nusabali

Kian Matang Bertanding

  • www.nusabali.com-kian-matang-bertanding

MANGUPURA, NusaBali
Tak banyak pemain asli Bali dalam Liga 1 mendapat kesempatan bermain reguler di klub asal tanah kelahirannya.

Kebanyakannya, mereka memilih pergi mengadu nasib ke tim luar daerah. Namun I Made Andhika Wijaya menjadi salah satu pemain lokal yang memiliki karier panjang membela tim tanah kelahirannya, Bali United.

Andhika sudah berseragam Serdadu Tridatu selama enam tahun atau terhitung sejak 2016.  Dia berangkat tim Bali United Youth, lalu berhasil menembus skuad senior dan tampil konsisten mengawal lini pertahanan Serdadu Tridatu.

Namun perjalanan karier Andhika tidaklah mudah. Banyak jalan terjal harus dilalui bapak satu anak tersebut. Salah satunya dalam hal menguasai emosi di lapangan. Apalagi dia sempat kesulitan mengontrol emosinya saat berlaga. Bahkan sepanjang kariernya, Andhika mengoleksi 21 kartu kuning dan satu kartu merah di semua kompetisi.

Bahkan saat pramusim Piala Menpora 2021, Andhika Wijaya mendapat dua kartu merah secara tidak langsung dalam dua laga berbeda di waktu berdekatan.  Yakni, dua kartu kuning pertama saat menghadapi Persib Bandung di penyisihan (24/3). Lalu babak delapan besar, Andhika kembali memperoleh dua  kartu kuning saat menjamu PSS Sleman (12/4).

Seiring berjalannya waktu, anak legenda sepakbola Bali, I Made Pasek Wijaya ini sadar, dirinya harus berubah. Sejak itu, pemain yang akrab disapa Otong tersebut memperbaiki gaya permainan serta bisa lebih tenang dalam menjalani pertandingan.

“Pastinya saya belajar dari pengalaman saat Piala Menpora lalu. Saat itu teman-teman yang lain juga memberi motivasi agar saya tidak down. Apalagi, Coach Teco juga memberi dukungan untuk saya,” kata Andhika.

Semenjak kejadian itu, Andhika mampu tampil lebih tenang dan dewasa di atas lapangan. Bahkan sepanjang Liga 1 2021/2022, dia mendapat dua kartu kuning dari 30 penampilannya. Selain itu, Andhika juga ingin karier panjang. Di usianya yang tergolong muda atau 26 tahun, pemain 173 cm itu memiliki panutan di lapangan hijau.

Dua pemain senior yakni rekan setimnya di Bali United, Leonard Tupamahu dan legenda Persija, Ismed Sofyan menjadi rujukan Andhika untuk terus bersemangat tampil konsisten di level tertinggi hingga usia di atas kepala tiga. *

Komentar