nusabali

Lockdown Ternak PMK, Gilimanuk Diperketat

Polres Badung Awasi Penutupan Pasar Sapi Beringkit

  • www.nusabali.com-lockdown-ternak-pmk-gilimanuk-diperketat

Petugas kepolisian di Gilimanuk juga ditugaskan untuk terus memonitor ketika ada pihak yang coba-coba melakukan pelanggaran lalulintas ternak.

NEGARA, NusaBali

Mewabahnya penyakit kuku dan mulut (PMK) pada ternak yang juga sudah ditemukan di Kabupaten Jembrana diatensi Polres Jembrana. Di samping mengerahkan jajaran Bhabinkamtibmas untuk memaksimalkan edukasi pencegahan PMK ke peternak, pengawasan lalulintas ternak semakin diperketat. Termasuk pengawasan di Pelabuhan Gilimanuk yang menjadi pintu gerbang masuk Bali.

Guna memastikan pengawasan berjalan optimal, Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana turun melakukan peninjauan ke Pelabuhan Gilimanuk, Rabu (6/7) sore. Peninjauan ke Pelabuhan Gilimanuk dilakukan setelah AKBP Juliana bersama Bupati Jembrana I Nengah Tamba turun meninjau kegiatan sterilisasi pencegahan PMK di salah satu kelompok ternak sapi di Banjar Berawan Salak, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara.

Dalam peninjauan ke Pelabuhan Gilimanuk tersebut, AKBP Juliana yang turun bersama Sekda Jembrana I Made Budiasa sempat mengecek spraying disinfektan terhadap setiap kendaraan masuk Bali. Untuk melakukan  penyemprotan disinfektan itu menggunakan alat spraying otomatis yang dipasang di bekas bangunan Pos Pemeriksaan KTP, di jalur pintu keluar Pelabuhan Gilimanuk.

AKBP Juliana mengatakan dalam mengantisipasi penyebaran PMK, jajarannya telah melakukan berbagai upaya. Dari Polres Jembrana telah bergabung dengan Pemkab dalam Satuan Tugas (Satgas) Penanganan PMK Jembrana. Salah satu yang juga menjadi atensi dalam pencegahan PMK ini, adalah menyangkut lalulintas ternak yang sementara masih dilarang masuk ataupun keluar Bali.

"Kita rencanakan bangun posko di Gilimanuk untuk memonitor keluar-masuk ternak yang memiliki potensi PMK. Kita juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah. Sudah disiapkan spraying untuk kendaraan-kendaraan yang masuk Bali. Jadi itu tetap kita monitor," ujar AKBP Juliana.

AKBP Juliana mengatakan, sudah menyiagakan petugas Kepolisian di Pelabuhan Gilimanuk. Di samping melakukan pengawasan antisipasi gangguan keamanan, petugas yang ada di Gilimanuk juga ditugaskan untuk terus memonitor ketika ada pihak yang coba-coba melakukan lalu lintas ternak. "Jadi kita terus monitor. Baik hewan ternak ataupun produk hewan ternak," kata AKBP Juliana.

Di samping itu, AKBP Juliana mengatakan telah memerintahkan para Bhabinkamtibmas berkoordinasi dengan dinas terkait ataupun pemerintah desa/kelurahan untuk memaksimalkan langkah-langkah pencegahan PMK. Selain melakukan pengawasan, para Bhabinkamtibmas telah diberi pelatihan dan buku saku terkait penanganan PMK.

Sedangkan terkait penutupan Pasar Hewan Beringkit di Kelurahan/Kecamatan Mengwi Badung diawasi oleh aparat Polres Badung.

Kasat Intelkam Polres Badung AkP I Ketut Agus Wicaksana Julyawan, Rabu (6/7) mengatakan penutupan sementara tersebut berdasarkan Surat Edaran dari Menteri Pertanian Republik Indonesia nomor 145/PK.300/M/7/2022, tanggal 1 Juli 2022 tentang lockdown hewan ternak. Selain itu juga merupakan hasil rapat koordinasi di Balai Besar Veteriner Denpasar pada 4 Juli 2022.

AKP Agus Wicaksana mengatakan Pasar Hewan Beringkit telah ditutup untuk sementara sejak 5 Juli 2022 sampai 19 Juli 2022. Penutupan ini untuk melakukan penyemprotan disinfektan serta pembersihan kandang. Selama penutupan ini berlangsung tidak boleh ada aktivitas penjualan. Dia juga mengatakan sebagian besar sapi yang diperjualbelikan di Pasar Hewan Beringkit didatangkan dari Kabupaten Jembrana, Tabanan, Karangasem, dan Bangli. Dikatakan setiap hari Rabu dan Minggu jual beli sapi di Pasar Hewan Beringkit mencapai 400 sampai 500 ekor.

"Ini untuk kebaikan kita semua, khususnya peternak. Penutupan ini juga telah melalui proses perhitungan yang baik, sehingga diharapkan dapat membuahkan hasil positif," tutur AKP Agus Wicaksana di sela memantau pasar hewan terbesar di Bali ini.

Sementara itu, pasca merebaknya PMK di Buleleng, pasar hewan ternak di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, yang biasanya digunakan sebagai pusat penjualan sapi Bali oleh peternak Buleleng saat ini ditutup total. Perbekel Desa Pancasari, I Wayan Komiarsa mengatakan penutupan pasar dilakukan untuk mengantisipasi PMK dilakukan sejak 5 Juli 2022. Di pasar tersebut biasanya beroperasi pada hari Selasa dan Sabtu. Peternak yang niasanya menjual sapi di pasar tersebut merupakan peternak dari Desa Pancasari, Wanagiri, Lemukih, Pegayaman, Gitgit, dan Desa Munduk. Namun, semenjak PMK merebak dan instruksi Pemerintah, pasar hewan ternak tersebut untuk sementara dihentikan operasionalnya.

Satu lagi pasar hewan yang ditutup berada di Desa Pejarakan Kecamatan Gerokgak, Buleleng. Perbekel Pejarakan Made Astawa mengatakan pasar hewan di desanya ditutup menyusul ditemukannya sejumlah sapi yang terindikasi mengalami gejala PMK. Gejala itu muncul sekitar dua pekan terakhir.

FOTO: Pasar hewan di Buleleng ditutup, untuk mencegah merebaknya wabah PMK .-ZAKKY

"Kami sudah laporkan ke Dinas Pertanian. Apakah PMK atau tidak, kami belum tahu karena hasil uji sampel belum keluar. Kami sudah minta peternak menyemprot kandang dengan disinfektan secara berkala dan hewan yang sakit agar dipisahkan. Supaya tidak cepat menular," kata Astawa. *pol, ode, mz

Komentar