Pemkab Badung Ajak Pengusaha Serap 34.000 Populasi Sapi
MANGUPURA, NusaBali.com – Penanganan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak berdampak besar secara ekonomi bagi para peternak di Kabupaten Badung. Pembatasan mobilitas hewan ke luar daerah dan penutupan Pasar Hewan Beringkit memotong perputaran roda perekonomian peternak.
Hal ini menjadi problem tersendiri bagi Badung karena memiliki populasi yang sapi besar. “Berdasarkan pendataan, di Badung itu terdapat 34 ribu ekor sapi, kemudian, babi sebanyak 24 ribu ekor, kambing sebanyak 400 ekor, dan kuda sebanyak 49 ekor,” jelas I Wayan Wijana, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung pada saat rapat pembentukan Satuan Tugas (Satgas) PMK Kabupaten Badung, Senin (4/7/2022) siang.
Mengingat status Kabupaten Badung yang diklaim belum ada ditemukan kasus terkonfirmasi, menurut I Ketut Hari Suyasa, Ketua Gabungan Usaha Peternakan Babi Indonesia (GUPBI) Provinsi Bali, momentum ini harus dimanfaatkan untuk menyerap pasokan hewan setempat.
“Begini saja, semua pelaku usaha pemotongan sapi maupun babi dipanggil saja sekali-sekali, diajak mengobrol, bisa tidak mereka beli yang ada di Badung dulu? Jangan mengambil ke luar daerah,” tegas Hari Suyasa saat memberikan rekomendasi kepada ketua rapat pembentukan Satgas PMK Kabupaten Badung, I Wayan Adi Arnawa, Sekretaris Daerah Kabupaten Badung sekaligus Ketua Satgas PMK Kabupaten Badung, Senin siang.
Hari Suyasa menambahkan selain pengusaha pemotongan hewan, pemilik pengolahan daging juga harus dilibatkan agar daging yang sudah dipotong bisa segera diproses lanjutan. “Masukan ke meat processing dijadikan sosis sehingga tidak ada daging mentah yang masuk ke pasar,” imbuhnya.
Rekomendasi ini pun disambut baik oleh Ketua Satgas PMK Kabupaten Badung pada rapat lanjutan penanganan PMK pada Jumat (8/7/2022) dengan agenda mengumpulkan pengusaha pemotongan hewan dan industri pengolahan daging.
Langkah ini diharapkan dapat meminimalisir dampak ekonomi yang dihadapi peternak dan juga mampu mengikis pasokan sapi di Kabupaten Badung sehingga potensi terjadinya penyebaran PMK semakin rendah. *rat
Komentar