Politisi Lintas Partai DPRD Bali Parum di Pundukdawa
Jelang Karya di Pura Penataran Agung Catur Parahyangan Ratu Pasek
DENPASAR, NusaBali
Pembangunan palinggih utama Pura Penataran Agung Catur Parahyangan Ratu Pasek, Linggih Ida Batara Mpu Ghana, di kawasan perbukitan Banjar Pundukdawa, Desa Pakraman Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung telah rampung. Para politisi lintas parpol DPRD Bali dari pasemetonan Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) pun sempat tangkil dan parum di Pura Penataran Agung Catur Parah-yangan Ratu Pasek, Minggu (2/4).
Dalam parum Minggu kemarin, para politisi dari lintas parpol ini sepakat untuk ngayah serta bantu pembangunan Pura Panataran Agung Catur Parahyangan Ratu Pasek. Mereka yang ikut parum, antara lain, Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama (dari PDIP Dapil Tabanan), I Ketut Kariyasa Adnyana (anggota Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Buleleng)), I Made Budastra (anggota Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Gianyar), I Nengah Wijana (anggota Fraksi Gerindra DPRD Bali Dapil Klungkung), I Nyoman Tirtawan (anggota DPRD Bali dari NasDem Dapil Buleleng), dan I Wayan Kari Subali (anggota DPRD Bali dari NasDem Dapil Karangasem).
Selain para politisi lintas parpol, hadir pula Ketua Majelis Luhur MGPSSR Pusat Ida Pandita Mpu Nade Daksa Mewrta Yoga (sulinggih dari Griya Beraban, Kota Denpasar), 33 sulinggih dari MGPSSR, serta Dulang Mangap (Satgas Pecalang MGPSSR). Mantan Ketua Komisi I DPRD Bali 2009-2014 dari Fraksi PDIP, I Made Arjaya, juga terlihat hadir dalam parum di Pundukdawa kemarin.
Paruman ini dilaksanakan untuk menyongsong digelarnya upacara Ngenteg Linggih Alit, Rsi Ghana, Pamelaspas, Mendem Pedagingan, dan Karya Pujawali di Pura Penataran Agung Catur Parahyangan Ratu Pa-sek yang baru dibangun di perbukitan Banjar Pundukdawa pada Soma Kliwon Kuningan, Senin, 10 April 2017 menmdatang.
Nyoman Adi Wiryatama yang kemarin didampingi Ketua Panitia Pembangunan Pura Panataran Agung Catur Parahyangan Ratu Pasek, Gede Muliarsana, sempat berdialog dengan para sulinggih dan pasemetonan MGPSSR terkait dengan pelaksanaan upacara nanti. Selain itu, juga dialog untuk membahas perencanaan pembangunan pura selanjutnya sampai tuntas.
Dialog diawali dengan masalah pembangunan Pura Panataran Agung Catur Parahyangan Ratu Pasek di perbukitan Pundukdawa, yang dilatarbelakangi adanya peristiwa di Pura Dalem Dasar Buwana, Desa Pakraman Gelgel, Kecamatan Klungkung di mana sulinggih dari trah MGPSSR mengalami penistaan. Adi Wiryatama menyebutkan, pembangunan Linggih Ida Batara Mpu Ghana ini didasari hati yang jengah.
“Namun, jengah itu tidak boleh dilatarbelakangi emosi. Jengah merupakan motivasi dan harus didasari hati tulus ikhlas. Dengan pembangunan Pura Penataran di Pundukdawa ini, kita mengukir sejarah bahwa kita warga negara yang martabatnya sama di hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Ini wujud bhakti kita yang makin meningkat terhadap Ida Batara Kawitan,” ujar mantan Bupati Tabanan dua periode (2000-2005, 2005-2010) ini.
Adi Wiryatama yang kemarin langsung berpartisipasi dengan punia Rp 100 juta, membakar semangat sameton MGPSSR untuk gotong royong dan urunan demi tuntasnya pembangunan Pura Penataran di perbukitan Pundukdawa yang luasnya mencapai hampir 3 hektare.
“Pundukdawa nanti bukan hanya sebagai pura yang bersejarah seperti di Gelgel. Namun, menjadi multifungsi untuk menunjukkan Pasek yang maha agung, The Great Pasek, Pasek yang besar dan agung. Nanti di kawasan ini dibangun pasraman, pusat meditasi, pusat kajian agama Hindu, dan sebagainya. Kalau kita bersatu, bisa,” tegas Sekretaris Deperda DPD PDIP Bali ini.
Sementara, Ketut Kariyasa Adnyana dalam parum kemarin langsung mengatakan kesiapannya ngayah dam memobilisasi pasemetonan sampai pembangunan pura secara fisik selesai. Bahkan, anggota Fraksi PDIP DPRD Bali ini yang langsung mengkoordinasikan pasemetonan lintas partai di DPRD Bali untuk gotong royong dan urunan membantu pembangunan oura.
“Di sini kita tidak bicara warna baju partai. Kalau kita bersatu, apa yang kita cita- citakan pasti akan berhasil. Saya siap untuk ngayah selanjutnya bersama pasemetonan dari wakil rakyat di DPRD Bali,” ujar politisi asal Desa/Kecamatan Busungbiu, Buleleng yang sepekan sebelumnya mengerahkan krama MGPSSR dari Gumi Panji Sakti ngayah dalam persiapan upacara di Pundukdawa ini.
Sementara itu, Ketua Majelis Luhur MGPSSR, Ida Pandita Mpu Nabe Daksa Merta Yoga, mengatakan upacara Ngenteg Linggih, Rsi Ghana, Pamelaspas, Mendem Pedagingan, dan Karya Pujawali di Pura Penataran Agung Catur Parahyangan Ratu Pasek saat Pemacekan Agung, 10 April 2017 nanti, akan melibatkan seluruh sulinggih dari MGPSSR. “Di pasemetonan MGPSSR ada 300 sulinggih. Selama rang-kaian upacara ini, 300 sulinggih akan hadir dan muput prosesinya,” ujar Ida Pandita Nabe Daksa Merta Yoga.
Sebelum puncak karya nanti, sudah didahului dengan upacara melaspas arca/pratima pada Sukra Kliwon Sungsang, Jumat (31/3) lalu. Sedangkan prosesi Mendak Ida Batara ke Pura Besakih, Ngiring Arca/Pratima dari Griya Sakti ke Goa Lawah, Rsi Ghana, akan dilaksanakan pada Radite Wage Kuningan, Minggu (9/4). Puncak Karya Ngenteg Linggih, Ngingkup, lan Piodalan adalah pada Soma Kliwon Kuningan, Senin (10/4). * nat
Pembangunan palinggih utama Pura Penataran Agung Catur Parahyangan Ratu Pasek, Linggih Ida Batara Mpu Ghana, di kawasan perbukitan Banjar Pundukdawa, Desa Pakraman Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung telah rampung. Para politisi lintas parpol DPRD Bali dari pasemetonan Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) pun sempat tangkil dan parum di Pura Penataran Agung Catur Parah-yangan Ratu Pasek, Minggu (2/4).
Dalam parum Minggu kemarin, para politisi dari lintas parpol ini sepakat untuk ngayah serta bantu pembangunan Pura Panataran Agung Catur Parahyangan Ratu Pasek. Mereka yang ikut parum, antara lain, Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama (dari PDIP Dapil Tabanan), I Ketut Kariyasa Adnyana (anggota Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Buleleng)), I Made Budastra (anggota Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Gianyar), I Nengah Wijana (anggota Fraksi Gerindra DPRD Bali Dapil Klungkung), I Nyoman Tirtawan (anggota DPRD Bali dari NasDem Dapil Buleleng), dan I Wayan Kari Subali (anggota DPRD Bali dari NasDem Dapil Karangasem).
Selain para politisi lintas parpol, hadir pula Ketua Majelis Luhur MGPSSR Pusat Ida Pandita Mpu Nade Daksa Mewrta Yoga (sulinggih dari Griya Beraban, Kota Denpasar), 33 sulinggih dari MGPSSR, serta Dulang Mangap (Satgas Pecalang MGPSSR). Mantan Ketua Komisi I DPRD Bali 2009-2014 dari Fraksi PDIP, I Made Arjaya, juga terlihat hadir dalam parum di Pundukdawa kemarin.
Paruman ini dilaksanakan untuk menyongsong digelarnya upacara Ngenteg Linggih Alit, Rsi Ghana, Pamelaspas, Mendem Pedagingan, dan Karya Pujawali di Pura Penataran Agung Catur Parahyangan Ratu Pa-sek yang baru dibangun di perbukitan Banjar Pundukdawa pada Soma Kliwon Kuningan, Senin, 10 April 2017 menmdatang.
Nyoman Adi Wiryatama yang kemarin didampingi Ketua Panitia Pembangunan Pura Panataran Agung Catur Parahyangan Ratu Pasek, Gede Muliarsana, sempat berdialog dengan para sulinggih dan pasemetonan MGPSSR terkait dengan pelaksanaan upacara nanti. Selain itu, juga dialog untuk membahas perencanaan pembangunan pura selanjutnya sampai tuntas.
Dialog diawali dengan masalah pembangunan Pura Panataran Agung Catur Parahyangan Ratu Pasek di perbukitan Pundukdawa, yang dilatarbelakangi adanya peristiwa di Pura Dalem Dasar Buwana, Desa Pakraman Gelgel, Kecamatan Klungkung di mana sulinggih dari trah MGPSSR mengalami penistaan. Adi Wiryatama menyebutkan, pembangunan Linggih Ida Batara Mpu Ghana ini didasari hati yang jengah.
“Namun, jengah itu tidak boleh dilatarbelakangi emosi. Jengah merupakan motivasi dan harus didasari hati tulus ikhlas. Dengan pembangunan Pura Penataran di Pundukdawa ini, kita mengukir sejarah bahwa kita warga negara yang martabatnya sama di hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Ini wujud bhakti kita yang makin meningkat terhadap Ida Batara Kawitan,” ujar mantan Bupati Tabanan dua periode (2000-2005, 2005-2010) ini.
Adi Wiryatama yang kemarin langsung berpartisipasi dengan punia Rp 100 juta, membakar semangat sameton MGPSSR untuk gotong royong dan urunan demi tuntasnya pembangunan Pura Penataran di perbukitan Pundukdawa yang luasnya mencapai hampir 3 hektare.
“Pundukdawa nanti bukan hanya sebagai pura yang bersejarah seperti di Gelgel. Namun, menjadi multifungsi untuk menunjukkan Pasek yang maha agung, The Great Pasek, Pasek yang besar dan agung. Nanti di kawasan ini dibangun pasraman, pusat meditasi, pusat kajian agama Hindu, dan sebagainya. Kalau kita bersatu, bisa,” tegas Sekretaris Deperda DPD PDIP Bali ini.
Sementara, Ketut Kariyasa Adnyana dalam parum kemarin langsung mengatakan kesiapannya ngayah dam memobilisasi pasemetonan sampai pembangunan pura secara fisik selesai. Bahkan, anggota Fraksi PDIP DPRD Bali ini yang langsung mengkoordinasikan pasemetonan lintas partai di DPRD Bali untuk gotong royong dan urunan membantu pembangunan oura.
“Di sini kita tidak bicara warna baju partai. Kalau kita bersatu, apa yang kita cita- citakan pasti akan berhasil. Saya siap untuk ngayah selanjutnya bersama pasemetonan dari wakil rakyat di DPRD Bali,” ujar politisi asal Desa/Kecamatan Busungbiu, Buleleng yang sepekan sebelumnya mengerahkan krama MGPSSR dari Gumi Panji Sakti ngayah dalam persiapan upacara di Pundukdawa ini.
Sementara itu, Ketua Majelis Luhur MGPSSR, Ida Pandita Mpu Nabe Daksa Merta Yoga, mengatakan upacara Ngenteg Linggih, Rsi Ghana, Pamelaspas, Mendem Pedagingan, dan Karya Pujawali di Pura Penataran Agung Catur Parahyangan Ratu Pasek saat Pemacekan Agung, 10 April 2017 nanti, akan melibatkan seluruh sulinggih dari MGPSSR. “Di pasemetonan MGPSSR ada 300 sulinggih. Selama rang-kaian upacara ini, 300 sulinggih akan hadir dan muput prosesinya,” ujar Ida Pandita Nabe Daksa Merta Yoga.
Sebelum puncak karya nanti, sudah didahului dengan upacara melaspas arca/pratima pada Sukra Kliwon Sungsang, Jumat (31/3) lalu. Sedangkan prosesi Mendak Ida Batara ke Pura Besakih, Ngiring Arca/Pratima dari Griya Sakti ke Goa Lawah, Rsi Ghana, akan dilaksanakan pada Radite Wage Kuningan, Minggu (9/4). Puncak Karya Ngenteg Linggih, Ngingkup, lan Piodalan adalah pada Soma Kliwon Kuningan, Senin (10/4). * nat
1
Komentar