Satgas Gelar Vaksin PMK di Desa Demulih
BANGLI, NusaBali
Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Kabupaten Bangli menggelar vaksinasi sapi di Desa Demulih, Kecamatan Susut, Bangli, Kamis (7/7).
Vaksinasi juga akan menyasar Desa Buahan Kecamatan Kintamani dan desa-desa penyangga. Selama tiga hari, Satgas targetkan vaksin 14.000 ekor sapi.
Wakil Ketua II Satgas Penanganan PMK Kabupaten Bangli, Letkol Arh Sutrisno mengatakan, satgas melakukan upaya pencegahan penyebaran PMK dengan penyemprotan disinfektan dan vaksinasi. Pembatasan lalu lintas ternak dengan menutup sementara pasar hewan. “Indikasi penyebaran PMK berasal dari pasar hewan,” ungkap Letkol Sutrisno yang juga Dandim 1626/Bangli ini. Estimasi jumlah populasi sapi di Bangli sebanyak 68.888 ekor.
Letkol Sutrisno mengungkapan, estimasi jumlah sapi di dua desa terdampak yakni Desa Demulih Kecamatan Susut dan Desa Buahan Kecamatan Kintamani sebanyak 14.549 ekor. “Kami target dalam tiga hari vaksinasi di desa terdampak bisa diselesaikan. Kami akan lanjutkan dengan sasaran yang lebih luas,” beber Letkol Sutrisno. Dandim 1626/Bangli ini optimis vaksinasi hewan ternak bisa segera dituntaskan. Di Bangli ada sekitar 200.000 ekor hewan ternak. “Dengan vaksinasi ini kami harapkan tidak ada penyebaran PMK lebih luas lagi,” harap Letkol Sutrisno.
Kadis Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli, I Made Alit Parwata mengimbau para peternak tidak melakukan jual beli sapi maupun memindahkan sapinya. Khusus sapi untuk kurban dipastikan sehat dan memiliki sertifikat. Dinas PKP Bangli telah menyiapkan dokter hewan untuk memeriksa hewan kurban. Pemeriksaan dilakukan saat masih hidup ataupun telah disembelih. “Pemeriksaan untuk memastikan layak tidaknya daging dikonsumsi. Pemotongnya dilakukan oleh tenaga khusus,” jelas Alit Parwata.
Menurut Alit Parwata pemenuhan hewan kurban di Bangli sudah sangat mencukupi. Tidak sampai mendatangkan sapi kurban dari luar daerah. “Sementara tidak bisa mendatangkan hewan kurban dari luar Bangli. Sebab berpengaruh karena perjalanan distribusi dan mobilisasinya,” sebut mantan Kadis Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu ini. *esa
Wakil Ketua II Satgas Penanganan PMK Kabupaten Bangli, Letkol Arh Sutrisno mengatakan, satgas melakukan upaya pencegahan penyebaran PMK dengan penyemprotan disinfektan dan vaksinasi. Pembatasan lalu lintas ternak dengan menutup sementara pasar hewan. “Indikasi penyebaran PMK berasal dari pasar hewan,” ungkap Letkol Sutrisno yang juga Dandim 1626/Bangli ini. Estimasi jumlah populasi sapi di Bangli sebanyak 68.888 ekor.
Letkol Sutrisno mengungkapan, estimasi jumlah sapi di dua desa terdampak yakni Desa Demulih Kecamatan Susut dan Desa Buahan Kecamatan Kintamani sebanyak 14.549 ekor. “Kami target dalam tiga hari vaksinasi di desa terdampak bisa diselesaikan. Kami akan lanjutkan dengan sasaran yang lebih luas,” beber Letkol Sutrisno. Dandim 1626/Bangli ini optimis vaksinasi hewan ternak bisa segera dituntaskan. Di Bangli ada sekitar 200.000 ekor hewan ternak. “Dengan vaksinasi ini kami harapkan tidak ada penyebaran PMK lebih luas lagi,” harap Letkol Sutrisno.
Kadis Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli, I Made Alit Parwata mengimbau para peternak tidak melakukan jual beli sapi maupun memindahkan sapinya. Khusus sapi untuk kurban dipastikan sehat dan memiliki sertifikat. Dinas PKP Bangli telah menyiapkan dokter hewan untuk memeriksa hewan kurban. Pemeriksaan dilakukan saat masih hidup ataupun telah disembelih. “Pemeriksaan untuk memastikan layak tidaknya daging dikonsumsi. Pemotongnya dilakukan oleh tenaga khusus,” jelas Alit Parwata.
Menurut Alit Parwata pemenuhan hewan kurban di Bangli sudah sangat mencukupi. Tidak sampai mendatangkan sapi kurban dari luar daerah. “Sementara tidak bisa mendatangkan hewan kurban dari luar Bangli. Sebab berpengaruh karena perjalanan distribusi dan mobilisasinya,” sebut mantan Kadis Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu ini. *esa
1
Komentar