“Acara Pekan Seni dan Budaya ini diharapkan bisa meningkatkan literasi agama, adat, seni, dan budaya. Tidak hanya itu, tetapi juga fokus terhadap pengembangan UMKM generasi muda, yowana akan menjadi pioner pengembangan UMKM di Abiansemal sehingga kita dapat berdikari,” jawab Darmawan dengan optimis, Sabtu malam.
Salah satu pewujudan dukungan tersebut adalah dengan mendukung UMKM Warung Semana, Mambal yang menjadi lokasi Pekan Seni dan Budaya Yowana Kecamatan Abiansemal sebagai taman budaya lestari di wilayah Badung utara karena lokasinya yang strategis yaitu dilalui arus pariwisata.
Dengan ini, Adi Arnawa terus mendorong yowana untuk berkreativitas terlebih dalam hal seni dan budaya. Pada kesempatan itu, Adi Arnawa mewakili Bupati Badung membuka Pekan Seni dan Budaya Yowana Kecamatan Abiansemal sekaligus memberikan sumbangsih dukungan kreativitas yowana sebesar Rp 20 juta. *rat
1
Komentar