MPLS, Siswa Baru Dikenalkan Kurikulum Merdeka
NEGARA, NusaBali
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi siswa baru tahun ajaran 2022/2023 di Kabupaten Jembrana akan dilaksanakan mulai Selasa (12/7).
Dinas Pendidikan dan Kepemudaan Olahraga (Dikpora) Jembrana menjadwalkan MPLS berlangsung selama sepekan.
Selain pengenalan sekolah, MPLS di Jembrana tahun ini akan diisi pengenalan tentang Kurikulum Merdeka yang akan diterapkan kepada para siswa baru di tingkat SD maupun SMP.
Sesuai data Dinas Dikpora Jembrana, ada sebanyak 7.231 siswa baru SD dan SMP di Jembrana tahun ini. Terdiri dari 3.544 siswa baru SD yang terbagi dalam 194 rombongan belajar (rombel), dan 3.687 siswa baru SMP yang terbagi dalam 121 rombel. "PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) sudah selesai dan berjalan lancar. Mulai Selasa sudah akan dilaksanakan MPLS," ujar Kepala Dinas Dikpora Jembrana I Gusti Putu Anom Saputra, Minggu (10/7).
Untuk pelaksanaan MPLS, kata Anom, dijadwalkan berlangsung dalam sepekan awal tahun ajaran baru ini. Tepatnya untuk SD berlangsung hingga Sabtu (16/7), dan SMP hingga Jumat (15/7). Dalam MPLS nanti, para siswa akan diajak mengenal tentang lingkungan sekolah mereka. Di samping itu, juga ada pengenalan tentang kurikulum baru, yakni Kurikulum Merdeka yang juga akan mulai diterpakan tahun ini.
Anom menjelaskan, Kurikulum Merdeka akan diberlakukan di jenjang SD untuk siswa kelas I dan kelas IV. Sementara SMP diterapkan untuk siswa kelas VII. "Ya nanti seluruh siswa baru SD (kelas I) ataupun SMP (kelas VII) dan sudah akan mengikuti pembelajaran sesuai Kurikulum Merdeka. Termasuk untuk siswa kelas IV SD, tahun ini juga pakai Kurikulum Merdeka. Sedangkan kelas lainnya, masih tetap menggunakan Kurikulum 2013. Jadi ada dua kurikulum," ujar mantan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Jembrana ini.
Menurut Anom, dalam Kurikulum Merdeka ini mengedepankan pembelajaran sesuai bakat dan minat siswa. Untuk materi pelajaran yang diberikan kepada setiap siswa tidak harus sama. "Jadi mereka sifatnya merdeka belajar. Anak-anak tidak bisa disamakan. Kalau ada yang suka matematika, tidak bisa disamakan dengan yang suka seni rupa. Begitu juga seterusnya. Intinya lebih mengasah sesuai minat dan bakat siswa," ucap Anom.
Anom mengatakan, sekolah-sekolah di Jembrana dipastikan siap menerapkan Kurikulum Merdeka tersebut. Selain memberikan workshop, kesiapan sekolah-sekolah di Jembrana telah direview dinas. "Sekolah sudah siap. Kita juga sudah adakan review dan evaluasi tentang kesiapan masing-masing sekolah. Dari sekolah sudah siap. Makanya kita juga putuskan menerapkan Kurikulum Merdeka mulai tahun ini," ujar Anom.
Ke depan, sambung Anom, penerapan Kurikulum Merdeka ini akan dilakukan secara bertahap. Nantinya, ketika siswa baru yang sudah mengikuti Kurikulum Merdeka tahun ini, akan kembali mengikuti Kurikulum Merdeka saat naik ke kelas berikutnya.
"Jadi yang kelas I tahun ini, nanti saat naik kelas II tahun depan tetap pakai Kurikulum Merdeka. Sama juga yang kelas IV, nanti kelas V tetap Kurikulum Merdeka. Arahnya nanti semua kelas pakai Kurikulum Merdeka," pungkas Anom. *ode
Selain pengenalan sekolah, MPLS di Jembrana tahun ini akan diisi pengenalan tentang Kurikulum Merdeka yang akan diterapkan kepada para siswa baru di tingkat SD maupun SMP.
Sesuai data Dinas Dikpora Jembrana, ada sebanyak 7.231 siswa baru SD dan SMP di Jembrana tahun ini. Terdiri dari 3.544 siswa baru SD yang terbagi dalam 194 rombongan belajar (rombel), dan 3.687 siswa baru SMP yang terbagi dalam 121 rombel. "PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) sudah selesai dan berjalan lancar. Mulai Selasa sudah akan dilaksanakan MPLS," ujar Kepala Dinas Dikpora Jembrana I Gusti Putu Anom Saputra, Minggu (10/7).
Untuk pelaksanaan MPLS, kata Anom, dijadwalkan berlangsung dalam sepekan awal tahun ajaran baru ini. Tepatnya untuk SD berlangsung hingga Sabtu (16/7), dan SMP hingga Jumat (15/7). Dalam MPLS nanti, para siswa akan diajak mengenal tentang lingkungan sekolah mereka. Di samping itu, juga ada pengenalan tentang kurikulum baru, yakni Kurikulum Merdeka yang juga akan mulai diterpakan tahun ini.
Anom menjelaskan, Kurikulum Merdeka akan diberlakukan di jenjang SD untuk siswa kelas I dan kelas IV. Sementara SMP diterapkan untuk siswa kelas VII. "Ya nanti seluruh siswa baru SD (kelas I) ataupun SMP (kelas VII) dan sudah akan mengikuti pembelajaran sesuai Kurikulum Merdeka. Termasuk untuk siswa kelas IV SD, tahun ini juga pakai Kurikulum Merdeka. Sedangkan kelas lainnya, masih tetap menggunakan Kurikulum 2013. Jadi ada dua kurikulum," ujar mantan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Jembrana ini.
Menurut Anom, dalam Kurikulum Merdeka ini mengedepankan pembelajaran sesuai bakat dan minat siswa. Untuk materi pelajaran yang diberikan kepada setiap siswa tidak harus sama. "Jadi mereka sifatnya merdeka belajar. Anak-anak tidak bisa disamakan. Kalau ada yang suka matematika, tidak bisa disamakan dengan yang suka seni rupa. Begitu juga seterusnya. Intinya lebih mengasah sesuai minat dan bakat siswa," ucap Anom.
Anom mengatakan, sekolah-sekolah di Jembrana dipastikan siap menerapkan Kurikulum Merdeka tersebut. Selain memberikan workshop, kesiapan sekolah-sekolah di Jembrana telah direview dinas. "Sekolah sudah siap. Kita juga sudah adakan review dan evaluasi tentang kesiapan masing-masing sekolah. Dari sekolah sudah siap. Makanya kita juga putuskan menerapkan Kurikulum Merdeka mulai tahun ini," ujar Anom.
Ke depan, sambung Anom, penerapan Kurikulum Merdeka ini akan dilakukan secara bertahap. Nantinya, ketika siswa baru yang sudah mengikuti Kurikulum Merdeka tahun ini, akan kembali mengikuti Kurikulum Merdeka saat naik ke kelas berikutnya.
"Jadi yang kelas I tahun ini, nanti saat naik kelas II tahun depan tetap pakai Kurikulum Merdeka. Sama juga yang kelas IV, nanti kelas V tetap Kurikulum Merdeka. Arahnya nanti semua kelas pakai Kurikulum Merdeka," pungkas Anom. *ode
Komentar