Tiga Warga Tergigit Anjing Rabies
Tiga warga tergigit anjing positif rabies di Pasar Bajera, Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg, Tabanan, pada Pangrupukan, Senin (27/3).
TABANAN, NusaBali
Ketiga korban tergigit anjing rabies sudah mendapatkan VAR (Vaksin Anti Rabies) di BRSUD Tabanan. Ketiga korban tergigit pada kaki sehingga tidak tergolong gigitan risiko tinggi.
Adapun ketiga korban tergigit anjing rabies itu masing-masing Gusti Ayu Putu Suartini, 60, Nyoman Suputra, 58, dan I Nyoman Suka Arsana, 47. Gusti Suartini, krama Banjar Bajera Jero, Desa Bajera, mengalami luka pada betis kanan dan kiri. Nyoman Suputra, 58, dari Banjar Bebali Kaja, Desa Selemadeg, mengalami luka gores pada mata kaki kanan dan kiri. Sedangkan Suka Arsana dari Banjar Bantas Tengah, Desa Bantas, Kecamatan Selemadeg Timur luka pada betis kanan.
Informasi dari Putu Agus Cahya, 31, warga Banjar Bajera Kelod, saat itu tiga orang tersebut hendak berbelanja ke Pasar Bajera. Gusti Suartini digigit anjing sekitar pukul 09.00 Wita, sementara dua korban lainnya digigit anjing sekitar pukul 15.00 Wita. “Anjing itu menyerang tiba-tiba. Korban sampai melepaskan gigitan anjing itu menggunakan botol,” unglap Agus Cahya, Jumat (31/3). Setelah menggigit tiga warga, keesokannya atau pada saat Nyepi, anjing itu mati.
Kasus gigitan anjing dan kematian anjing yang menggigit warga itu dilaporkan ke petugas Dinas Pertanian di Desa Bajera. Sehingga petugas kemudian mengambil sampel otak anjing itu. “Hasil uji lab katanya positif rabies,” imbuh Agus Cahya. Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang P2MPL Dinas Kesehatan Tabanan, dr Ketut Nariana membenarkan ada tiga warga tergigit anjing rabies di Pasar Bajera saat Pangrupukan. Mereka yang tergigit anjing rabies telah diberikan VAR pada Kamis (30/3).
dr Nariana menambahkan, hasil uji sampel otak anjing tersebut positif rabies. Pihaknya mengimbau masyarakat tidak panik karena korban telah dapatkan VAR dan termonitor olih tim. Ditambahkan, ketiga korban tidak ada risiko tinggi gigitan anjing rabies sehingga tidak perlu mendapatkan SAR (Serum Anti Rabies). Gigitan risiko tinggi meliputi lengan ke atas. “Bagi masyarakat yang anjingnya belum divaksin, segeralah divaksin,” imbau dr Nariana. * d
Adapun ketiga korban tergigit anjing rabies itu masing-masing Gusti Ayu Putu Suartini, 60, Nyoman Suputra, 58, dan I Nyoman Suka Arsana, 47. Gusti Suartini, krama Banjar Bajera Jero, Desa Bajera, mengalami luka pada betis kanan dan kiri. Nyoman Suputra, 58, dari Banjar Bebali Kaja, Desa Selemadeg, mengalami luka gores pada mata kaki kanan dan kiri. Sedangkan Suka Arsana dari Banjar Bantas Tengah, Desa Bantas, Kecamatan Selemadeg Timur luka pada betis kanan.
Informasi dari Putu Agus Cahya, 31, warga Banjar Bajera Kelod, saat itu tiga orang tersebut hendak berbelanja ke Pasar Bajera. Gusti Suartini digigit anjing sekitar pukul 09.00 Wita, sementara dua korban lainnya digigit anjing sekitar pukul 15.00 Wita. “Anjing itu menyerang tiba-tiba. Korban sampai melepaskan gigitan anjing itu menggunakan botol,” unglap Agus Cahya, Jumat (31/3). Setelah menggigit tiga warga, keesokannya atau pada saat Nyepi, anjing itu mati.
Kasus gigitan anjing dan kematian anjing yang menggigit warga itu dilaporkan ke petugas Dinas Pertanian di Desa Bajera. Sehingga petugas kemudian mengambil sampel otak anjing itu. “Hasil uji lab katanya positif rabies,” imbuh Agus Cahya. Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang P2MPL Dinas Kesehatan Tabanan, dr Ketut Nariana membenarkan ada tiga warga tergigit anjing rabies di Pasar Bajera saat Pangrupukan. Mereka yang tergigit anjing rabies telah diberikan VAR pada Kamis (30/3).
dr Nariana menambahkan, hasil uji sampel otak anjing tersebut positif rabies. Pihaknya mengimbau masyarakat tidak panik karena korban telah dapatkan VAR dan termonitor olih tim. Ditambahkan, ketiga korban tidak ada risiko tinggi gigitan anjing rabies sehingga tidak perlu mendapatkan SAR (Serum Anti Rabies). Gigitan risiko tinggi meliputi lengan ke atas. “Bagi masyarakat yang anjingnya belum divaksin, segeralah divaksin,” imbau dr Nariana. * d
Komentar