LPM Legian 'Tindak' Money Changer Lakukan Aksi Tipu-tipu
MANGUPURA, NusaBali
Aksi dugaan penipuan yang dilakukan oleh oknum pemilik money changer kembali terjadi di Jalan Padma Utara, Kelurahan Legian, Kecamatan Kuta, Badung pada, Selasa (12/7) sore.
Korbannya adalah seorang wisatawan wanita asal Australia yang kehilangan uang kurang lebih sebesar Rp 2,2 juta. Dalam melancarkan aksinya, oknum pemilik money changer tersebut memasang rate penukaran tertinggi. Namun saat pencairan, sebagian uang milik wisatawan itu tidak diberikan.
Ketua LPM Legian, I Wayan Puspa Negara mengungkapkan aksi dugaan penipuan yang dilakukan oleh salah satu oknum pemilik money changer terjadi pada, Selasa sore. Saat itu, seorang wisatawan perempuan paruh baya asal Australia tergiur menukar sejumlah uang dolar Amerika lantaran pada papan reklame money changer itu memasang rate tinggi. Untuk 1 dolar ditukar dengan Rp 14.000 lebih. Oleh karena itu, wisatawan tersebut menukarkan uang dolar Amerika miliknya sebesar 300 dolar dan 500 dolar. "Total ada 800 dolar yang ditukar di money changer itu," sebut Puspa Negara yang juga Ketua Aliansi Pelaku Pariwisata Marginal Bali ini, Rabu (13/7)
Setelah proses penukaran, uang yang diberikan oleh pemilik money changer itu tidak sesuai dengan rate yang ada di papan. Bahkan, kekurangan uang dalam penukaran mencapai Rp 2,2 juta. Atas hal itulah, wisatawan tersebut komplain dan membuat sejumlah warga di sekitar lokasi curiga. Oleh warga kemudian menghubungi petugas Linmas dan LPM untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Menurut Puspa Negara, saat diketahui penyebab persoalan karena aksi dugaan penipuan, dia langsung menutup dan mencabut aliran listrik ke tempat usaha yang bersangkutan. "Wisatawan dan pemilik money changer itu berdamai. Namun kita tetap melaporkan ke BI (Bank Indonesia) sebagai bahan evaluasi. Karena kewenangan untuk mengusut itu ada di BI dan instansi lainnya," ujar Puspa Negara seraya mengatakan pihaknya sebatas mendamaikan agar citra pariwisata di Legian tidak tercoreng karena aksi tersebut.
Guna mencegah terulangnya kejadian itu, pihaknya sudah mendata secara keseluruhan money changer yang ada di Legian. Dari data itu tercatat ada 14 money changer yang tersebar di seluruh wilayah Legian dan baru ada 2 yang mengantongi izin lengkap. Masih menurut Puspa Negara, dari keterangan pemilik money changer yang diduga melakukan aksi penipuan itu mengaku tempat usahanya itu baru dibuka sebulan lalu.
Selama membuka usaha ini belum ada wisatawan yang bertransaksi. Nah, saat kejadian itu baru ada satu wisatawan yang tertarik menukarkan mata uangnya. "Ini pelanggan perdananya. Jadi, sejak sebulan lalu itu belum ada yang datang dan korbannya kemarin itu yang pertama," urai Puspa Negara seraya berharap tidak ada lagi kejadian serupa ke depannya. *dar
1
Komentar