LDII Bali Potong Ratusan Hewan Kurban, di Masjid Baiturrahmah Dusun Wanasari 37 Ekor
Libatkan Dinas Pertanian, Dibagikan ke Umat Lintas Agama
DENPASAR, NusaBali
Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Bali memotong ratusan hewan kurban saat Idul Adha 1443 Hijriah/2022 di Sekretariat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Bali, Kelurahan Padangsambian, Denpasar Barat, Minggu (10/7).
Wakil Ketua DPW LDII Provinsi Bali H Hardilan mengatakan untuk LDII seluruh Bali memotong sebanyak 103 ekor sapi dan 220 ekor kambing. Jumlah kambing yang disembelih tahun ini menurun sebanyak 10 persen. Harga hewan kurban mengalami peningkatan akibat adanya penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak, sehingga sapi dan kambing menjadi langka.
Menurutnya kambing yang sebelumnya harganya Rp 1,5 juta kini menjadi Rp 2,5 juta bahkan Rp 3,5 juta. “Jumlah hewannya menurun karena harganya meningkat,” kata Hardilan.
Sementara sapi yang semula Rp 10 juta kini menjadi Rp 20 juta dengan berat 400 sampai 500 kilogram. Untuk seluruh LDII di Bali membuat paket daging kurban sebanyak 10 ribu paket. Paket daging ini dibagikan kepada umat atau masyarakat yang memesan maupun yang membutuhkan.
Dalam pelaksanaan pemotongan khusus di Sekretariat LDII Bali melibatkan sebanyak 50 orang panitia termasuk juru sembelih halal. “Kami tidak memandang suku, ras, agama. Intinya yang meminta dan membutuhkan wajib kami berikan. Pemotongan harus selesai pukul 14.00 Wita agar tidak terlalu sore,” imbuh Hardilan.
Pembagian daging kurban ini dilakukan secara door to door ke rumah-rumah sehingga tidak menimbulkan kerumunan. Sementara untuk kesehatan hewan kurban juga sudah ada pengecekan dari Dinas Peternakan Provinsi Bali. “Dari hasil pengecekan semua dinyatakan aman. Karena memang hewan yang akan disembelih kami cek kesehatan dan fisiknya,” tandas Hardilan.
Sementara itu meski sempat diwarnai hujan, ribuan umat Islam mengikuti salat Ied pada pukul 07.00-07.50 Wita di Masjid Raya Baiturrahmah, Jalan Ahmad Yani, Dusun Wanasari, Desa Dauh Puri Kaja, Denpasar Utara.
Ketua Yayasan Masjid Raya Baiturrahmah H Junaidi, ditemui usai salat Ied menuturkan perayaan Idul Adha di Masjid Raya Baiturrahmah mengikuti keputusan pemerintah, yakni pada Minggu (10/7). Selain di dalam masjid, sebagian umat terpaksa mengikuti shalat dari SDN 4 dauh Puri yang berada di belakang masjid.
“Masjid ini kapasitasnya 4.000 orang. Gang-gang dipergunakan juga. Tapi karena tadi hujan, SD di sebelah juga dipergunakan, jadi sekitar 5.000-an orang (yang shalat Ied, Red),” ujar Junaidi.
Junaidi menyebut protokol kesehatan masih menjadi perhatian pihaknya. Di depan masjid disediakan tempat mencuci tangan dan hand sanitizer. Umat juga diimbau tetap menggunakan masker.
Sementara dari sisi pengamanan dilaksanakan para pemuda masjid yang terhimpun dalam FPWB (Forum Pemuda Wanasari Bersatu) sebanyak 30 orang dibantu Babinsa/Bhabinkamtibmas setempat.
Menurut Junaidi, hewan kurban pada perayaan Idul Adha kali ini berjumlah 37 ekor terdiri dari 34 ekor kambing dan tiga ekor sapi.
Dari sisi kesehatan hewan kurban, seluruhnya dalam kondisi sehat. Junaidi menyebut petugas dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali sudah melakukan pemeriksaan dan menyatakan kondisi hewan-hewan kurban dalam kondisi layak konsumsi.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Bali Komang Sri Marheni, mengatakan setidaknya ada 600 titik tempat salat Idul Adha di seluruh Bali, termasuk di Kota Denpasar yang berjumlah 62 titik lokasi. Dia berharap umat tetap memperhatikan protokol kesehatan dalam menjalankan ibadah.
“Untuk menjaga kondusivitas dan ketenangan beribadah, harap berkoordinasi dengan aparat desa, pecalang, dan aparat berwenang, sebagai bentuk kerja sama pengamanan dalam upaya pelaksanaan moderasi beragama,” ujar Sri Marheni.
Pun terkait wabah PMK di Bali, Sri Marheni mengingatkan agar hewan kurban dipastikan kesehatannya dengan berkoordinasi dengan dinas kesehatan dan pihak terkait lainnya. *mis, cr78
Komentar