20 Desa di Karangasem Rawan Air
AMLAPURA, NusaBali
Kabid Cipta Karya Dinas PUPR (Pekerjaan Umum Penataan Ruang) Karangasem I Ketut Prama Budarta mengatakan sebanyak 20 desa di Kabupaten Karangasem rawan air.
Dinas PUPR Karangasem belum bisa berikan pelayanan air bersih di 20 desa karena di desa itu minim mata air selain faktor geografis dan infrastruktur. Program pelayanan air bersih telah dilakukan secara berlapis dengan program Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (Pamsimas), DAK (dana alokasi khusus), dan BKK (bantuan khusus keuangan).
Ketut Prama mengatakan, sesuai SK Bupati Karangasem Nomor 571 Tahun 2018, tercatat 24 desa rawan air. Setelah ada proyek pelayanan air bersih dengan DAK dan Pamsimas, sebanyak 4 desa keluar dari status desa rawan air. Keempat desa itu yakni Desa Tenganan Kecamatan Manggis, Desa Sukadana Kecamatan Kubu, Desa Amerta Bhuana Kecamatan Selat, dan Desa Sebudi Kecamatan Selat. “Sekarang tinggal 20 desa berstatus desa rawan air,” jelas Ketut Prama, Kamis (7/7).
Sebanyak 20 desa rawan air yakni Desa Besakih, Desa Pempatan, Desa Jungutan, Desa Buana Giri, Desa Tri Eka Bhuana, Desa Tangkup, Desa Nawakerti, Desa Datah, Desa Bunutan, Desa Bukit, Desa Seraya Timur, Desa Gegelang, Desa Tianyar, Desa Tianyar Tengah, Desa Tianyar Barat, Desa Ban, Desa Baturinggit, Desa Kubu, Desa Dukuh, dan Desa Tulamben. Pada tahun 2022 ada anggaran dari DAK untuk Desa Tri Eka Bhuana, Desa Bunutan, Desa Kesimpar, Desa Bebandem, Desa Peringsari, dan Desa Manggis. “Anggaran DAK yang didapatkan desa bervariasi, kisaran Rp 300 juta hingga Rp 1,5 juta. Pengerjaannya swakelola, dengan harapan bisa memenuhi syarat agar tidak lagi desa tersebut rawan air,” harap Ketut Prama.
Istimewa, Desa Sukadana, Kecamatan Kubu, keluar dari status rawan air. Padahal di Kecamatan Kubu dikenal daerah kering. Kecamatan Kubu dikenal tanpa ada mata air. “Hanya mengandalkan air bawah tanah yang diangkat menggunakan pompa,” jelas Ketut Prama. Terpisah, Perbekel Desa Sukadana I Gede Suardana mengakui upaya mengoptimalkan pelayanan air di Desa Sukadana sejak lima tahun lalu. “Tinggal dua banjar belum optimal dapat pelayanan air, tetapi bisa dilakukan pelayanan dengan menggunakan mobil tangki,” jelas Gede Suardana. Tahun 2022 dari 8 banjar dinas, fokus mewujudkan pelayanan air bersih di Banjar Nusu dan Banjar Kayuaya. *k16
Komentar