ABK Bersimbah Darah Gegerkan Pelabuhan Benoa
Berdasarkan hasil pemeriksaan di TKP luka yang diderita korban akibat benda tajam.
DENPASAR, NusaBali
Seorang Anak Buah Kapal (ABK) KM Perintis 01, Aldi Prastiyo, 21 ditemukan sekarat dalam kondisi bersimbah darah di areal taman Pelindo III tepatnya di depan Kantor Navigasi Pelabuhan Benoa, Pedungan, Denpasar Selatan, Kamis (7/7) pukul 16.30 Wita. Kepala dan wajah korban menderita luka-luka yang cukup parah hingga mengeluarkan banyak darah.
Pada saat ditemukan, korban dalam posisi tidur di lantai semen. Pada saat itu korban mengenakan jaket wana hitam dan celana panjang jeans. Baju dan celananya dipenuhi darah segar. Awalnya korban tidak dikenali, karena tidak ditemukan identitasnya. Namun, setelah dicek oleh warga sekitar, ternyata korban adalah ABK KM Perintis 01.
Belum diketahui secara persis penyebab korban asal Dusun Krajan RT/RW 002/013, Desa Karangsono, Kecamatan Bangsal Sari, Kabupaten Jember, Jawa Timur itu menderita luka-luka. Kuat dugaan pria kelahiran 4 Juli 2001 itu menjadi korban penganiayaan. Hingga kemarin, korban belum bisa dimintai keterangan oleh polisi, sebab masih dalam perawatan intensif oleh tim medis di RSUP Sanglah, Denpasar.
Kapolsek Kawasan Pelabuhan Benoa Kompol Nyoman Wiranata dikonfirmasi, Jumat (8/7) mengungkapkan, korban pertamakali ditemukan oleh seorang tukang bersih yang sedang sapu di sekitar lokasi ditemukannya korban. Pada saat ditemukan korban dalam kondisi lemas dan bersimbah darah.
Kejadian itu pun dilaporkan kepada ABK kapal yang lain yang berada di sekitar Pelabuhan Benoa. Hingga akhirnya dilaporkan oleh seorang ABK bernama Arpan ke Mapolsek Kawasan Pelabuhan Benoa. Menerima informasi itu, aparat Polsek Kawasan Pelabuhan Benoa langsung mendatangi lokasi TKP guna melakukan penyelidikan.
"Sampai saat ini masih dalam penyelidikan. Dugaannya korban dianiaya orang. Namun demikian bagaimana cerita terjadinya peristiwa itu belum bisa digambarkan," ungkap Kompol Wiranata saat dikonfirmasi melalui telepon kemarin siang.
Kapolsek mengatakan pada saat korban ditemukan, di lokasi TKP hanya ada korban seorang diri. Kondisinya bersimbah darah dan tak sadarkan diri. Korban menderita luka pada bagian kepala dan wajah. Berdasarkan hasil pemeriksaan di TKP luka yang diderita korban akibat benda tajam.
"Namun demikian belum diketahui apakah kena tikaman pisau atau karena benda lain. Sebab di lokasi TKP ditemukan pecahan botol bir. Kuat dugaan korban itu sebelum kejadian pesta Miras di lokasi TKP bersama beberapa orang lainnya," tutur Kompol Wiranata.
Hingga kemarin, aparat Polsek Kawasan Pelabuhan Benoa masih kesulitan untuk mengungkap kasus tersebut. Pada saat kejadian, ungkap Kapolsek, tidak ada yang melihat. Belum ada saksi yang melihat langsung kejadian itu diperiksa.
"Kami masih mencari informasi yang mendalam untuk mengungkap kasus tersebut. Sebab, hingga pagi ini korban belum bisa dimintai keterangan karena kondisinya masih dalam perawatan intensif di RSUP Sanglah," ungkap Kapolsek.
Kapolsek mengungkapkan, kesimpulan sementara berdasarkan hasil olah TKP, peristiwa tersebut terlebih dahulu terjadi pesta Miras. Dugaan itu karena di lokasi ditemukan botol bir. Selain itu pada saat ditemukan, korban berbau alkohol.
"Luka-luka yang diderita korban itu belum bisa diidentifikasi. Apakah korban dipukul pakai botol atau karena benda lainnya. Di sana di temukan pecahan botol bir," tutur Kompol Wiranata.
Hal senada disampaikan oleh Kasi Humas Polresta Denpasar Iptu Ketut Sukadi. Kasi Humas menambahkan, di lokasi TKP ditemukan Miras, terdiri dari 1 botol Aqua tanggung arak, 1 botol anggur merah, 1 buah kotak kosong berlabelkan KOMIK, dan pecahan botol bir.
"Kuat dugaan korban itu dianiaya oleh temannya saay pesta miras. Hingga saat ini anggota di lapangan masih melakukan penyidikan," tutur Iptu Ketut Sukadi. 7 pol
1
Komentar