Dana Desa Tahun 2022 Naik 4,88%
Desa Tianyar Barat menerima dana desa tertinggi Rp 1,83 miliar, terendah Desa Sengkidu Rp 674 juta
AMLAPURA, NusaBali
Dana desa (DD) untuk 75 desa di Karangasem di tahun 2022 naik 4,887 persen dibandingkan tahun 2021. DD tahun 2022 sebesar Rp 77,843 miliar sedangkan tahun 2021 sebesar Rp 74,216 miliar. Kenaikannya Rp 3,627 miliar. Meski DD naik namun banyak desa di Karangasem nihil PKTD (padat karya tunai mandiri).
Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa Karangasem I Made Sugiartha mengungkapkan, DD dialokasikan untuk BLT (bantuan langsung tunai) sebesar 40 persen, ketahanan pangan dan hewani 20 persen, penanganan Covid-19 sebesar 8 persen, dan sisanya untuk kegiatan lain-lain sesuai kemampuan keuangan desa. Tiap desa mendapatkan dana desa sesuai kriteria di antaranya luas wilayah, jumlah penduduk, jumlah penduduk miskin, kesulitan geografis, berdasarkan pemberian penghasilan tetap kepada perangkat desa, dan lainnya.
Penerima dana desa tiap desa tidak sama, ada yang naik ada yang turun. Desa Ban, Kecamatan Kubu mendapat dana desa tertinggi di tahun 2021 sebesar Rp 1,604 miliar, namun di tahun 2022 turun menjadi Rp 1,52 miliar. Padahal Desa Ban memiliki wilayah cukup luas tersebar di 15 banjar dinas, berpenduduk 96.955 jiwa, dan angka kemiskinan tinggi. Dana desa tertinggi di tahun 2022 diberikan kepada Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu sebesar Rp 1,83 miliar.
Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa Karangasem I Made Sugiartha mengungkapkan, DD dialokasikan untuk BLT (bantuan langsung tunai) sebesar 40 persen, ketahanan pangan dan hewani 20 persen, penanganan Covid-19 sebesar 8 persen, dan sisanya untuk kegiatan lain-lain sesuai kemampuan keuangan desa. Tiap desa mendapatkan dana desa sesuai kriteria di antaranya luas wilayah, jumlah penduduk, jumlah penduduk miskin, kesulitan geografis, berdasarkan pemberian penghasilan tetap kepada perangkat desa, dan lainnya.
Penerima dana desa tiap desa tidak sama, ada yang naik ada yang turun. Desa Ban, Kecamatan Kubu mendapat dana desa tertinggi di tahun 2021 sebesar Rp 1,604 miliar, namun di tahun 2022 turun menjadi Rp 1,52 miliar. Padahal Desa Ban memiliki wilayah cukup luas tersebar di 15 banjar dinas, berpenduduk 96.955 jiwa, dan angka kemiskinan tinggi. Dana desa tertinggi di tahun 2022 diberikan kepada Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu sebesar Rp 1,83 miliar.
Desa Tianyar Barat dengan penduduk 17.529 jiwa tersebar di 14 banjar dinas. “Setiap tahun dievaluasi sehingga penerima dana desa ada yang mengalami kenaikan, ada yang turun. Banyak desa yang tidak bisa melaksanakan PKTD,” jelas Sugiartha, Selasa (5/7). Penerima dana desa paling sedikit yakni Desa Sengkidu, Kecamatan Manggis Rp 674,8 juta dan Desa Pesedahan, Kecamatan Manggis Rp 688 juta. *k16
1
Komentar