Ditjen Bimas Hindu Monev 2 TK Hindu
AMLAPURA, NusaBali
Direktorat Jenderal Bimas Hindu Kementerian Agama RI melakukan monitoring dan evaluasi (monev) di dua TK Hindu di Karangasem untuk melakukan visitasi lapangan sebelum memberikan bantuan.
Pejabat yang turun melakukan monev yakni Analis Informasi Pengembangan SDM Aparatur Bimas Hindu Kemenag RI, Pande Agus Darwata. Kedua TK Hindu yang dipantau yakni Pratama Widya Pasraman (PWP) Widya Sari dan PWP Lascarya Paramaseva di Banjar Darma Winangun, Desa Tianyar Timur, Kecamatan Kubu, Karangasem, Rabu (6/7).
Kedatangan Pande Agus Darwata didampingi Kasi Pendidikan Agama Hindu Kantor Kementerian Agama Karangasem I Nyoman Astawa. Kunjungan di PWP Lascarya Paramaseva diterima pendiri I Made Putu Kawi Suardana dan Kasek I Gede Konyolan SPd. Dalam pertemuan itu, Pande Agus Darwata mengatakan telah menerima proposal dari PWP Lascarya Paramaseva yang mengajukan permohonan bantuan biaya membangun pagar sekolah. Sebelum menyalurkan bantuan, perlu monitoring ke lapangan untuk menyocokkan proposal dengan kondisi riil di lapangan. “Sekolah berdiri sejak tahun 2018, namun belum ada pagar,” jelas Pande Agus Darwata.
Pendiri PWP Lascarya Paramaseva, I Made Putu Kawi Suardana membenarkan mengirim proposal mohon bantuan biaya pembangunan pagar sekolah. Sebab antara bangunan sekolah dengan tegalan tidak ada tembok pembatasnya. Terpisah, pendiri PWP Widya Sari, I Ketut De Sujana Martana membenarkan PWP Widya Sari dimonitoring oleh Bimas Hindu Kemenag. “Tahun lalu kami mengajukan bantuan sarana dan prasarana,” jelas De Sujana. *k16
Kedatangan Pande Agus Darwata didampingi Kasi Pendidikan Agama Hindu Kantor Kementerian Agama Karangasem I Nyoman Astawa. Kunjungan di PWP Lascarya Paramaseva diterima pendiri I Made Putu Kawi Suardana dan Kasek I Gede Konyolan SPd. Dalam pertemuan itu, Pande Agus Darwata mengatakan telah menerima proposal dari PWP Lascarya Paramaseva yang mengajukan permohonan bantuan biaya membangun pagar sekolah. Sebelum menyalurkan bantuan, perlu monitoring ke lapangan untuk menyocokkan proposal dengan kondisi riil di lapangan. “Sekolah berdiri sejak tahun 2018, namun belum ada pagar,” jelas Pande Agus Darwata.
Pendiri PWP Lascarya Paramaseva, I Made Putu Kawi Suardana membenarkan mengirim proposal mohon bantuan biaya pembangunan pagar sekolah. Sebab antara bangunan sekolah dengan tegalan tidak ada tembok pembatasnya. Terpisah, pendiri PWP Widya Sari, I Ketut De Sujana Martana membenarkan PWP Widya Sari dimonitoring oleh Bimas Hindu Kemenag. “Tahun lalu kami mengajukan bantuan sarana dan prasarana,” jelas De Sujana. *k16
Komentar