Pasar Umum Sepi Akibat Penutupan Pasar Sapi Beringkit
MANGUPURA, NusaBali
Kebijakan penutupan Pasar Sapi Beringkit berimbas pada pasar umum yang juga berada dalam satu areal.
Pasca penutupan jual beli sapi, aktivitas pasar umum ikut sepi, Rabu (6/7). Direktur Utama Perumda Pasar Mangu Giri Sedana (MGS) Badung, I Made Sukantra, mengatakan setelah transaksi jual beli sapi ditutup sementara, pasar umum dan pasar unggas juga terkenda dampak. “Dampak pasti ada. Pasar unggas, pasar umum juga ikut sepi,” kata Sukantra.
Dikatakan, transaksi jual beli sapi sejatinya sudah terlihat menurut sejak merebaknya pandemi Covid-19. Kini isu PMK menyeruak, penjualan lebih anjlok lagi. Padahal persiapan Idul Adha merupakan momen meningkatnya transaksi jual beli sapi di Pasar Sapi Beringkit.
Sukantra mengatakan, jika pada hari biasa terutama sebelum pandemi Covid-19, memontum menjelang Idul Adha, penjualan sapi bisa mencapai ribuan ekor. “Namun, sejak pandemi Covid-19 terjadi penurunan. Bahkan sejak merebaknya PMK, rata-rata sekali pasaran penjualan hanya 600-700 ekor,” katanya sembari berharap agar permasalahan PMK ini bisa cepat selesai, sehingga aktivitas di kembali seperti sediakala.
Terkait pemenuhan daging sapi jelang Idul Adha, lanjut Sukantara sudah dikoordinasikan dengan Dinas Pertanian dan Pangan Badung. Bahkan dari Dinas Pertanian dan Pangan akan berkoordinasi dengan sejumlah rumah potong.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Badung Wayan Wijana mengakui stok sapi untuk Idul Adha sudah mencukupi. “Masyarakat kami imbau untuk membeli sapi pada kelompok-kelompok ternak yang ada di Badung atau daerah yang masih bebas dari PMK,” katanya. *ind
1
Komentar