Menkes Setujui Perubahan Nama RSUP Sanglah Jadi RSUP Prof dr I Goesti Ngoerah Gde Ngoerah
DENPASAR, NusaBali
Usulan Gubernur Bali Wayan Koster untuk mengganti nama RSUP (Rumah Sakit Umum Pusat) Sanglah kepada Menteri Kesehatan RI mendapat jawaban.
Rumah sakit rujukan Bali-Nusa Tenggara yang berada di bawah naungan Kemenkes RI ini segera akan menyandang nama baru, yakni RSUP Prof dr I Goesti Ngoerah Gde Ngoerah.
Hal tersebut diungkap Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Bali, Dr dr I Nyoman Gede Anom MKes pada, Rabu (13/7). "Disetujui oleh Menteri Kesehatan, nanti akan langsung diubah saat penyerahan izin operasional RSUP Sanglah," kata Kadiskes dr Anom. Dia menjelaskan persetujuan perubahan nama RSUP Sanglah berawal ketika Gubernur Bali Wayan Koster mengirimkan surat dengan nomor 440/1964/Yankes.Diskes bertanggal 11 Februari 2020 kepada Kementerian Kesehatan RI. Surat tersebut berisi usulan perubahan nama RSUP Sanglah menjadi RSUP Prof dr IGN Gde Ngoerah.
Surat Gubernur Bali tersebut didasarkan surat DPRD Provinsi Bali Nomor 593/605/DPRD tertanggal 20 Januari 2020 yang mengusulkan untuk mengganti nama RSUP Sanglah menjadi RSUP Prof dr IGN Gde Ngoerah. Menurut dr Anom, pemilihan nama Prof dr IGN Gde Ngoerah yang diusulkan Gubernur Bali tersebut bukan asal pilih. Pemilihannya atas berbagai pertimbangan, antara lain Prof dr IGN Gde Ngoerah (31 Maret 1923-18 September 2001) merupakan dokter pertama yang merintis bagian kebidanan yang merupakan cikal bakal berdirinya RSUP Sanglah. Prof dr IGN Gde Ngoerah juga merupakan dokter spesialis pertama sekaligus spesialis syaraf pertama di Bali, serta sebagai dokter Kepresidenan Presiden Soekarno di Bali. Pun dia pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Kedokteran dan Rektor Universitas Udayana (Unud) ketiga yang menjabat dari tahun 1968-1977 sekaligus Guru Besar Unud pada bidang ilmu Kedokteran.
Dikutip dari Wikipedia, Prof Ngoerah juga merupakan seorang tokoh perjuangan di masa pra-kemerdekaan Indonesia yang secara lengkap dituliskan dalam buku Prof dr I Goesti Ngoerah Gde Ngoerah, Sebuah Biografi Pendidikan yang ditulis oleh Tim Fakultas Sastra Universitas Udayana. Prof Ngoerah, merupakan Anggota Pejuang Prapatan 10 Jakarta, yaitu kelompok mahasiswa pejuang yang bermarkas di asrama Jalan Prapatan 10 Jakarta. Pada masa perjuangan, dia juga sebagai dokter bedah unit Palang Merah di Jakarta dan Purwakarta (Jawa Barat).
Sederet riwayat tersebutlah yang membuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali yakin mengusulkan nama Prof dr IGN Gde Ngoerah. Hal itu juga mengacu pemberian nama fasilitas kesehatan yang lazim ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan sendiri yang merujuk pada nama pahlawan, nama orang yang berjasa, lokasi/tempat fasilitas kesehatan berada, tidak berbahasa asing, aspek sosiologi, dan nama rumah sakit belum pernah digunakan.
Lebih jauh dr Anom mengaku belum mendapatkan informasi dari Kemenkes kapan persisnya perubahan nama RSUP Sanglah akan dilakukan secara resmi. Dia menyebut RSUP Sanglah yang telah beroperasi sejak 1959 ini berada di bawah naungan Kemenkes RI, sehingga informasi tersebut bisa dikonfirmasi kepada pihak RSUP Sanglah.
"Untuk perubahan nanti bisa langsung dikonfirmasi ke Dirut RS Sanglah, karena RS Sanglah adalah rumah sakit kepunyaan Kemenkes RI, bukan milik Pemprov Bali," kata dr Anom. Pihak RSUP Sanglah sendiri belum banyak memberikan komentar terkait persetujuan Kemenkes untuk mengganti nama RSUP Sanglah. Namun, Kepala Bagian Humas RSUP Sanglah Dewa Ketut Kresna membenarkan jika Kemenkes telah memberikan persetujuan untuk mengubah nama RSUP Sanglah menjadi RSUP Prof dr IGN Gde Ngoerah. "Benar," sebut Dewa Kresna singkat. Ditanya lebih lanjut terkait kapan nantinya secara resmi perubahan nama tersebut, Dewa Kresna menyebut direncanakan pada bulan Desember 2022. "Rencana Desember (2022) di-launching," ungkapnya.
RSUP Sanglah terletak di Jalan Diponegoro, Denpasar. RSUP Sanglah yang mulai dibangun pada tahun 1956 adalah UPT Kemenkes RI yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktorat Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. RSUP Sanglah berdiri di atas tanah seluas 13,5 hektare. RSUP Sanglah resmi menjadi rumah sakit rujukan nasional Indonesia di bagian timur pada tahun 2014. *cr78
1
Komentar