Cegah PMK, Polisi Sosialisasi ke Peternak
Pantau Jalur Keluar Masuk Ternak di Buleleng
SINGARAJA, NusaBali
Temuan sejumlah hewan ternak di Buleleng yang terindikasi terjangkit PMK (penyakit mulut dan kuku), menuai atensi dari petugas kepolisian setempat.
Polres Buleleng membentuk satuan tugas (satgas) PMK untuk mencegah meluasnya penyakit ini. Satgas tersebut, bertugas untuk mengawasi hewan ternak masyarakat serta mengawasi jalur keluar masuknya hewan ternak di Buleleng.
Kapolres Buleleng AKBP Andrian Pramudianto mengatakan pihaknya telah menerima laporan keberadaan ternak di Buleleng yang diduga terserang PMK. Polisi pun mengerahkan personel untuk mengawasi dan sosialisasi. Personel yang dilibatkan dari satgas tersebut yakni dari Polres Buleleng, Polsek jajaran, dan Bhabinkamtibmas.
AKBP Andrian membeberkan, Bhabinkamtibmas di masing-masing desa serta anggota Polsek jajaran kini mendapat tugas baru untuk memberi sosialisasi terkait PMK ke para peternak. Anggota kepolisian juga melakukan pengecekan hewan ternak yang diduga terjangkit PMK. Jika ditemukan hewan ternak dengan ciri-ciri terjangkit PMK, akan dikoordinasikan dengan dokter hewan atau petugas Dinas Pertanian di kecamatan.
"Kami hanya melakukan sosialisasi dan memantau saja. Nanti yang berhak menentukan apakah ternak itu terkena PMK, dilakukan pemeriksaan dari dinas dan dokter hewan dari uji lab Veteriner Denpasar," ujar AKBP Andrian, dikonfirmasi Selasa (5/7) siang. Dari data yang diperoleh kepolisian, jumlah populasi sapi di Buleleng saat ini 148.949 ekor, kerbau 205 ekor, dan kambing 21.992 ekor.
AKBP Andrian menambahkan, pihaknya juga menugaskan personel Sat Polairud Polres Buleleng untuk melakukan pengawasan di jalur laut Buleleng yang biasa menjadi jalur masuk ternak ke wilayah Buleleng. Pengawasan dilakukan mulai dari ujung barat, di Pos Polair Teluk Terima, Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, hingga ujung timur di perairan Kecamatan Tejakula. Polisi juga mengawasi dengan tambahan personel di beberapa pelabuhan rakyat di Buleleng. Pengawasan ini untuk memastikan tidak ada hewan ternak yang keluar ataupun masuk ke wilayah Buleleng. Selain itu, saat ini pengiriman hewan ternak melalui Pelabuhan Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, sudah dilakukan penutupan total.
"Pelabuhan Celukan Bawang, yang sebelumnya dijadikan sebagai pelabuhan khusus pengiriman sapi sudah ditutup dari beberapa hari kemarin. Dari KSOP dan Dishub sudah kompak ditutup dan tidak ada pengiriman ternak. Penjagaan di sana dilakukan 24 jam. Setiap ada kapal datang pasti dilakukan pengecekan," kata AKBP Andrian.*mz
Komentar